Thursday, 25 April 2024, 20:36

Istilah genk awalnya sih identik sama cowok, trus prilakunya metal, urakan dan suka kebut-kebutan. Tapi pada perkembangannya istilah genk bisa juga bermakna luas. Bahkan banyak juga anak cewek yang menyebut kelompoknya dengan sebutan genk juga. Hal ini terjadi karena manusia memang pada dasarnya adalah makhluk sosial.

Nggak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa ada interaksi dengan orang lain. Jadilah, mereka berkelompok untuk mewujudkan satu tujuan atau kepentingan dalam hidup. Walah, penjelasannya formil banget kayak belajar sosiologi neh. Nggak kok, ini cuma pengantar aja biar kamu pada ngeh makna genk yang akan dibahas kali ini.
Karena cewek, biasanya aktivitasnya juga beda banget sama genk anak cowok. Biasanya sih mereka suka ngerumpi, ngobrol ngalor-ngidul, jalan-jalan ke mal cuci mata, bersikap ganjen, dan suka hura-hura.

Tapi nggak semua genk anak cewek berperilaku negatif kayak gitu. Ada juga genk anak cewek yang suka banget kumpul untuk belajar kelompok, membahas hal yang berguna semisal diskusi tentang fenomena remaja saat ini, saling mengajak kepada kebaikan bahkan sampe ngajakin teman-teman yang cewek untuk ngaji. Jadi istilah genk itu sudah mengalami pergeseran makna.

So, bisa kok kamu bikin genk positif ala cewek sholihah. Anggota-anggotanya bisa semua orang?  yang bejenis cewek tanpa membeda-bedakan status ekonomi, kedudukan, pangkat dan keturunan. Gimana caranya? Simak terus yah.

Niat, tujuan, dan ikatan kudu bener
Yup, awal dari semua perbuatan adalah niat. Ketika kamu pingin bikin genk ala cewek keren beken tapi sholihah, niat ini harus sudah kamu benerin sejak awal. Apa sih niat kamu bikin genk? Trus, apa tujuannya? Visi dan misinya gimana?

Kalo niat awal sekadar buat ikut-ikutan aja supaya dibilang keren di saat semua teman sebaya bikin genk, percuma Non. Kamu nggak bakal dapat apa-apa dari niat seperti ini. Beda kalo kamu bikin genk cewek yang niatnya adalah untuk membuat kelompok atau jaringan kebaikan. Syukur-syukur bisa menjadi counter atau penolak dari genk sebaliknya, yaitu genk keburukan.

Kalo niat ini sudah bener, maka tujuan yang menjadi misi dan visi genk juga jadi bener. Tetapkan apa yang menjadi tujuan, visi dan misi kamu membentuk genk cewek. Belajar kelompok, ngaji bareng, saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan adalah contoh visi dan misi yang bisa kami adopsi.

Oya, jangan cuma bermodal semangat doang, lho. Karena apa? Karena bila kamu mengandalkan dengan modal ini aja, maka usia genk kamu nggak bakal tahan lama. Yang namanya semangat ada kalanya bisa habis. Apalagi kalo udah terbentur dengan kepentingan pribadi, pasti udah nggak bisa komit lagi.

Beda kalo sedari awal niat yang dicanangkan sudah kokoh, mantap dan bener. Sekuat apa pun badai berhembus, pasti deh genk kamu ini akan makin solid aja. Apalagi kalo didukung dengan sesuatu di antara kalian yang mengikat kuat. Apaan tuh? Akidah Islam. Kekuatan akidah dalam mengikat orang per orang di dunia ini sudah pasti tak teragukan lagi.

Kaum Muhajirin dan Anshor yang karakternya berbeda 180 derajat aja bisa tuh disatukan dengan ikatan ini. Bilal Bin Rabah yang berkulit gelap dan mantan budak bisa juga disatukan dengan Mushab bin Umar yang ganteng, bangsawan dan gagah perkasa. Umar yang keras dan Abu Bakar yang lembut, bersatu dalam naungan akidah Islam. Apalagi kalo cuma kamu dan teman-temanmu yang mau bikin genk cewek, nggak ada yang lain deh kecuali ikatan akidah yang bisa menyatukan kalian.

Tanpa ikatan akidah yang kuat jangan harap umur genk kamu bakal bertahan. Tanpa ikatan akidah Islam, jangan mimpi kamu bisa nge-genk dalam kebaikan. Meskipun begitu bukan berarti kamu anti terhadap mereka yang beragama lain. Hubungan baik tetap dijaga dengan nonmuslim meski itu bukan berarti kamu bisa berakrab-ria tanpa batas dengan mereka.

Siapa aja anggotanya?
Karena ikatan yang menjadi pemersatu para genkster (hihi, kesannya biar sangar gitu;p) adalah akidah Islam, maka so pasti anggota di dalamnya adalah mereka yang juga meyakini akidah Islam sebagai satu-satunya akidah yang boleh dipeluk. Kalo ada yang di luar akidah Islam, gimana dong? Boleh, tapi sebatas menjadi simpatisan aja.? 

Kalo ada anggota kelompok yang nggak mematuhi, bisa dikenai sanksi atau bahkan didiskualifiasi alias dikeluarkan.

Misalnya saja ada anggota yang suka STMJ. Bukan susu telor dan jahe, tapi Sholat Terus Maksiat pun Jalan. Ngaji dan belajar getol, tapi pacaran juga pol. Nah, kalo ada anggota yang punya gelagat ke arah sini, kamu or teman-teman yang lain bisa menasehati dan mengingatkannya. Kalo tetep keukeuh untuk setia pada jalan kemaksiatan, udah nggak usah pake kompromi. Pecat aja, bleh! (ini gaya preman apa Pak Ogah neh? Hihihi)

Karena ada tipe orang yang mengadopsi sifat bunglon alias plin plan. Kalo kumpul sama para jilbaber, ikutan pake jilbab. Tapi kalo kebetulan kumpul sama anak yang hobi dugem, maka dia bakal ikutan juga. Alasannya sih biar fleksibel. Nggak usah kaku-kaku banget dalam bergaul. Idih, yang hak dan yang batil kok dicampur aduk. Ibaratnya air susu dicampur dengan air comberan. Emang kamu mau meminumnya? Naudzubillah banget tuh.

Muslim adalah syarat utama keanggotaan. Bukan karena ekslusif tapi realistis. Coba bayangkan kalo ada nonmuslim masuk sebagai anggota, apa iya dia akan menerima AD/ART yang sudah kamu buat? Contohnya, mengakui Allah sebagai al-Khaliq dan al-Mudabbir, pencipta dan pengatur. Salah satunya adalah dengan memakai aturan Allah dalam berbusana, yaitu berjilbab dan berkerudung.

Kalo temanmu yang nonmuslim bisa terima sih nggak masalah. Tapi kalo nggak yang kemudian berimbas ia melaporkan ke komisi HAM bahwa ada pemaksaan dalam berbusana di genk-mu, gimana coba? Waduh, bisa runyam urusannya entar. Bisa-bisa kamu dituduh melakukan islamisasi (itu tuh, memaksa masuk Islam seseorang, meski istilah ini kayaknya nggak tepat yah?) terselubung tuh.

Makanya, paling oke dan asyik memang memfokuskan diri pada teman-teman sesama muslimah. Karena orang nonmuslim akan tertarik pada Islam kalo mereka melihat bukti nyata keindahan Islam pada pemeluknya. Bukan karena paksaan, apalagi intimidasi disertai ancaman. Bukan sifat Islam tuh yang kayak begitu. Mohon dicatet ye.

Aktivitas genk juga kudu bener
Setelah niat dan tujuan bener, maka aktivitas or kegiatan genk juga kudu bener. Gak ada ceritanya tujuan menghalalkan segala cara. Misal nih, niat dan tujuan belajar dan ujian di sekolah ingin membahagiakan orangtua. Tapi cara kamu meraihnya dengan mencontek, misalnya. Yang begini neh yang nggak boleh. Tujuan emang mulia, tapi cara kamu salah besar, gitu lho.

Begitu juga bila kamu udah gabung dengan genk cewek keren beken dan sholihah ini. Dengan tujuan mendakwahi anak Cheerleaders, kamu sendiri malah ikutan gabung di dalamnya. Atau nih, dengan alasan mendakwahi aktivis rohis yang pacaran, kamu jadi SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) dengan ikhwan. Bahkan nggak sungkan untuk ikut terjerumus menjadi aktivis pacaran dengan dalih dakwah. Hiii…ngaco banget tuh!

Aktivitas itu kudu baik dan benar. Baik maksudnya ikhlas karena mencari ridho Allah saja, bukan karena pingin pujian dari sang ketua genk atau pun dari ketua Rohis yang kebetulan si ikhwan cakep. Sedangkan benar maksudnya adalah sesuai dengan tuntunan syariat. Karena sesungguhnya tujuan tidaklah menghalalkan segala cara.

Misalnya aja kamu dan genk bertujuan untuk mewarnai kegiatan di OSIS supaya lebih islami. But, ternyata kalo kalian rapat suka ikhtilat alias campur baur antara laki-laki dan perempuan. Belum lagi kegiatan yang diselenggarakan cuma sebatas pentas seni dengan band yang kedumbrangan. Udah gitu meet & greet dengan artis terkenal di sebuah kafe atau diskotik. Aduh kalo kayak begini kondisinya, bukannya kamu yang mewarnai tapi bisa-bisa kamu yang terwarnai, Non.

Aktivitas atau cara yang kamu pilih kudu taat syariat. Itu harga yang nggak bisa ditawar lagi. Kalo memang OSIS di sekolah kamu masih sekuler banget dan keukeuh untuk bertahan dengan identitas itu, kamu bisa melakukan pilihan yang lain. Nggak perlu untuk maksa masuk menjadi bagian di dalamnya. Kamu and the genk bisa mulai mengaktifkan rohis sekolah, misalnya. Atau kalo rohis pun juga lebih bangga dengan identitas sekulernya (ada loh rohis kayak gini, biar dibilang gaul gitu), maka masih ada cara lain. Masih banyak jalan menuju Roma. Masih lebih banyak jalan lagi menuju surga.

Kamu adakan aja pdkt alias pendekatan intensif ke teman-teman, adik-adik kelas, atau bahkan kakak kelas. Pdkt untuk apa? Untuk me-landing-kan ide-ide kamu agar tuh sekolah nggak sekuler lagi. Agar almamater tercinta menjadi lebih baik dan lebih islami. Agar kamu nggak merasa berjuang sendiri. Agar semua teman kamu sama-sama merasakan indahnya hidup dalam naungan Islam kaffah.

Semuanya ini nggak akan terwujud tanpa kesolidan dari semua anggota genk ala cewek sholihah. Butuh kerjasama yang kuat dan mantap. Kalo kamu menolong agama Allah, yakin deh bahwa Allah pasti akan menolong kamu. Pelan tapi pasti kondisi dan situasi sekolah kamu akan berubah menjadi lebih baik. Sisa-sisa sekuler akan lenyap seiring dengan bangkitnya Islam menjadi the way of life bagi komunitas di sekolahmu. Insya Allah.? 

Nah, kalo semua persayaratan utama di atas sudah kamu penuhi, maka kamu bisa beranjak ke bagian berikutnya. Ingat, genk kamu terdiri dari kumpulan manusia yang mempunyai kehendak dan perasaan masing-masing. Artinya, kamu jangan sembarangan memperlakukan mereka. Bila kamu suka diperlakukan dengan baik, maka itu juga yang harus kamu lakukan pada mereka. Ukhuwah satu sama lain kudu tetap dijaga.

Jangan seperti sosok monster bagi genkmu. Jangan karena alasan biar disegani, kamu jadi sok jual mahal dengan tampang angker biar lebih dihormati. Ada loh karakter seperti ini. Bawaannya jaim dan jaga wibawa mulu. Jarang senyum. Kalo pun ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, isinya cuma ngeritik dan bikin sakit hati orang lain or anggota genk yang lain. Moga deh kamu bukan tipe seperti ini.

Dan yang penting, meskipun genk ala cewek sholihah ini sudah eksis, jangan sampai orang di luar anggota genk merasa terganggu. Gimana nggak kalo kemana-mana kamu and the gank maunya kumpul dengan orang yang itu-itu aja. Nggak mau berinteraksi dengan mereka yang masih awam tentang Islam. Padahal tujuan didirikannya genk ala cewek sholihah ini kan sebagai sarana agar semakin banyak orang yang tertarik terus cinta sama Islam. Kalo kamu menarik diri dari pergaulan, sama juga bo’ong atuh. Yuk, jadikan kebersamaan genk kamu bukan cuma untuk kemaslahatan kelompokmu aja, tapi memberikan cahaya kebenaran dan kebaikan bagi orang lain.

Kalo udah pada kelar baca bahasan kali ini, apa kamu masih diam aja? Ayo bergerak. Bergerak untuk kebangkitan hakiki. Kebangkitan Islam pasti tak lama lagi. Masalahnya, kamu mau turut ambil bagian di dalamnya or hanya menjadi penonton yang cuma bisa sorak sorai bergembira? Itu semua membawa konsekuensi masing-masing di hadapanNya. Ayo, para cewek, jangan mau ketinggalan. Surga dan ridho Allah sudah menanti kalian. Jangan bengong aja. Tarik maaang… [ria]

(Buletin STUDIA – Edisi 317/Tahun ke-7/27 Nopember 2006)