Thursday, 28 March 2024, 18:29

Sebut saja Rani, gadis manis berambut lurus sebahu. Nggak heran bila banyak anak cowok “keleleran� bila kebetulan bertemu doi. Gaya berpakaiannya? Wow, nyaris nggak ada bedanya sama Angelina Jolie yang memerankan Lara Croft dalam film Tomb Raider alias pemburu makam kuno. Bila kebetulan ada yang ngomentarin soal gaya berpakaiannya, Rani seringkali menggunakan tameng, “Emangnya gue pikirin?� Lha?

Selain Rani, masih ada anak imut-imut yang punya lesung pipit di pipi kirinya. Punya wajah klasik yang sedikit mirip Natalie Portman yang pernah main di film The Prafesional. Sebagian orang menilai bahwa doi “kembaran-nya� Audrey Hepburn, aktris cantik yang beken banget di tahun 60-an. Siapa dia? Sebut saja namanya Utari, tampilannya sedikit lebih soft ketimbang Rani. Tapi soal gonta-gonti pasangan, doi termasuk nomor hiji! Bayangkan, dalam sebulan bisa tiga cowok yang easy come easy go. Aduh, kalo dipikirin emang bikin pusing. Paling nggak kalo yang mikirinnya anak cewek saingannya (he..he..he..). Soal gonta-ganti gebetan, nih anak mirip banget sama Jodie Foster atawa Gillian “Dana Scully� Anderson. Parahnya lagi, kalo ditegur temen sekelas atawa anak-anak pengajian di sekolahnya, doi suka ngeles. Dan pas udah bosen, baru doi bilang, “Emangnya gue pikirin� Nha lho?

Lain Rani, lain Utari, dan lain pula dengan Maya, penampilannya memang oke punya. Kata anak cowok yang hobinya ngeceng, Maya termasuk tipe kutilang alias kurus tinggi langsing. Maya, boleh dibilang dalam soal dandanan nggak seradikal Rani, atau dalam soal gonta-ganti pasangan nggak seliar Utari. Maya, sebut saja gadis itu demikian, berkerudung namun modis dan dinamis. So, hobinya nonton bioskop, hiburannya jalan-jalan ke kafe atau ke resto kelas wahid. Temen-temennya pun dari kalangan borju kelas pemula. Kalo ada grup band puajaannya macam Sheila on 7 atawa Padi manggung, doi kayaknya paling duluan beli tiket. Kalo temennya negur soal kelakuan jeleknya itu, Maya suka nuduh kunolah, kuperlah, kampunganlah sama temennya itu. Malah ujung-ujungnya kalo Maya bosen diceramahin, suka bilang kayak Rani dan Utari, “Emangnya gue pikirin!� Wah, celaka dua belas ini!

Itu baru gerombolan anak cewek. Kalo anak cowok? Ada juga lho yang ganjennya nggak ketulungan. Sebut saja Adrian, perawakannya tinggi gede mirip-mirip pemeran John Lovell dalam Apollo 13, Tom Hanks. Aduh, anak cewek mana yang jantungnya nggak berdetak dua kali lebih kenceng kalo dapet lirikan mata Adrian. Semua anak cewek berharap moga-moga di jalan ketemu dalam satu angkot (Idih, keren-keren kok naik angkot?)

Adrian, selain punya tampang yang oke punya, doi sekaligus pengoleksi wanita. Wah, mungkin cita-cita Adrian ingin nyaingi Charlie Sheen yang mantan bintang The Platoon itu kali yee. Aduh, udah banyak wanita yang berhasil dikoleksi Adrian. Saking banyaknya, kalo di dunia sepakbola boleh dibilang Adrian jadi capocanonieri alias top scorer ngalahin Hernan Crespo di Seri A. Adrian suka uring-uringan, kalo kebetulan ada yang berani negur nafsu playboy-nya. Nggak tahan dengan ceramahan yang bikin kuping merah, Adrian ngambil jurus pamungkas, tahu kan? Ya, “Emangnya gue pikirin!� Aduh biyuuuung!

Kamu gemes dengan tipe kelakuan beberapa temen kamu yang begitu? Bosen nggak kalo diceritain yang satu ini? Moga-moga saja mau berkorban pegel lidah baca yang satu ini. Ceritanya begini. Di sekolahnya, cowok berhidung mancung dan beralis tebel ini termasuk pendiam. Malah rajin ke masjid dan getol ikut pengajian. Tapi ada jeleknya? Lho, kenapa? Doi masih belum bisa membedakan mana yang dibolehkan dan mana yang kudu dijauhi. Kasusnya? Sebut saja Budi anak cowok ini, doi seringkali kali jalan bareng sama anak perempuan. Lucunya, pas pulang pengajian lagi. Budi masih betah untuk berhubungan dengan anak perempuan, meski udah jadi aktivis masjid sekolahnya. Akibatnya, anak-anak yang dendam banget sama para aktivis pengajian dan kegiatan anak masjid langsung kasak-kusuk nyebarin skandal Budi. Aduh bikin malu aja ya? Anehnya kalo anak masjid ngingetin Budi, doi juga suka bilang, “Emangnya gue pikirin�. Wah, aktivis apa “aktivis� ini? Semoga saja nggak ada temen-temen yang kelakuannya kayak Budi.

Kawan, semua tipe kelakuan temen kamu ini nggak bener en nggak baik. Sebab, temen kamu yang model begini nggak mau diingetin alias semau gue aja hidupnya. Pendek kata, selama perbuatan yang menurutnya nggak merugikan orang lain secara langsung doi merasa sah-sah saja. Emangnya gue pikirin. Nha lho?

Individualis bin egois
Memang, gaya remaja sekarang cenderung nggak mau dikekang. Mereka inginnya bebas, lepas, dan merdeka. Nggak ada yang ngerecokin, nggak ada yang ngusilin dalam hidupnya. Setiap perbuatan yang dilakukannya, nggak boleh ada yang menegurnya. Napsi-napsi aja deh. Situ-situ, sini-sini. Kamu ya, kamu. Aku ya, aku. Wah, itu namanya individualis bin egois dong!

Nah, sikap individualis ini bukan berarti sebatas doi nggak mau gaul, pengennya menyendiri dan menutup rapat-rapat pintu hati untuk bergaul dengan yang lain. Nggak. Nggak sebatas itu, sebab, yang namanya individualis ini termasuk nggak mau diusik ketika melakukan suatu perbuatan. Ya, cocoklah dengan prinsip ideologi kapitalisme yang mendewakan banget kebebasan individu. Bener, coba aja dalam ideologi kapitalisme, kebebasan individu sangat dilindungi. Negara malah jadi pelayan individu dengan mengabaikan masyarakat. Hasilnya, setiap individu boleh ngomong apa aja yang dia suka, termasuk boleh jadi apa aja yang mereka suka.

Makanya nggak heran bila di Sao Paolo, Brasil menurut laporan yang dilansir Radio Nederland tanggal 20 Juni 2001, ada pawai besar-besaran kaum homoseksual; gay dan lesbian. Diberitakan, lebih dari 200 ribu warga turun ke jalan-jalan utama Sao Paolo merayakan parade tahunan kaum homoseksual dan lesbian. Tahun lalu parade itu dihadiri 120 ribu orang. Padahal pada 1996, ketika parade diadakan pertama kali, hanya dihadiri 2000 kaum homo dan lesbi.

Parahnya, Walikota baru sayap kiri Sao Paolo, Marta Suplicy, mengatakan bangga bahwa kotanya mendapat citra baik sebagai kota homo. Marta Suplicy mengatakan, orang boleh berbeda-beda namun memiliki hak yang sama. Ya, itulah demokrasi. Inilah rusaknya kapitalisme. Kebebasan individu di atas segalanya.

Budaya pop negeri Kanguru lain lagi. Di negerinya Russel Crowe ini, anak-anak remajanya getol bikin pesta minum alkohol, dansa di diskotik-diskotik, dan larut dalam arena pergaulan bebas. Sekadar tahu saja, di Australia ini ada daerah Maleny dan Sunshine Coast. Tiap akhir pekan, remaja di Maleny pergi ke rumah teman; minum alkohol, mendengarkan musik dan berdansa. Kadang-kadang ada juga pesta dan rave di Maleny atau kota dekat Maleny. Remaja dari Maleny juga suka pergi ke Brisbane untuk pesta, rave atau untuk pergi ke klub malam.

Di Sunshine Coast lain lagi, remaja di sana sering pergi ke Alexandra Headlands, Maroochydore atau Mooloolaba. Mooloolaba adalah tempat yang makin populer di Sunshine Coast untuk kaum remaja.

Di tempat-tempat ini, remaja suka berdiri di samping mobil, pakai kaca mata hitam, mungkin merokok; dan remaja-remaja yang keras-kepala suka neriakin orang yang lewat. Hih, kalo selama hidupnya begitu terus, mau jadi apaan ya remaja-remaja itu?

Oke deh, itu remaja-remaja non-Islam alias kafir. Kalo di negeri ini mayoritas kan Islam. Berarti apapun kegiatan remaja yang ada di negeri ini, termasuk kegiatan yang rusak, kemungkinan besar dilakukan remaja Islam. Ya, temen-temen kita itu. Malah banyak yang berpikiran semau gue, semboyannya aja “Emang gue pikirin�. Wah, itu alamat kehancuran udah dekat. Amit-amit deh. Jangan sampe kamu berbuat begitu rupa.

Prinsip temen kamu yang udah dibilangin di atas, mulai dari kelakuan Rani, Utari, Maya, dan Adrian, juga Budi jangan sampe ada dalam diri kamu semua. Itu sekadar contoh yang tentunya bisa mewakili semangat kebebasan remaja saat ini. Tentu contoh yang jelek dong.

Sikap individualis ini berbahaya banget, lho. Bukan apa-apa. Kamu jadi merasa kebal hukum. Terus kamu jadi suka mengampuni diri sendiri. Itu kan sikap nggak bener dan nggak baik. Kalo ada temen kamu yang suka ngomel gara-gara gaya hidup kamu urakan. Bukan berarti temen kamu itu sok suci, tapi itu wujud dari perhatian mereka sama kamu. Makanya jangan egois bin individualis ya?

Sikap lapang dada
Emang nggak mudah kalo nerima kritik dari orang lain. Nggak heran bila kemudian muncul sikap arogan dalam diri kita. Ya, kayak temen kamu yang punya prinsip “Emang gue pikirin� itu. Sikap seperti itu muncul karena kamu nggak mau diganggu gugat atas perbuatan yang kamu lakukan. Lalu kamu balik menyerang. Kalo perbuatan yang kamu lakukan bener, terus ada yang ngritik, dan kamu balik menyerang, tentu itu beralasan dong. Tapi kalo perbuatan kamu salah, terus kamu menolak ditegur, berarti kamu emang arogan alias nggak mau berlapang dada. Hati-hati ya. Soalnya, manusia itu nggak ada yang sempurna. Semua manusia punya sisi gelap dan sisi terang dalam hidupnya.

Orang yang arogan alias sombong, biasanya menolak kebenaran yang datang kepadanya. Itu sebabnya, tujuan hidupnya bukan nyari kebenaran, tapi pembenaran atas perbuatannya. Itu bahaya. Allah Swt. murka lho, sama orang yang model begini. Firman-Nya:

?ˆ???„???§ ?????µ???¹?‘???±?’ ?®???¯?‘???ƒ?? ?„???„?†?‘???§?³?? ?ˆ???„???§ ?????…?’?´?? ?????? ?§?„?’?£???±?’?¶?? ?…???±???­?‹?§ ?¥???†?‘?? ?§?„?„?‘???‡?? ?„???§ ?????­???¨?‘?? ?ƒ???„?‘?? ?…???®?’?????§?„?? ?????®???ˆ?±??
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.� (QS Luqman [31]: 18)

Dan sebaliknya orang yang ikhlas, berlapang dada, mau menerima kritik dari orang lain, itulah yang dinginkan oleh Allah Swt. Firman-Nya:

?ˆ???£???†?’ ?£???‚???…?’ ?ˆ???¬?’?‡???ƒ?? ?„???„?¯?‘?????†?? ?­???†???????‹?§ ?ˆ???„???§ ?????ƒ???ˆ?†???†?‘?? ?…???†?? ?§?„?’?…???´?’?±???ƒ?????†??
“dan (aku telah diperintah): “Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.â€? (QS Yunus [10]: 105)

Semboyan “Emang gue pikirin� adalah salah satu contohnya. Terus terang, banyak banget temen remaja yang mempraktikkan prinsip ini. Kita prihatin sobat. Suer, kalo semua remaja Islam di negeri ini begitu, jangan harap Islam bisa bangkit di sini. Bukan apa-apa, sikap individualis yang lahir dari ideologi kapitalisme yang emang ngasih kebebasan seluas-luasnya buat seseorang untuk berbuat, adalah sebuah bahaya besar. Sebab kita akan menjadi orang-orang yang boleh dibilang liar alias nggak mau terikat aturan. Maunya seenak perut kita aja kalo berbuat. Ditegur or diingetin sama temennya malah balik menyerang, karuan aja itu sikap yang nggak pernah diajarkan oleh Islam. Karena Islam justru mengajarkan untuk menerima peringatan dari siapa saja. Bukankah kita sudah sangat hapal banget ayat al-Quran yang bercerita tentang nasihat menasihati. Salah satunya yang pasti kamu semua udah pada apal, seperti Firman Allah Swt. ini:

?ˆ???§?„?’?¹???µ?’?±??(1)?¥???†?‘?? ?§?„?’?¥???†?’?³???§?†?? ?„???????? ?®???³?’?±??(2)?¥???„?‘???§ ?§?„?‘???°?????†?? ?????§?…???†???ˆ?§ ?ˆ???¹???…???„???ˆ?§ ?§?„?µ?‘???§?„???­???§???? ?ˆ???????ˆ???§?µ???ˆ?’?§ ?¨???§?„?’?­???‚?‘?? ?ˆ???????ˆ???§?µ???ˆ?’?§ ?¨???§?„?µ?‘???¨?’?±??(3)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.� (QS al-�Ashr [103]: 1-3)

Kalo kayak contoh “temen� kita Rani, doi emang kalo berpakaian nggak tahu aturan. Yang penting dipandang enak dan lagi ngetren. Soal menutup aurat apa nggak, itu nomor enam belas (ini bukan iklan obat, lho). Seksi, modis, dinamis, keren, ngetren, itulah yang diinginkan Rani. Sehingga, begitu ada temen-temennya yang protes atas gaya berpakaiannya yang kelewat menor, doi ini nggak mencoba otokritik alias mencoba melihat ke dalam dirinya. Tapi sikap Rani malah keras dan terkesan mengampuni diri sendiri. Malah akhirnya temen kita yang punya wajah cantik ini mengeluarkan “ultimatum� “Emangnya gue pikirin!� Wah, arogan sekali ya?

Begitupun dengan sikap Utari, yang hobi gonta-ganti pasangan. Udah pacarannya nggak boleh. Eh malah jadi “playgirl� lagi. Itu sih namanya celaka dua belas, Non!

Maya apalagi, sikap doi yang sok borju dan sedikit membawa “korps� anak-anak berkerudung dan jilbab malah berbuat yang nggak benar dan baik. Itu lho, sikap hura-hura, sering tampil borju; doyan nonton film di bioskop atawa konser musik. Aduh, mana ada sih remaja putri Islam yang bebas nian dalam bergaul dan bertingkah laku. Sekali lagi, jangan deh. Semoga temen-temen kita yang masih kayak Maya segera sadar dan kembali kepada kebenaran Islam.

Sikap Adrian dan Budi juga bukan ciri pemuda Islam yang benar dan baik. Itu sih, citarasa sikap pro Barat. Nggak boleh remaja Islam punya prinsip semau gue. Adrian yang jadi playboy dan suka “memangsaâ€? para wanita, jelas berdosa dalam pandangan Islam. Belum lagi aksi diemnya Budi yang sebetulnya diem-deim menghanyutkan. Meski pendiem ternyata Budi doyan dalam berbuat dosa. Harusnya,?  kalo udah jadi aktivis masjid ilmu dan ketakwaannya juga meningkat dong. Jangan sekadar semangat doang. Itu bahaya banget. Contohnya? Ya, “temenâ€? kita bernama Budi itu. Jangan sampe deh kita ngikutin prinsip hidup mereka yang amburadul. Kenapa amburadul? Sebab mereka nggak mau menerima nasihat. Bukannya mengucap syukur karena masih ada yang mau mengingatkan kita, eh, nuduh yang bukan-bukan. Apalagi bilang, “Emangnya gue pikirin!â€?. Wah, bahaya kawan!

(Buletin Studia – Edisi 056/Tahun 2)

1 thought on “Emang Gue Pikirin?

  1. senang sekali membca artikel ini pak….mudah2-an semakin bnayak anak muda dan kamu di negara ini yang tdaik terjebak dengan system2 kafir dan malah jadi kebanggaan.

Comments are closed.