Wednesday, 24 April 2024, 01:27

gaulislam edisi 570/tahun ke-11 (14 Muharram 1440 H/ 24 September 2018)

Assalamualaikum… halo Bro en Sis yang insya Allah dirahmati Allah Ta’ala, gimana kabarnya, nih? Insya Allah baik, yah! Btw, sekarang aku bakal ngebahas tema seputar cewek kurang ilmu, nih.

Emh… kalo diliat dari lingkungan sekitar kita, Bro en Sis ngerasa nggak sih kalo banyak banget cewek alias perempuan yang kurang dalam hal ilmu agama? Kalo aku sih, ngerasa yah, karena mau ngeliat ke arah mana pun, sudut mana pun, ketemuuu aja perempuan-perempuan yang nggak menutup aurat, atau udah menutup aurat tapi kurang sempurna karena pake celana super ngetat. Atau malah menutup aurat dengan sempurna tapi make-up dan aksesorisnya super sempurna juga, lengkap-kap-kap dari ujung kepala sampe ujung kaki! Ckckck…

Jadi penasaran deh, kira-kira mereka itu tahu nggak sih kalo menutup aurat itu wajib dan ada aturannya? Kalo belum tahu, layak dipertanyakan nih, sebagai seorang muslimah kok mereka ngga tahu. Karena nggak mau tahu atau nggak mau nyari tahu? Padahal tinggal tanya gugel aja pasti langsung tahu jawabannya. Haduh… sedih deh rasanya kalo mikirin ada orang yang males buat nyari ilmu agama tapi nyari hal-hal kayak ‘berita ter-hot hari ini’ (padahal isinya gosip melulu) rajinnya minta ampun.

Kasus yang bikin sedih lainnya, banyak perempuan yang ibadahnya rajiiin… (alhamdulillah) tapi males buat nyari ilmu lainnya (naudzubillah).

Aduh, kenapa sih buat nyari ilmu agama itu malesnya minta ampun, padahal dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “… Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan akhirat maka wajib baginya memiliki ilmu.”

Kalo mau hidup, harus punya ilmu. Kalo nggak punya ilmu, terus untuk apa kita hidup? (Emh, mikir keras…)

 

Urgensi ilmu agama

Sobat gaulislam, ketika kita lahir ke dunia, tumbuh hingga pemikiran kita sempurna, pernah nggak sih kita bertanya-tanya untuk apa kita hidup? Gimana caranya kita malalui proses kehidupan ini?

Kalo iya, jangan biarkan pertanyaan itu cuma jadi pertanyaan tanpa jawaban karena nggak mau atau males cari jawabannya. Sebaliknya, kita harus cari seeedalem-dalemnya jawaban dari pertanyaan itu.

Allah menciptakan kita, manusia untuk beribadah kepada-Nya, satu-satunya pencipta, yang menggenggam seluruh alam. Allah Ta’ala menciptakan manusia bukan tanpa alasan, pasti ada alasan di balik penciptaan manusia. Tapi dengan ilmu manusia yang cuma seujung jari dicelupin ke lautan terus airnya netes (yup, dikit banget), tetesan air itulah ilmu manusia. Sedangkan ilmu Allah yang meskipun ditulis dengan tinta sebanyak lautan, nggak akan cukup untuk menuliskannya. Jadi dengan batasan ilmu yang kita punya, kita nggak akan mampu buat memikirkan alasan Allah menciptakan kita.

Nah, tapi yang perlu dipikirin, bukan alasannya, tapi gimana caranya kita hidup di dunia. Allah Ta’ala udah ngasih kita karunia yang besar berupa kehidupan, dan ini patut untuk kita syukuri. Bagaimana cara mensyukurinya? Ya, dengan menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan Allah supaya kita nggak cuma mendapatkan kehidupan dunia, tapi juga meraih kesuksesan hidup di akhirat.

Tuntunan, aturan, cara untuk hidup ini bisa kita dapetin lewat ajaran yang diterima Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari Malaikat Jibril yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala agar Muhammad menyeru kepada seluruh manusia. Ajaran ini ada dalam satu-satunya agama yang benar yaitu Islam.

So, Islam bukan sekadar agama yang harus dicantum di KTP. Islam juga bukan agama ritual belaka. Islam adalah peraturan, cara bagaimana kita hidup bukan cuma untuk dunia, tapi juga untuk akhirat kelak. Supaya tahu apa aja peraturan, tuntunan, cara buat hidup, kita harus mencari dan mempelajari ilmu agama.

Masalahnya, di zaman sekarang ini prioritas ilmu umum sama ilmu agama terbalik posisinya. Ilmu umum kayak matematika, IPA, IPS, dkk lebih diutamain dari pada ilmu agama yang di sekolah-sekolah umum malah cuma dirangkum dalam satu mapel, PAI.

Sebagai seorang muslim sejati, kita perlu tahu, ilmu agama lebih utama dan lebih penting untuk dipelajari dari pada ilmu umum. Why? Karena dengan mempelajari ilmu agama maka bukan cuma persoalan akhirat, Allah menjamin hal-hal yang bersifat dunia juga bakalan kita dapetin. Tapi kalo kita cuma ngejar ilmu umum (duniawi), belum tentu kita bakal dapetin kesuksesan akhirat.

Ilmu agama dalam Islam merangkum semua aspek kehidupan dari gimana caranya makan yang baik sampai persoalan politik dibahas. Sementara ilmu umum meskipun dikasih embel-embel membahas banyak persoalan sehari-hari, tapi nggak merangkum sedetil tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

So, bukan cuma menuntut ilmu agama itu wajib, menuntut ilmu agama juga Allah jamin mendatangkan kesuksesan dunia dan akhirat, dengan syarat ilmunya nggak sekadar tahu tapi harus juga dipahami dan diamalkan. Ini yang lebih penting. Sip, deh!

 

Wanita, harapan generasi selanjutnya

Bro en sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Sekarang ngomongin soal nikah, sesuai subjudul ini, “generasi selanjutnya”. Ya, nikah itu nggak cuma tentang laki-laki dan perempuan saling menyukai, menikah lalu happily ever after, atau sekadar pengen dapet jodoh terbaik, punya kehidupan berpasangan yang romantis melebihi orang pacaran yang mendatangkan dosa. Nggak hanya soal itu. Tapi lebih dari itu. Bahkan bagi kaum muslimin, menikah itu melengkapi separuh agamanya. Ini berat. Itu sebabnya perlu persiapan matang berupa ilmu, mental, dan finansial. Sebab, akan banyak yang harus menjadi tanggung jawab.

Oya, selain manfaat nikah yang udah disebutin, nikah juga merupakan langkah awal manusia supaya dapat melestarikan keturunannya. Catet, ini adalah faktor yang perlu diperhatiin buat kamu yang berencana nikah dalam waktu dekat atau masih lama nikahnya tapi udah kepikiran. Apa yang perlu diperhatiin?

Suatu saat nih, Bro en Sis (terkhusus para sister) insya Allah bakal punya anak sendiri (amiin), kepikiran nggak sih kalo punya anak, kira-kira gimana cara ngedidiknya, apa yang bakal kita ajarin ke anak-anak kita?

Walaupun banyak yang bilang kalo naluri keibuan bakal muncul sendiri begitu udah punya anak, tapi bukan berarti mikirin jawaban dari pertanyaan itu bisa dicari pas udah punya anak aja. Nggak gitu ya, Bro en Sis. Malah sedari awal kita udah harus cari tahu gimana caranya mendidik dan apa yang perlu diajarin ke mereka supaya mereka jadi generasi penerus yang menjayakan Islam. Apalagi peran ibu alias para sister calon ibu yang lagi baper baca ini, sangat penting sebagai madrasah pertama anak-anaknya.

Coba bayangin kalo kita yang sekarang, yang masih belum jadi ibu, tapi males buat belajar ilmu agama, malas mengetahui adab kehidupan sehari-hari, akidah Islam dan… lainnya. Mau jadi apa anak kita nanti, coba?

Nggak berani, deh, ngebayangin anak sendiri membangkang ke kita sebagai orangtua di masa depan nanti, karena kita sendiri nggak ngajarin anak kita adab terhadap orangtua. Bukan salah anak kita juga kalo ternyata di masa depan nanti mereka nggak mampu membanggakan kita dalam persoalan agama, karena kita nggak ngajarin anak kita tentang ilmu agama. Jangan salahkan anak kita juga kalo ternyata di akhirat nanti mereka nggak bisa nolongin kita dari azab Allah, karena kita nggak ngajarin mereka tentang pondasi, kunci sukses kehidupan dunia dan akhirat, yaitu perintah Allah dan tuntunan Rasul-Nya.

So, sebelum kita merugi di masa depan nanti, kuy, belajar ilmu agama lebih banyak lagi. Malah jadikan ilmu agama sebagai prioritas nomor satu dibanding ilmu-ilmu lainnya. Karena percaya deh, tanpa ilmu umum kita baik-baik aja, tapi tanpa ilmu agama, abis udah, KO!

Eit, eit, walaupun dari tadi aku bilangnya para sister, bukan berarti bro sekalian angkat tangan, yah. Tanggung jawab laki-laki lebih besar loh kalo udah berumah tangga, karena laki-laki adalah pemimpin, dan supaya jadi pemimpin yang adil dan disayangi anak istri, kalian tetep harus ningkatin level ilmunya. Oke bro en sis? Sip!

 

Haus perhatian cowok

Sebagai perempuan, kita pasti pernah punya keinginan buat diperhatiin sama orang. Nggak cuma perempuan, laki-laki juga pasti pengen diperhatiin. Biasanya, supaya diperhatiin banyak orang, diakui eksistensinya, keberadaannya, banyak orang ngelakuin berbagai cara supaya diperhatiin.

Masalahnya, cara-cara yang dilakuin supaya jadi perhatian orang adalah cara yang salah dan kadang nyeleneh, jauh dari aturan Islam dan malah bisa jadi boomerang buat diri sendiri.

Liat aja media sosial semacam Instagram dan Facebook yang ngejadiin foto sebagai objek yang di-share. Alih-alih sharing sesuatu yang bermanfaat dan jelas faedahnya, pengguna akun sosmed (khususnya cewek) yang pengen diperhatiin malah post foto-foto diri mereka sendiri dengan berbagai gaya, ekspresi, aksi yang kadang nyeleneh dan bahayanya bisa jadi pisau bermata dua buat diri sendiri.

Duh, cuma demi dapet perhatian dari cowok, biasanya kaum perempuan baik yang berhijab atau nggak, heboh berlomba-lomba buat tampil seedemikian rupa supaya ‘dilirik’ cowok.

Nggak puas di media sosial, dalam kehidupan sehari-hari banyak perempuan yang berlomba-lomba buat tampil ‘memukau’. Mau target yang diincer itu cowok biasa atau cowok anak rohis sekalipun. Mau berdandan dengan kekurangan bahan asal dilirik atau dandan dengan full pakaian supaya dilirik anak rohis, yang penting dilirik sama cowok, deh!

Aduh, ini sih niatnya udah salah dan sangat perlu diperbaiki. Buat para sister yang masih berpikir buat nyari-nyari perhatian cowok, plis deh, mulai sekarang stop! Justru dengan kalian banyak gaya, ngelakuin ini-itu, foto kayak gini-kayak gitu, pakai make-up ini-itu, sebenernya kalian itu cuma jadi objek pemuas para cowok aja. Kalo udah gini, nggak cuma kehormatan kita yang ternodai, harga diri kita udah ilang kemana tahu gara-gara jadi fantasi nggak bener cowok-cowok nggak bener.

Emangnya para sister mau kayak gitu? Kalo aku sih, nggak mau yah! Ih, naudzubillah jangan sampe, deh. So, mulai sekarang, jaga diri jaga sikap! Semoga Allah selalu menjaga kita, okay. Jangan mau jadi gadis jahiliyah yang sikap dan sifatnya cuma berdasar pada materi alias urusan duniawi semata. Padahal dunia itu perkara remeh dan hina disi Allah Ta’ala.

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu, beliau bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati pasar melalui sebagian jalan dari arah pemukiman, sementara orang-orang (para sahabat) menyertai beliau. Lalu beliau melewati bangkai seekor kambing yang telinganya cacat (berukuran kecil). Beliau pun mengambil kambing itu seraya memegang telinganya. Kemudian beliau berkata, “Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham?”. Mereka menjawab, “Kami sama sekali tidak berminat untuk memilikinya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”. Beliau kembali bertanya, “Atau mungkin kalian suka kalau ini gratis untuk kalian?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya hidup pun maka binatang ini sudah cacat, karena telinganya kecil. Apalagi kambing itu sudah mati?” Beliau pun bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah daripada bangkai ini di mata kalian.” (HR Muslim, no 2957)

 

Jangan mau jadi gadis jahiliyah

Sebagai perempuan, nih Sis, kita harus jadi pribadi yang baik. Baik buat diri sendiri, buat orang lain, dan buat agama. Sebab, menjadi pribadi yang baik sesuai dengan tuntunan agama, kekhawatiran soal jodoh, masa depan bahkan masa sekarang, pasti jadi persoalan yang gampang. Benar. Sebab kita memporoskan kehidupan kita untuk Allah Yang Awal dan Akhir, Yang Maha Hidup. Kalo memporoskan diri ke Allah, semua masalah, keciiiil!

Tapi kalo misalnya kehidupan kita berporos pada hal-hal duniawi kayak uang, eksistensi, cowok, prestasi dunia, dan sejenisnya, justru masalah kecil bisa jadi sebesar gunung. Beda banget, kan?

So, sebelum kita punya masalah kecil yang seberat gunung, kuy lah mengenal Allah lebih dekat dengan cara belajar ilmu agama. Belajar agama itu wajib loh bagi tiap-tiap muslim alias fardu ‘ain. Belajar ilmu umum juga wajib cuma kalo sebagian kelompok udah mempelajarinya sebagian lainnya nggak belajar juga nggak masalah. Jadi prioritas utama jelas ilmu agama. Tapi bukan berarti nggak usah belajar ilmu umum, kalo bisa dua-duanya, pelajarin aja keduanya!

Tenang, kalo nggak bisa dua-duanya, pelajarin ilmu agama khususnya pelajaran adab supaya para sister sekalian nggak disebut gajah alias gadis jahiliyah yang pikirannya tersangkut materi dunia tanpa memikirkan akhirat.

Eit, eit, walaupun dari tadi yang dibahas kebanyakan untuk para sister, bukan berarti para cowok lepas tangan, yah. Sekali lagi, ilmu, masalah pernikahan, haus perhatian juga berlaku buat para bro. Jangan sampe di masa mendatang ada julukam lelaki jahiliyah, loh!

Mulai dari sekarang, yuk kita sama-sama buat berubah. Lepas unsur kejahiliyahan dalam diri kita terus pelajarin cahaya penerangan Islam. Cari ilmu agama seeebanyak-banyaknya, jangan puas dengan hanya lima buku, tapi pelajarin lima puluh buku! Aku jamin dengan mempelajari ilmu agama lebih dalam, kebahagiaan dunia akhirat pasti tercapai. Insya Allah. Amiin…

Keep, fight-o! [Zadia Mardha | IG @willyaaziza]