Thursday, 25 April 2024, 15:55

Emangnya kalo nggak temenan sama cowok, apaan dong? Jangan salah, di beberapa kalangan terutama pengusung ide feminisme, mereka menganggap bahwa cowok adalah rival atau saingan cewek dalam banyak hal. Cowok tuh makhluk paling nyebelin dan penjajah sedunia. Makanya, kaum feminis berusaha sok tegar hidup tanpa cowok karena mereka nggak mau dijajah sama makhluk berjenis cowok. Masa sih sampe segitunya?

Di pihak lain, ada sekelompok cewek yang ganjen bin lembeng (ini temennya ganjen loh) tergantung banget sama yang namanya cowok. Seakan-akan mereka ini nggak bakal bisa survive tanpa cowok. Cowok adalah makhluk perkasa yang akan memperlakukan mereka ibarat putri dari kahyangan. Cewek jenis ini merasa butuh dimanja dan disayang oleh cowok all the time.

Waduh, kayaknya kedua kutub di atas ekstrim banget ya. Trus, gimana sih seharusnya kamu sebagai kaum cewek kudu bersikap terhadap cowok? Lanjut aja bacanya ya.

Cowok-cewek, partner-an
Allah Swt. berfirman: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara” (QS al-Hujuraat [49]: 10). Seorang mukmin dengan mukmin lainnya (tentu termasuk mukminah) adalah bersaudara. Jadi, laki-perempuan juga bersaudara asal mereka beriman kepada Allah Swt. Maksudnya saudara di sini bukan kayak kakak or adik kandung, tapi saudara seiman dalam Islam.

Saudara? Indah nian ungkapan ini untuk menggambarkan posisi antara laki dan perempuan, cowok dan cewek. Mereka berdua bukan musuh satu sama lain yang saling berebut pengaruh dan kekuasaan. Bila pun yang satu menjadi pemimpin terhadap yang lain, tak akan ada ungkapan ‘ya gitu itu kalo pemimpinnya laki-laki’. Masalahnya bukan laki atau perempuan, tapi aturan apa yang diterapkan dalam periode kepemimpinan itu.

Cowok adalah mitra sejajar bagi cewek. Ia tidak lebih tinggi atau pun lebih rendah daripada cewek. Memang sih, di beberapa hal cowok diberi kelebihan oleh Allah dalam hal keperkasaan fisik dan fungsi sebagai pemimpin. Meskipun demikian, perkasanya cowok bukanlah untuk menindas cewek. Begitu juga ketika ia menjadi pemimpin bukan pula untuk mendzalimi yang dipimpin.

Begitu juga bagi para cewek. Tidak lantas karena fitrahnya lembut, cewek jadi lemah dalam segala hal. Pasrah saja ketika ia didzalimi dan diperlakukan semena-mena. Kamu tahu ibunda Khaulah binti Tsa’labah yang berani menegur pemimpin negara selevel Umar bin Khaththab? Beliau ini adalah seorang wanita tua yang ketika berpapasan dengan amirul mukminin, ia berani menegur dan menasihatinya agar bertakwa di dalam memimpin umat. Tangguh banget nih cewek. Dan kamu tahu apa tanggapan Umar bin Khaththab? Ia tertunduk, mendengar dengan takzim nasihat wanita tua ini.

Bayangkan, kalo kamu sebagai cewek melakukan hal yang sama pada pak presiden atau bupati deh yang paling dekat dengan tempat tinggalmu. Kamu sebagai cewek menasihati bapak-bapak pejabat ini untuk bertakwa dengan menjalankan syariah Islam dalam naungan Khilafah. Hayooo…berani nggak?
 
Cowok, bukan musuh cewek
Sebelum paham Islam, saya dulu sempat berpikir bahwa cowok itu selalu mendominasi dalam kehidupan cewek. Makanya saya pingin melakukan sebaliknya. Jadi ketua kelas tiap tahun plus juara kelas, saya lakoni untuk membuktikan bahwa cewek juga bisa sebaik cowok dalam hal prestasi dan kepemimpinan. Kalo ngomong, saya paling ogah berlembek-lembek karena itu cuma membikin cewek terlihat ganjen dan lemah. Saya dulu sempat merasa bahwa dunia akan baik-baik saja tanpa cowok. Wiih….ekstrim banget ya?

Untunglah, ketika SMA saya insaf. Islam telah menunjukkan jalan kebenaran bagaimana kedudukan cowok dan cewek sesuai dengan tempat dan fitrahnya. Kedua makhluk ini bukan musuh satu sama lain. Tidak ada yang lebih baik di antara dua jenis ini kecuali takwanya. Iya kan?

Dengan pemahaman Islam yang benar, ide gender (baca: jender) dan feminisme nggak bakal bisa menjajah otak dan pemahaman kamu. Agama yang biasa dituding sebagai biang munculnya budaya patriarki (laki-laki dianggap yang paling unggul), selalu mengarah ke Islam, bisa kamu patahkan dengan mudah.

Memang sih pada faktanya ada beberapa ketidak-idealan dalam pelaksanaan. Salah satu teman saya ada yang curhat kalo cowok aktivis rohis itu menyebalkan. Hanya karena sedikit salah paham dengan pihak aktivis rohis cewek, mereka ‘balas dendam’. Ketika ada acara out bound ke luar kota, para cewek dicuekkin. Para cewek ini  yang notabene muslimah berjilbab dan berkerudung, tidak diberi tempat wudhu yang tertutup. Mereka dibiarkan saja tanpa diurusi oleh panitia cowok. Duh…

Begitu juga yang cowok. Saya sering mendapat laporan dari kubu ini bahwa para cewek itu jahat-jahat dan suka memaksakan kehendak. Kalo maunya begini pasti minta dituruti begini. Sulit ditawar. Jadinya mereka malas berurusan dengan cewek aktivis rohis dan memilih kerja sama dengan pihak lain. Nah, loh…

Cowok itu bukan musuh cewek. Kalo pun ada cowok yang semena-mena memperlakukan cewek, itu pasti karena ia belum paham Islam dengan benar. Atau pun bila ia mengaku paham Islam, pasti ia sedang lalai. Tugas kamu sebagai saudara seiman untuk mengingatkan kalo kondisi seperti ini terjadi.

Penyebab cowok baik jadi langka
Cowok emang banyak banget bertebaran di muka bumi ini. Tapi cowok yang baik, cerdas, sopan, alim, sholeh dan hanif (lurus) kayaknya ini jenis yang hampir punah dari muka bumi ini. Ibarat mencari jarum di tumpukan jerami, cowok beginian emang nggak mudah ditemui. Tahu nggak kamu apa penyebabnya?

Yup, betul banget. Sistem Kapitalisme-Sekulerisme. Inilah biang kerok semua masalah di dunia ini. Cowok baik menjadi langka bukan tanpa sebab. Mereka ini sudah hampir punah karena sistem yang ada membuat cowok-cowok baik tak mendapat kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Yang menjamur malah cowok-cowok ala manekin yang oke bodinya tapi kosong otak dan imannya. Ihh…males banget kan jadinya.

Cowok tipe ini akan dengan enaknya menganggap cewek sekadar mainan untuk diperlakukan semaunya sendiri. Ini namanya cowok jadi-jadian. Karena kalo cowok beneran yang gentle, maka ia akan memperlakukan cewek dengan penuh hormat. Meskipun kuat dan perkasa, cowok akan berlaku lemah lembut pada cewek dan tidak akan menyakitinya meskipun sedikit. Masalahnya, cowok kaliber ini emang nggak mudah dicari ya? Hayo…kamu pasti lagi mengangguk-angguk tanda setuju.

Sistem rusak yang diterapkan pada kita saat ini membuat cowok-cowok nggak dewasa. Tubuh aja yang digedein tapi kepribadian dan mentalnya masih kayak baby. Usia SMP dan SMA yang seharusnya udah tahu tanggung jawab dan kewajiban, eh malah disia-siakan. Apa-apa mama, dikit-dikit papa. Nggak punya sikap dan pendirian. Udah mending begitu, nggak sedikit juga yang malah terjerumus dalam narkoba dan pergaulan bebas. Jadinya nggak asyik banget punya temen cowok model begini.

Bila saja kita mau mencampakkan sistem rusak ini ke tong sampah peradaban, bisa dipastikan cowok jadi-jadian ala manekin ini akan hilang bin raib. Sebagai gantinya, maka cowok-cowok oke akan hadir di dunia dan tipe ini nih yang asyik buat temenan. Kamu tahu sahabat Rasulullah saw. yang bernama Ali bin Abi Thalib? Cowok imut ini datang ke hadapan Rasulullah untuk menjadi umat beliau. Karena masih belum baligh, Rasulullah saw. menganjurkan untuk minta ijin dulu ke ortunya. Ali bin Abi Thalib pergi tapi tak lama kemudian ia kembali. Apa katanya?

“Ya Rasulullah, ketika Allah menciptakan aku, orang tuaku tak diminta persetujuannya. Mengapa sekarang ketika aku ingin menjadi hambaNya dan memeluk agamaNya, harus meminta ijin dulu ke orang tuaku? Sungguh, aku tak butuh ijin mereka.”

Subhanallah banget! Belum lagi cowok oke bernama Mush’ab bin Umair. Dia ini sudah tampan, kaya raya dan cerdas. Ketika nur Islam menyentuhnya, ia rela meninggalkan semua kemewahan dunia demi perjuangan dan dakwah Islam. Ini belum seberapa. Kamu tahu siapa cowok tangguh dan keren penakluk Konstnatinopel? Yup, Muhammad al Fatih namanya. Umurnya masih 24 tahun tapi sudah menjadi panglima perang yang ahli dalam siasat menaklukkan musuh. Kedekatannya pada Allah tak terkatakan lagi. Lalu ada juga Muadz bin Jabal yang tampan, menarik, bermata jeli, bergigi putih dan bila berbicara seakan-akan ada untaian cahaya dan keluar dari mulutnya. Wiih pasti jadi idola cewek mana pun.

Masih seabrek cowok-cowok oke yang jumlahnya bisa ribuan bila disebutkan satu per satu. Apa penyebab dari semua fenomena unik ini? Ternyata cowok-cowok ideal di atas cuma bisa dihasilkan oleh sebuah kondisi tertentu di mana Islam diterapkan secara sempurna sebagai ideologi. Maksudnya Islam bukan hanya ada di pojok-pojok masjid saja tanpa ada aplikasi di bidang politik, pendidikan dan pemerintahan. Karena bila Islam cuma diambil sholat, zakat, puasa dan ada di masjid saja, nggak heran bila cowok generasi Si Boy yang STMJ merebak. STMJ = Sholat Terus Maksiat Jalan, gubraks!
 
Cowok, teman dalam dakwah
Meskipun langka, bukan mustahil tipe cowok ini ada di sekeliling kamu. Udah tampan, cerdas, juara kelas, kaya, takwa dan aktivis dakwah. Wuih, dijamin jadi idola nih. Tapi wait! Tunggu dulu, girls. Usia kamu saat ini yang masih imut, jangan ngeres dulu mikir yang nggak-nggak ya. Seberapa okenya cowok yang ada di sekolah kamu, luruskan niat. Kamu kontak dengannya karena ada urusan dakwah atau sekolah. Bukan urusan pribadi yang nggak ada hubungannya dengan hal-hal di atas.

Nggak boleh ada acara pinjam catatan kimia padahal itu bisa kamu pinjam dari teman sesama cewek. Nggak boleh ada sok ada acara rapat padahal kamu cuma pingin melihat senyum manisnya. Walah! Ingat, bersihkan hati jangan kau kotori. Hati-hati dengan niat yang emang nggak kelihatan ikhlas nggaknya. Jangan sampai yang kamu lakukan ternyata bukan karena mengharap ridho Allah. Kamu jadi nggak bakal dapat apa-apa bila niatmu salah.

Oya, hati-hati juga dengan virus VMJ yang kerap menjangkiti pengemban dakwah. Luruskan niat. Urusanmu dengan cowok adalah sebatas berteman dan berpartner dalam kebaikan. Paling banter bersaudara dalam ikatan akidah Islam. Meskipun wajib menjalin ukhuwah, jangan kebablasan saling kunjung sana kunjung sini dengan alasan menjaga uyhuwah. Berteman dengan cowok adalah dalam rangka kemaslahatan bersama dalam lingkup sosial bukan lingkup pribadi. Ingat ini ya.

Intinya, cowok dan cewek itu emang saling melengkapi satu sama lain. Mereka diciptakan oleh Allah bukan untuk saling menyakiti atau pun menguasai satu pihak terhadap pihak yang lain. Mereka ini adalah manusia-manusia pelanjut risalah dakwah untuk memakmurkan bumi dan seisinya. Jadi, oke banget kan Islam dalam menempatkan posisi cewek dan cowok? Tentu dong. Makanya ayo kita ramai-ramai campakkan ide gender dan feminisme terus kita ambil Islam saja sebagai ideologi. Setuju? Akurrrrr..! [ria: www.riafariana.com]

[Buletin STUDIA Edisi 353/Tahun ke-8/6 Agustus 2007]

3 thoughts on “Cowok, Temenan Yuk!

  1. thanks, aku tuh sering banget digodain temen cewek karena temenan ama cowok. katanya siy, berarti aku naksir dia! tapi sejak aku ngasih tunjuk ini dia cengo! makasih, karna kamu aku ga digodain lagi!

  2. tapi kenapa ya…ada cewek (baca;akhwat) yang paham Islam tapi pergaulannya ga islami….kaya centil-centil gimanaaa gitu. Duuh kalo ketemu akhwat begitu biarpun dia smart, beautiful and so on ilfil deh. Ngga banget.

  3. Saya dpt pesan nhe dari golongan cowok sendiri.. Ktany, hti” m co skrg, tampang ok, ngomong lemah lembut en sopan, nyatany g sdikit dr mreka yg matre plus agresif.. Ati” aja klo ngadepin co ky’ gni, pngnny untg mulu’, g mw rugi.. Tw ny dpt j, g tw dpt ap.. Hha
    ywdh, sgitu j.. Intiny, co” pd sdar koq yg baeg tu ky’ p, tp mreka blum bs en blum mw nerapin itu dlm hdup mereka.. Tq

Comments are closed.