Friday, 19 April 2024, 12:29

gaulislam edisi 158/tahun ke-4 (24 Dzulqaidah 1431 H/ 1 November 2010)


Wah, gue lagi enak-enakan duduk di depan komputer (buka facebook, upload foto, bales komen en ngupil hehe), eh ada komen temen gue yang komen pake gaya-gaya banci alias girlish, tau kan gimana gayanya? Sapaan Eike, Yey, dan Cin..udah kental di setiap komentarnya di FB, padahalkan dia laki-laki tulen?. “Ahh jijay dah Bo!” Idih, amit-amit kenapa gue jadi ikutan?

Berhubung dia temen deket gue, sambil ngocol tetep gue ladenin. Ngak lama gue buka email, seperti biasa dapet jatah nulis lagi dengan tema bebas atau terserah gue aja, eh tapi di sarankan oleh editor “temanya girlish!” Spontan langsung gue ketawa ngakak sambil ngebayangin temen gue tadi. Hahaha! Ampun deh tepat banget momennya.

BTW nanti gue dikroyok sama bencong-bencong selebor nggak ya? Gara-gara gue nulis artikel ini dan mereka baca. But, justru di sini nih tantangannya supaya mereka sadar dan menyandarkan sikap mereka kepada Islam. Oya, gue juga punya pengalaman nggak mengenakan diganggu banci. Hmm kali ini bancinya yang bakal gue ganggu! Hehe “let’s go tramtib, tangkepin mereka!”

Pengalaman diganggu banci, salah satunya waktu gue membantu seorang guru di salah satu SD di Bogor. Ceritanya begini, gue bantu dia ngetik soal-soal ulangan untuk murid didiknya. Pertama liat sih nggak aneh-aneh amat tampilannya kayak guru laki-laki lain, bahkan katanya dia udah beristri. Dia tanya “Mas udah punya pacar belum?” dengan tegas gue jawab “Ehmm, wah bukannya sok ganteng, di belakang sana banyak cewek-cewek yang ngantri, Pak! (tetep narsis) Tapi saya nggak mau tuh, karena saya bukan penganut pacaran!” mungkin dia pikir gue nggak suka sama cewek kali ya? Padalah nggak pacaran emang nggak boleh dalam Islam.

Eh,  dia malah salah paham, denger jawaban gue kayak tadi, malah senyam-senyum nggak jelas. Nggak lama gayanya makin aneh dia malah pegang tangan gue! Sambil ngajakin jalan-jalan keliling Bogor tapi berdua aja Obrolannya juga makin ngawur dia malah curhat tentang kelainannya. Wachhh tolong! Kayak mimpi buruk di siang bolong disamber petir, rasanya pengen ngibrit (baca: kabur) terus nyebur ke sawah, haha!

Pengertian banci

Cowok kok dandanannya kayak cewek? Jari-jarinya lentik, gaya en cara bicaranya lemah gemulai, bener-bener cowok tapi feminin. Hadeuh-hadeuh ini nih salah satu tanda-tanda kiamat sudah dekat, Bro! Mereka eksis di mana-mana mulai dari temen-temen kita sendiri, artis hingga publik figur.

Keeksisan mereka sangat marak dan penampilan mereka cukup mengganggu perhatian kita. Terlebih seolah-olah mereka mendapat tempat tersendiri di layar kaca ada yang jadi penyanyi, pelawak, presenter dan lainnya. Bahkan ada juga pesantren khusus waria entah bagaimana kegiatan mereka di sana tapi dari informasi yang gue tahu mereka malah dilestarikan, belajar ngaji pun mereka mengenakan mukena layaknya santriwati. Katanya “mereka ini jangan dikucilkan atau dicemooh mereka harus dirangkul”. Hmm.. bener juga sih sepintas pendapatnya bisa diterima, kalo dirangkul tapi nggak ada upaya untuk menguahnya sama aja bohong malah makin parah, tul nggak?

Dalam pandangan Islam banci ada dua pengertian yaitu khuntsa dan mukhannats. Menurut para ulama, istilah al-Khuntsa adalah orang yang secara fisik punya dua alat kelamin sejak lahir (alat kelamin laki-laki dan perempuan) atau tidak mempunyai alat kelamin sama sekali (fiqih sunnah 4/538, al-mukhalash al-fiqhi hal, 780). Kemudian khuntsa dibagi menjadi dua lagi, khuntsa biasa yaitu orang yang terlahir dengan dua alat kelamin sekaligus, namun salah satu alat kelaminnya lebih dominan.

Dalam hal ini ada dalilnya adalah “dari Ibnu Abbas ra., bahwa Rasulullah saw. ditanya tentang bayi yang terlahir dengan dua alat kelamin, bagai mana urusan pembagian warisannya. Beliau Rosulullah saw. bersabda, dia mendapat warisan berdasarkan bagaimana cara dia buang air kecil.”

Khuntsa Musykil, sesuai namanya musykil (sulit) karena terlahir dengan dua kelamin yang berbeda dan keduanya berfungsi dengan baik. Untuk kasus ini dikembalikan kepada para ulama dan medis untuk menentukan status kelaminnya (memiliki rahim atau tidak).

Pengertian kedua adalah mukhannats, adalah seorang yang menyerupai atau merasa dirinya perempuan walau secara fisik dirinya adalah laki-laki namun berpakaian serta berhias layaknya seorang perempuan.

Bro and Sis, Allah Swt. menciptakan manusia hanya dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda di antaranya adalah penampilan, tingkah laku, gaya bicara, bahasa tubuh dan lain-lain.

Keberadaan banci ini lebih karena faktor lingkungan, Sebab, faktor ini yang sangat besar pengaruhnya terjadi saat perkembangan mulai dari kanak-kanak hingga dewasa parahnya hal semacam kayak gini sudah dianggap lazim di lingkungan kita sehingga gampang ditiru alhasil media massa sangat membantu kelaziman tersebut. Terang saja bagi mereka yang sudah bakat ingin jadi waria merasa nyaman karena dukungan lingkungannya. Adapun alasan menjadi waria adalah karena faktor ekonomi, yang tadinya hanya untuk mencari uang akhirnya keterusan karena tidak luput dari lingkungan atau media masa yang mengeksploitasi keberadaan mereka.

Hukum sengaja menjadi banci

Para ulama sepakat bahwa laki-laki yang menyerupai perempuan adalah haram dan di laknat oleh Rasulullah SAW dalam hal ini termasuk dalam dosa besar. Berdasarkan banyak dalil di antaranya adalah dalam riwayat Ibnu Abbas r.a disebutkan:”Rasulullah saw. melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki(HR Bukhari, dalam Fathul Bari)

Menurut al-Hafidz Ibnu Hajar, “bila hal itu (banci) merupakan asal penciptaanya maka ia diperintahkan untuk memaksa dirinya agar meninggalkan hal tersebut secara berangsur-angsur. Bila hal ini tidak dilakukan bahkan ia terus tasyabhuh  dengan lawan jenis maka ia masuk dalam celaan, terlebih lagi bila tampak pada dirinya perkara yang menunjukkan ia ridla dengan keadaanya yang demikian”.

Dan hikmah dilaknatnya laki-laki yang tasyabbuh dengan wanita dan sebaliknya, adalah karena mereka keluar/menyimpang dari sifat yang telah Allah Swt tetapkan untuk mereka. (Fathul Bari, 10/345-346)

Kalo kemudian yang banci ini makin kebangetan, yakni menajdi homoseksual, bisa gawat. Dalam sejarah zaman Nabi, salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. “Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS Huud [11]: 82)

Bro and Sis, sejarah diazabnya kaum Nabi Luth nyata dalam al-Quan (bukan dongeng seperti yang sering dikatakan oleh orang-orang liberal). Yup, nyata. Ini dibuktikan melalui penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa kaum Luth yang disebutkan a-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu telah terungkap dan sesuai dengan pemaparan al-Quran. Maka kita sepatutnya berkaca terhadap sejarah kelam Nabi Luth yang merupakan juga peringatan bagi kita dan sekarang yang perlu diwaspadai adanya upaya legalitas homoseksual dengan dalih HAM (Hak Asasi Manusia) terlebih di Indonesia sudah ada organisasi kaum homo, yakni gay dan lesbi.

Cowok kok girlish?

“….Dan beliau saw. bersabda: “Keluarkan mereka (usir) dari rumah-rumah kalian”. Ibnu Abbas berkata: “Maka Nabi saw. pun mengeluarkan Fulan (seorang mukhannats) dan Umar mengeluarkan Fulanah (seorang mutarajjilah).” (HR Bukhari, No. 5886)

Diusirnya mereka memiliki makna, yaitu salah satunya menurut Imam an-Nawawi rahimahullah, “….sebagaimana dalam hadist tersebut mukhannats ini disangka termasuk laki-laki yang tidak punya syahwat terhadap wanita tapi ternyata ia punya syahwat namun menyembunyikannya”.

Bro and Sis, tindakan kita sebagai seorang remaja muslim adalah tidak mencemooh juga tidak membiarkan mereka terus bersikap girlish. Selayaknya kita membantu mereka untuk sembuh, membantu mereka untuk memilih menjadi manusia yang diridhoi Allah Swt.

Sebab, sampai kapanpun Islam tidak mentoleransi keberadaan banci atau waria di tengah masyarakat karena waria adalah menyalahi kodrat. Salah satunya kita bisa mengarahkan mereka untuk menyukai tantangan agar tidak manja atau penakut dan perlu diingat juga kita melakukannya sesuai dengan batas kemanusiaan tidak berlebihan dengan menganggap mereka sebagai mahluk yang layak untuk dimusnahkan (lho?), tapi yang kita musnahkan dalam hal ini adalah sikap dan tingkah laku mereka yang menyerupai perempuan dengan begitu cara mereka berpakaian dan berhias ala wanita juga akan hilang seiring dengan kejantanan mereka kecuali mereka adalah seorang prajurit Skotlandia yang mengenakan rok seperti perempuan kali ye (hehe..)

Gimana jadinya kalo cowok muslim semuanya jadi girlish? Nggak lucu! Bro, kita adalah remaja muslim yang seharusnya kuat, gagah, berani, dan tentu saja jadi pejuang dan pembela Islam. Nggak boleh loyo, kemayu atau feminim ala cewek. Selain nggak elok dipandang mata, juga bisa dilaknat. Ati-ati, Bro! [samsi: samsi_hn@yahoo.co.id]

7 thoughts on “Be Gentle, Bro

  1. w dukung bro..
    bedasarkan jnformasi yg w dengar, Ham jtu sesuatu yg kodrati [berdasar ketetapn Allah].waria,homoseks dan lesbi bukan sesuatu yg kodrat[asasi/mendasar].karena hewanpun kambing jantan misalnya, tak mungkin kawin dengan kambing jantan,yaa kan.
    gak ada ayam jago kwin ama jago.
    jeruk kok makan jeruk…gak lucu kan..

  2. Hm…..
    kalo kita bicara banci alias hombreng alias waria ni harus kita kaji secara faktual, karena banci bukan merupakan takdir atau terjadi tanpa sebab, melainkan pengaruh lingkungan atau psikologi. so klo emg dy mau berubah sesuai dengan islam sudah pasti bisa, masalahnya hukum dan sistem dinegeri ini bukanlah sistem yg memperbaiki manusia tetapi memperburuk manusia.
    mari segera ganti dengan ISLAM

Comments are closed.