Saturday, 20 April 2024, 00:15

Perjalanan hidup Nabi saw. nggak sepi dari aktivitas peperangan. Rasulullah dan para sahabat getol melawan orang-orang kafir yang memusuhi Islam dalam Perang Badar, Khandaq, Uhud, dll. Bahkan setelah Rasulullah wafat pun, peperangan yang dilaku-kan oleh kaum Muslim nggak berhenti.

Peperangan adalah pilihan terakhir untuk mengatasi penghalang fisik tersebarnya Islam ke seluruh dunia. Sekadar kamu tahu, bahwa peperangan dalam Islam adalah untuk menghidupkan manusia bukan untuk memus-nahkan. Itu sebabnya, ketika kaum muslimin menang perang dan menguasai wilayah tidak bertujuan menjajahnya.

Berbeda dengan ideologi kapitalisme yang memang tujuan mereka berperang adalah untuk menguasai wilayah dan menjajahnya (baca: menguras seluruh potensi wilayah itu untuk kepentingan bangsanya).

Dalam perjalanan sejarah masa lalu, ada satu perang yang tidak hanya dikenal di kalangan Islam saja, tapi juga begitu membekas di sanubari kaum Nasrani, yakni Perang Salib.

Yup, Perang Salib yang melibatkan umat Nasrani dan Islam ini memakan waktu kurang lebih 200 tahun! Lama banget ya? Itulah sebabnya, semangat kebencian orang Nasrani terhadap kaum Muslim seperti saat Perang Salib dulu tak pernah surut. Bahkan hingga detik ini. Suer. Kagak bo’ong!

Sesaat setelah tragedi WTC, Bush melontarkan kata crusade (perang Salib atu holy war) untuk melawan terorisme yang disimpulkan olehnya sebagai kaum Muslimin. Padahal istilah Crusade hanya digunakan dalam konteks peperangan antara pasukan Salib Kristen melawan pasukan kaum muslim. Nggak mungkin kan lidah Pak Bush itu kepleset alias salah ucap? Betul apa bener?

Sekilas info Perang Salib
Nggak salah emang kalo Perang Salib memegang rekor peperangan terlama di dunia. Bayangin aja, dari tahun 1096 M sampai 1254 M api peperangan ini nggak pernah padam. Se-abadi permusuhan Coyote dan Road Runner.

Disebut Perang Salib karena peperangan ini melibatkan bangsa-bangsa Salib (gabungan berbagai negeri di Eropa; Perancis, Jerman, Inggris, dan negara Byzantium). Para prajurit Kristen yang terlibat dalam peperangan itu mengenakan kalung bergantung salib dan pakaian mereka berterakan salib.

Ada dua pendorong terjadinya perang salib. Pertama, ajakan dan seruan Kaisar Alexius Comenent dari Konstantinopel kepada Paus (Paus Urbanus II) dan para raja di Eropa agar segera menyerang negeri-negeri Islam secara serentak terhadap kekuasaan Turki Saljuk (orang-orang Turki yang sudah memeluk Islam), yang mengancam kerajaan Byzantium di Konstantinopel.

Kedua, permintaan Peter Amiens, seorang pendeta bangsa Perancis, kepada Paus di Roma agar mau membantu orang-orang Kristen yang mau berziarah ke Baitul Maqdis (Palestina) yang saati itu dikuasai Negara Islam.

Dua dorongan tersebut di atas, menyebabkan Paus Urbanus II memerintahkan Peter Amiens untuk menghasut dan mengobarkan perang kepada rakyat Eropa untuk memerangi kaum muslim guna merebut Baitul Maqdis.

Hasilnya, rakyat jelata, biarawan-biarawati, hingga para perampok berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai pasukan salib. Dan genderang Perang Salib ditabuh pada 15 Agustus 1096 M, Paus Urbanus memberangkatkan pasukan Salib Pionir yang berjumlah 300 ribu prajurit dengan semboyan “Begitulah kehendak Tuhan�.

Dalam catatan sejarah, terdapat tujuh gelombangan serangan dalam perjalanan Perang Salib. Serangan I (1096),?  Serangan II (1147-1149), serangan III (1189-1192), serangan IV (1202-1204), serangan V (1218-1221), serang-an VI (1228-1229), dan serangan?  ke VII (1248-1254). Wuih semangat banget ya?

Dari rangkaian serangan?  itu, kaum Kris-ten lebih banyak menelan kekalahan. Salah satu kekalahan telak yang dialami pasukan Salib adalah ketika Shalahuddin al-Ayubi berhasil membebaskan kembali Baitul Maqdis di Palestina pada hari Jum’at 27 Rajab 583 H/1187 M dari kekuasaan kaum Kristen.

Air susu dibalas air comberan!
Saat Perang Salib, para prajurit Kristen begitu sadis, brutal, en keji saat menguasai negeri-negeri Islam. Gustave Le Bon, seorang orientalis, menceritakan hal itu dalam bukunya �Hadlaratul Arab’ sebagai berikut: “Ketika tentara salib berhasil mengalahkan tentara Turki Muslim, mereka memenggal semua kepala tentara Turki yang terluka dalam medan tempur. Kemudian bangkainya diikat pada pelana kudanya, selanjutnya diseret ke tempat pembuangan bangkai di seputar kota (Antiokia) itu.� ini fakta lho!

Kebrutalan pasukan Salib juga diperlihatkan saat mereka memasuki kota Baitul Maqdis (7 Juni 1099 M/493 H). Mereka merusak semua bangunan Islam dan merampas harta benda kaum Muslim. Dalam setiap penyerbuannya, mereka bersikap ganas. Nggak bedain antara pasukan lawan dan rakyat sipil. Akibat-nya seluruh lapisan masyarakat mereka bantai.

Inilah tindakan penyembelihan dan pembantaian terbesar yang kebia-dabannya tiada tara dalam sejarah. Di setiap pelosok Kota Suci itu banyak kepala, tangan, dan kaki manusia yang berserakan serta jasad kaum Muslim yang bergelimpangan di sepan-jang jalan hasil �pesta’ mereka selama sepekan.

Sejarah mencatat, jumlah kaum Muslim yang dibunuh lebih dari 70.000 orang. Bahkan Godfrey (pimpinan pasukan Salib saat itu) mengirimkan kabar kemenangannya dengan menyatakan bahwa kuda-kudanya harus mengarungi lautan darah orang-orang Timur (kaum Muslim) yang tingginya sampai ke lutut!

Kelakuan ini sangat bertolak belakang dengan keluhuran akhlak Shalahuddin Al Ayyubi ketika berhasil menaklukan Baitul Maqdis. Ia memberikan kesempatan kepada para keluarga Kristen yang ingin keluar dari Baitul Maqdis untuk bersiap-siap dalam waktu 40 hari.

Siapa saja yang tidak mempunyai biaya untuk keberangkatannya itu, Shalahuddin memberi mereka bekal. Beliau juga melarang keras tentara Islam mengganggu umat Nasrani yang ada di kota itu. Semua tawanan perang diperlakukan secara terhormat. Bahkan dalam waktu relatif singkat, seluruh tawanan dibebaskan dengan hanya membayar 10 dinar.

Kemuliaan Shalahuddin yang terpuji ini menyebabkan tentara Salib dengan senang hati mengosongkan seluruh benteng mereka, kemudian dengan perasaan damai dan di bawah perlindungan tentara Islam, mereka meninggalkan kota Suci itu.

Itulah realitas yang terjadi selama Perang Salib. Ini nih yang disebut pepatah “air susu dibalas dengan air comberan (selokan yang kotor buanget)!�. Gak tahu malu tuh!

Peperangan yang abadi
Semangat kebencian orang kafir terhadap Islam dan kaum Muslim akan terus berlangsung sampai “peluit panjang� tanda dunia udah tamat ditiup malaikat Isrofil. ini ditegaskan Allah swt. dalam firman-Nya:

�Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kalian hingga kalian mengikuti agama mereka�. (QS al-Baqarah [2]: 120)

Emang sekarang udah nggak jamannya perang kolosal kayak film Lion of Desert yang dibintangi Anthony Queen sebagai Omar Mochtar. Peperangan lebih didominasi dengan perang pemikiran (ghazwul fikri) dan perang kebudayaan (ghazwul tsaqofi). Yang nggak kelihatan, tapi pengaruhnya bisa bikin kaum Muslim nggak kenal dirinya sendiri. Semacam amnesia gitu. Tapi stadiumnya udah tinggi banget. Setinggi menara Eiffel…I’m in love!

Pemikiran kufur udah banyak beredar di tengah-tengah kaum Muslim. Bahkan dijual dengan bebas tanpa sensor dalam bentuk kaset dan CD. Padahal pemikiran kufur dan Islam itu seperti hitam dan putih. Jelas banget bedanya. Kini orang kafir tengah membuat agar perbedaan warna itu nggak lagi mencolok.

Demokrasi seolah-olah menjadi ide pamungkas untuk mengeluarkan negeri-negeri Islam dari keterpurukan. Ikatan nasionalisme yang rapuh menggantikan ikatan akidah yang kuat nan hebat. Dan yang paling parah, banyak kaum Muslim yang merasa malu untuk terikat dengan aturan Allah dalam jalanin hidup alias sekuler. Walah!

Nggak cukup dengan pemikiran, orang kafir juga menyebarkan budaya rusak mereka melalui media massa dan elektronik. Budaya Barat menjadi kiblat gaya hidup modern, gaul van trendi yang digandrungi.

Walhasil, banyak kaum Muslim yang tingkah polahnya nggak bisa dibedain ama orang kafir. Mereka asyik terjun dalam hingar bingar gemerlapnya budaya hedonis produk Barat. Mulai dari kebebasan berekspresi, berbusana, bertingkah-laku, free sex, sampai penyamaan semua agama. Sehingga perayaan Tahun Baru Masehi, Valentine, April Mop, Halloween, sampai perayaan Natal udah nggak tabu untuk dilakonin. Bahaya!

Padahal Rasulullah saw. udah tegas-tegas melarang umatnya untuk mengikuti budaya orang kafir. Masak iya sih predikat umat terbaik yang kita sandang kudu ditukar dengan status kafir yang bakal kekal di neraka jahanam, gara-gara ngikutin budaya jahiliyah? Amit-amit!

Iiih…nggak lah yauw. Makanya, inget neh plesetan omongannya Bang Napi: “Waspadalah! Karena pikiran dan budaya kafir tidak datang karena ada kesempatan, tapi emang udah diniatin dari sononye…â€?Hehehe…

Bangun dari tidur dong!
Sobat muda muslim, kita nggak bisa bo’ong kalo jumlah kaum Muslim yang bejibun di dunia lagi �tidur bareng’. Mereka tertidur pulas di tengah penderitaan rakyat Irak atau Afghanistan yang dibombardir AS. Mereka menutup mata akan sikap arogan Israel yang tengah membangun tembok perbatasan di Palestina.

Kata Rasulullah saw., jumlah kaum Muslim yang banyak saat ini nggak jauh bedanya seperti buih di lautan. Nggak punya kekuatan saat orang-orang kafir dengan rakusnya memporak-porandakan negeri-negeri Islam. Menyedihkan!

Udah saatnya kita bangkit dari kekalahan. Bangun dari buaian mimpi kehidupan sekuler produk kafir. Nggak usah terpancing ama parlemen, nasionalisme, atau perbaikan individu (tanpa perubahan masyarakat) untuk meretas jalan menuju kebangkitan. Karena jalan itu hanya akan mengantarkan kita pada kebang-kitan yang semu. Kita cuma perlu ngikutin apa yang dicontohin Rasulullah saw. dalam aktivitas dakwahnya biar kaum Muslim bisa eksis.

Belajar dari metode dakwah Rasulullah dulu, kebangkitan hakiki akan diperoleh kalo kita berjuang untuk menegakkan aturan Islam di muka bumi ini. Jalan satu-satunya dengan menegakkan pemerintahan Islam.

Sebab, hanya kekuatan negara yang mampu menghadang serangan orang kafir pimpinan AS terhadap sodara-sodara kita. Hanya negara Islam yang akan melindungi kaum Muslim di seluruh dunia dan orang-orang kafir yang tunduk di bawah aturannya.

Oke deh, mari berjuang untuk Islam dan kaum Muslim. Kita kaji Islam sebagai sebuah aturan hidup yang tidak hanya mengatur ibadah. Terus kita pahami bahwa hanya aturan Islam yang bikin hidup kita lebih hidup. Dan akhirnya, istiqomah dalam upaya menerapkan Islam sebagai aturan hidup oleh negara. Tegakkan syariah Islam, tinggalkan budaya jahiliyah. Otreh? Eh, kalo pun terjadi lagi Perang Salib, hanya ada satu kata: Lawan! [hafidz]

(Buletin Studia – Edisi 174/Tahun ke-4/22 Desember 2003)

384 thoughts on “Semangat Kebencian Perang Salib

  1. maaf ya klo ikut nimbrung, yg pasti jgn pernah menghujat Tuhan ataupun Seorang Nabi, Karena mereka ada sebelum kalian ada, dan bila kalian menghujat Tuhan maupun Nabi sesungguhnya itu juga telah dilakukan Nenek moyang kalian. bagaimana bisa mendoakan Nenek moyang Kalian yg sudah lebih dulu masuk ke Api Penyucian sedangkan keturunannya melakukan Dosa yg sama yaitu ” PENGHUJAT TUHAN DAN NABI UTUSAN-NYA”?????. Boleh berbeda Pendapat tapi jangan menjadi Ahli Tafsir ataupun Hakim. Karena Kepastian hanya berasal dari ALLAH dan Hakim adalah Sepenuhnya Kewenangan Tuhan pada akhirnya. Syalom

  2. maaf ya menambahkan utk saudara muslim, pada awal cerita dikatakan Perjalanan Nabi Saw gak pernah sepi dari perang. Apakah dalam menyebarkan Agama harus dengan Perang? Bukankah Agama adalah Sapaan dari Yang Maha Kuasa kepada Umat-Nya yg belum mengenal Dia Yang KUDUS? Bagaimana Kasih ALLAH bisa diterima UMMAT bila disampaikan oleh PEDANG dan DARAH Orang Tak Berdosa?.Mohon Tanggapanya???

  3. sudahlah saudaraku, jangan kalian memperdebatkan keyakinan anda dengan menjatuhkan keyakinan orang lain. Kita semua sudah tahu bahwa Islam adalah Rohmatanlilalamin. Bagaimana kita menunjukkan jati diri kita sebagai umat Islam/muslim, kiat wajib melindungi, membina kerukunan dengan saudara kita dari keyakinan lain, seperti yang ditunjukkan oleh junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W. Tirulah tauladan Beliau, oke. “ISLAM ADALAH AGAMA ROHMATANLILALAMIN”

  4. Assalammualaikum………….
    kita semua mahluk yang beragama, agama kita termasuk agama samawi ndak usahlah kita memperdebatkan masalah agama, agama bukan untuk diperbebatkan tapi untuk diyakini dan dilaksanakan. Apa kita tidak bisa untuk hidup damai saling berdampingan tanpa menyinggung soal keyakinan? Marilah kita menengok kebelakang, Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW pernah memberi tauladan, beliau tidak pernah mengusik ahli kitab (nasrani dan yahudi) mereka diberi tempat di Madinah, meskipun seringkali dikhianati. Sudah jelas bahwa Agama Islam diturunkan didunia ini untuk menyempurnakan agama-agama terdahulu dan Islam adalah agama pembawa rahmat didunia ini, untuk saudaraku sesama muslim kuatkan iman kalian ndak usah terbawa komentar-komentar saudara kita dari agama/keyakinan lain, Yakinkan bahwa Allah adalah Tuhan kita, Islam adalah agama kita, Muhammad adalah Nabi kita, Al-Quran adalah kitab kita. Apa yang mereka bicarakan itu masih dangkal mereka belum tahu apa itu Islam, Semoga kita selalu dilindung dan dipelihara Iman kita, Amin ya Robbal Alamin.
    Wasalam……

  5. jangan berdebat dengan saling menghina seperti ini, kalau Indonesia terpecah belah, yg untung ya negara kaum kapitalis, tuhannya mereka UANG. Islam & Kristen sama-sama rugi, setelah kita kehabisan tenaga karena bertempur satu sama lain, maka kita akan ditaklukkan. TUHAN yg sejati pasti mempersatukan, mengajak kita mengekang diri, memelihara, menjadi berkat & rahmat, berkorban, saling melengkapi & memikul kelemahan saudara-saudarinya.

  6. untuk hamba berdosa..

    dalam sejarah Islam, perang dilakukan dengan peringatan:
    1. dilarang membunuh wanita
    2. dilarang membunuh anak-anak
    3. dilarang membunuh kaum tua
    semuanya adalah mereka yang lemah, tak berdaya, dan tak berdosa
    4.dilarang menebang pohon yang sedang berbuah
    untuk menjamin kesejahteraan penduduk sipil
    5. dilarang mematikan tanaman

    dan bagi para tawanan perang, hak mereka adalah mendapatkan perlakuan yang santun

    Maka sungguh sangat tidak benar apabila Islam disampaikan dengan pedang dan darah orang tak berdosa

    Anda bisa cek dari sejarah yang benar.

  7. banyak banget orang yang beragama tapi tidak mengamalkan ajaran agamanya.jadi ketika ada orang berbuat buruk, tidak mesti agamanya buruk juga & sebaliknya .Contohnya, ketika ada orang beragama X maling, jgn sembarang nuduh bahwa agama X itu mengajarkan maling. So dalam menilai kebenaran sebuah agama kembali kepada kitab sucinya dengan pemahaman yang benar sesuai dengan maksud yang terkandung dalam kitab suci tersebut. bukan penafsiran seenaknya. Namun saya pribadi tidak setuju kalo semua agama sama & benar.Karena pencipta alam semesta ini cuman satu, maka saya yakin ajaran yang benar pun cuman satu. Paling gak stuju banget sama orang yg gak beragama, ’cause kita ‘ntu gak tercipta dengan sendirinya & pasti ada creatornya. komputer pun ada proses perakitannya apalagi alam semesta & jasad kita yang lebih komplek dari komputer.Walau saya gak pernah ketemu sama yang rakitin komputer saya. tpi sy “beriman” bahwa komputer yang saya pake psti ada yg ngerakitin & bullshit banget klo kmputer itu tiba2 langsung jadi & siap pake dgn sndirinya.So walaupun sy blom ketemu sma pencipta sy dan alam semesta, saya beriman bahwa Dia itu ada.Gila banget kalo ada yg bilang bahwa yang ngerakitin komputer sy adalah komputer juga, atau yang bikin kursi yang sy duduki adalah kursi (ini mah jeruk makan jeruk), tentunya yg ngerakitin komputer sy adalah tukang rakit komputer, dan yg bikin kursi adalah tukang kursi.Sehingga saya pun beriman dengan mantap bahwa Tuhan yang menciptakan saya dan alam semesta tidak sejenis dengan saya dan alam semesta, Dia pasti banget berbeda dengan apa yang diciptain-Nya.Jadi pantang bagi saya untuk menuhankan manusia & pantang bagi saya utk menuhankan alam semesta & apa yg terkandung d dalamnya.Wahai ajaran apapun yg menuhankan manusia & benda alam semesta, saksikanlah aku berlepas darimu.Wahai manusia & benda alam semesta aku hanya mengabdi kepada penciptamu & pantang bagiku menuhankan dirimu

  8. HAMBA BERDOSA said “Apakah dalam menyebarkan Agama harus dengan Perang?”.

    ya gak donk, cuman kita wajib mempertahankan diri kalo d serang.
    Ketika ada akibat tentu ada sebabnya, jadi lihat juga apa yang melatarbelakangi perang tersebut.

  9. udah sekarang mah masing – masing dari kita, urus urusan masing – masing, pertanggung jawabkan amal masing2, bagi yang muslim pertanggung jawabkan amalnya, yang kristiani pertanggung jawabkan amalnya, ke Tuhan masing – masing, ga ush debat kusir kayak gini, ga akan ada habisnya, jangan saling mengganggu satu sama lain, OK….. STUJU……????!!!! PEACE AHHH……, mending mikirin amal kita untuk di akhirat kelak, YUUUKKKKK DAMAIIIIIIIII……….

  10. yang anda tulis memang benar…(menurut anda)
    tp menurut umat nasrani pasti tidak benar….
    jd saya minta tolong jgn bwt artikel atau apalah yg bs menyakiti agama lain…
    Tuhan Memberkati…..

  11. Wahai Saudara2
    Barang Siapa Menjelek2an Agama Orang Lain sama saja menggali Kuburan Agamamu sendiri.
    Hidup Lah dengan Damai, (Agama = A itu artinya tidak Gama itu artinya Kacau. Beragama artinya tidak kacau bung). Agama itu urusan masing2 individu (Manusia)dengan Tuhan. Semuanya tergantung dari pemahaman individu masing2. So Lebih Baik Kita Semua Bercermin & Interopeksi pada diri kita masing2, Terima Kasih
    Salam Sejahtera

  12. @ Golotong…

    Bagi kami, umat ISLAM, jelas saja yang BENAR hanyalah ISLAM. Jadi, sangat wajar jika kami BANGGA dengan ISLAM. Agama lain atau keyakinan lain yang bertentangan dengan ISLAM adalah kekufuran dan jelas hina. Tanpa perlu merendahkan atau menghinakan, ALLAH SWT sendiri sudah menghinakannya. Karena seharusnya orang2 Nasrani dan Yahudi dan siapapun, ketika ISLAM datang WAJIB memeluk ISLAM. Jika tidak, KAFIR lah namanya.

    Ayo segera interospeksi diri, jangan mau terus dalam kesalahan, kebodohan dan kekafiran. Hanya ISLAM yang benar. Menurut ALLAH SWT. Kami meyakini hanya ALLAH SWT Tuhan kami.

    Mukhlis

  13. Kalo nabi Isa suatu saat akan menghakimi semua manusia tanpa kecuali, ya kenapa gak mohon/doa atau beriman pada Isa saja, simpel sekalikan. Ataukah malu untuk melakukan hal tsb..???? Soal keselamatan kan bukan soal malu2an.

  14. saya mau tanya kepada penulis apakah? kamu jadi wartawan waktu perang salib ya? Klw ga…ga usa nulis yang macam-2 de.. agama itu tidak menyelamatkan ..! yang menyelamatkan itu Iman…theex

  15. oy….perang salip itu perang antara nabi sama kaum nonmuslim.jadi makasih dah kasih tau lewat wabsite tapi yg paling seru dari perang nabi yaitu perang uhud

  16. ehm. sebelumnya gw minta loe2 yg nasrani berkaca dr sejarah,gw sendiri meyakini dan percaya sama yg namanya isa as ato loe sebut yesus kristus itu tp gw meyakininya sebagai rasul allah bukan sebagai allah, loe 2 yg nasrani gw geran entah bego ato mang dah bego amat ya, kok manusia disembah,trus loe bilang maryam ato bunda maria menurut versi loe menjadi istrinya nahhhhhhhhhhh kl mang yg kuasa ato allah pengen bini kenape gak cleopatra aja di biniin nya lebih yahud man wkwkwkwkwkkwkw. nah
    cn dech loe2 analaisa lagi kenapa waktu gulungan papyrus yg ditemukan dilaut tengah enggak dipublikasikan oleh vatiakn,,,nee sini aja dah keliatan bobbroknya penguasa 2 di vatkan, mereka menyembunyikan kebenaran supaya tujuan dan keinginan mereka dalam menyetel loe2 pade makin mantap man and ha ha ha ha dasar kristen bodo loe

  17. bismillah…
    sesungguhnya, akan datang hari dimana nabi isa akan turun ke bumi dan umat kristiani akan tahu bahwa apa yang mereka lakukan salah…
    lagipula…emangnya ga kpikiran?
    knapa tuhan datengnya telat bgt..?pas jaman2nya nabi isa,,,napa ga pas jaman2nya nabi adam gt…
    klo mang tuhan nabi isa,trus yg nyiptain bumi, alam semesta n makhluk2 lainnya siapa?
    trus klo seandainya anda jawab “ada roh kudus, Tuahn bapak atu apalah itu,” berarti tuhannya ada banyak dong?
    mereka berkembang biak?
    klo banyak gt apa mereka ga debat tuh klo mutusin sesuatu? coz pastinya pemikiran yg satu ma yg lainnya ga sama dong…
    klo tuhan dah debat, dunia bakal gimana tuh?
    mending cuma 3 dari dulu..
    klo mereka dah kawin, beranak n punya negara masing2…?
    gimana ceritanya ni dunia…
    perang manusia aja dah bikin bumi ancur…apalagi tuhan…?

    yah…pastinya comment saya ini pasti banyak sangkalan2…
    jaman sekarang siapa sih yg BERBESAR HATI menerima kenyataan..
    jadi pada intinya…

    UNTUKMU AGAMAMU…UNTUKKU AGAMAKU…

  18. ada seorang mantan biarawati yang memeluk islam…

    dulunya dia adalh seorang siswa di sekolah teolog kristen..

    dia mengatakan bahwa isa as itu diangkat menjadi tuhan pada zaman romawi..

    apakah pantas seorang manusia biasa diangkat menjadi tuhan??..

    berkacalah kalian wahai kaum-kaum kafir..

    jangan pertahankan keyakinan yang sudah terbukti kesalahannya..

    just ALLAH in my heart!!!!…

  19. BACALAH WAHAI KAUM KAFIR!!..
    PERNYATAAN INI DARI SEORANG MANTAN BIARAWATI…

    Allah selalu memberi petunjuk kepada siapa saja yang mencari kebenaran, dimana pun hamba-Nya berada, di biara sekali pun. Itulah yang terjadi pada Irena Handono yang mendapat hidayah justru saat mencari kelemahan Islam.

    Ketika membaca surat Al Ikhlas hatinya tunduk akan keesaan Allah swt. Ia mengakui bahwa tak ada yang paling berkuasa dan patut disembah di jagad raya ini selain Sang Khalik.

    Berikut penuturannya kepada Siwi WulAndari dari Majalah Hidayah:

    Mendapat hidayah di Biara

    Aku dibesarkan dalam keluarga yang rilegius. Ayah dan ibuku merupakan pemeluk Katholik yang taat. Sejak bayi aku sudah dibabtis, dan sekolah seperti anak-anak lain. Aku juga mengikuti kursus agama secara privat. Ketika remaja aku aktif di organisasi gereja.

    Sejak masa kanak-kanak, aku sudah termotivasi untuk masuk biara. Bagi orang Katholik, hidup membiara adalah hidup yang paling mulia, karena pengabdian total seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Semakin aku besar, keinginan itu sedemikian kuatnya, sehingga menjadi biarawati adalah tujuan satu-satunya dalam hidupku.

    Kehidupanku nyaris sempurna, aku terlahir dari keluarga yang kaya raya, kalau diukur dari materi. Rumahku luasnya 1000 meter persegi. Bayangkan, betapa besarnya. Kami berasal dari etnis Tionghoa. Ayaku adalah seorang pengusaha terkenal di Surabaya, beliau merupakan salah satu donatur terbesar gereja di Indonesia. Aku anak kelima dan perempuan satu-satunya dari lima bersaudara.

    Aku amat bersyukur karena dianugrahi banyak kelebihan. Selain materi, kecerdasanku cukup lumayan. Prestasi akademikku selalu memuaskan. Aku pernah terpilih sebagai ketua termuda pada salah satu organisasi gereja.

    Ketika remaja aku layaknya remaja pada umumnya, punya banyak teman, aku dicintai oleh mereka, bahkan aku menjadi faforit bagi kawan-kawanku.

    Intinya, masa mudaku kuhabiskan dengan penuh kesan, bermakna, dan indah. Namun demikian aku tidak larut dalam semaraknya pergaulan muda-mudi, walalupun semua fasilitas untuk hura-hura bahkan foya-foya ada. Keinginan untuk menjadi biarawati tetap kuat. Ketika aku lulus SMU, aku memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan itu.

    Tentu saja orang tuaku terkejut. Berat bagi mereka untuk membiarkan anak gadisnya hidup terpisah dengan mereka. Sebagai pemeluk Katholik yang taat, mereka akhirnya mengikhlaskannya. Sebaliknya dengan kakak-kakaku, mereka justru bangga punya adik yang masuk biarawati.

    Tidak ada kesulitan ketika aku melangkah ke biara, justru kemudahan yang kurasakan. Dari banyak biarawati, hanya ada dua orang biara yang diberi tugas ganda. Yaitu kuliah di biara dan kuliah di Instituit Filsafat Teologia, seperti seminari yang merupakan pendidikan akhir pastur. Salah satu dari biarawati yang diberi keistimewaan itu adalah saya.

    Dalam usia 19 tahun Aku harus menekuni dua pendidikan sekaligus, yakni pendidikan di biara, dan di seminari, dimana aku mengambil Fakultas Comparative Religion, Jurusan Islamologi.

    Di tempat inilah untuk pertama kali aku mengenal Islam. Di awal kuliah, dosen memberi pengantar bahwa agama yang terbaik adalah agama kami sedangkan agama lain itu tidak baik. Beliau mengatakan, Islam itu jelek. Di Indonesia yang melarat itu siapa?, Yang bodoh siapa? Yang kumuh siapa? Yang tinggal di bantaran sungai siapa? Yang kehilangan sandal setiap hari jumat siapa? Yang berselisih paham tidak bisa bersatu itu siapa? Yang jadi teroris siapa? Semua menunjuk pada Islam. Jadi Islam itu jelek.

    Aku mengatakan kesimpulan itu perlu diuji, kita lihat negara-negara lain, Philiphina, Meksiko, Itali, Irlandia, negara-negara yang mayoritas kristiani itu tak kalah amburadulnya. Aku juga mencontohkan negara-negara penjajah seperti terbentuknya negara Amerika dan Australia, sampai terbentuknya negara Yahudi Israel itu, mereka dari dulu tidak punya wilayah, lalu merampok negara Palestina.

    Jadi tidak terbukti kalau Islam itu symbol keburukan. Aku jadi tertarik mempelajari masalah ini. Solusinya, aku minta ijin kepada pastur untuk mempelajari Islam dari sumbernya sendiri, yaitu al-Qur’an dan Hadits. Usulan itu diterima, tapi dengan catatan, aku harus mencari kelemahan Islam.

    Kebenaran surat Al Ikhlas

    Ketika pertama kali memegang kitab suci al-Qur’an, aku bingung. Kitab ini, mana yang depan, mana yang belakang, mana atas mana bawah. Kemudian aku amati bentuk hurufnya, aku semakin bingung. Bentuknya panjang-panjang, bulat-bulat, akhirnya aku ambil jalan pintas, aku harus mempelajari dari terjemah.

    Ketika aku pelajari dari terjemahan, karena aku tak mengerti bahwa membaca al-Quran dimulai dari kiri, aku justru terbalik dengan membukanya dari kanan. Yang pertama kali aku pandang, adalah surat Al Ihlas.

    Aku membacanya, bagus surat al-Ikhlas ini, pujiku. Suara hatiku membenarkan bahwa Allah itu Ahad, Allah itu satu, Allah tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak sesuatu pun yang menyamai Dia. “Ini ‘kok bagus, dan bisa diterima!” pujiku lagi.

    Pagi harinya, saat kuliah teologia, dosen saya mengatakan, bahwa Tuhan itu satu tapi pribadinya tiga, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus. Tiga Tuhan dalam satu, satu Tuhan dalam tiga, ini yang dinamakan trinitas, atau tritunggal. Malamnya, ada yang mendorong diriku untuk mengaji lagi surat al-Ihklas. “Allahhu ahad, ini yang benar,” putusku pada akhirnya.

    Maka hari berikutnya terjadi dialog antara saya dan dosen-dosen saya. Aku katakana, “Pastur (Pastur), saya belum paham hakekat Tuhan.”

    “Yang mana yang Anda belum paham?” tanya Pastur.

    Dia maju ke papan tulis sambil menggambar segitiga sama sisi, AB=BC=CA. Aku dijelaskan, segitiganya satu, sisinya tiga, berarti tuhan itu satu tapi pribadinya tiga. Tuhan Bapak sama kuasanya dengana Tuhan Putra sama dengan kuasanya Tuhan Roh Kudus. Demikian Pastur menjelaskan.

    “Kalau demikian, suatu saat nanti kalau dunia ini sudah moderen, iptek semakin canggih, Tuhan kalau hanya punya tiga pribadi, tidak akan mampu untuk mengelola dunia ini. Harus ada penambahnya menjadi empat pribadi,” tanyaku lebih mendalam.

    Dosen menjawab, “Tidak bisa!”

    Aku jawab bisa saja, kemudian aku maju ke papan tulis. Saya gambar bujur sangkar. Kalau dosen saya mengatakan Tuhan itu tiga dengan gambar segitiga sama sisi, sekarang saya gambar bujur sangkar. Dengan demikian, bisa saja saya simpulkan kalau tuhan itu pribadinya empat. Pastur bilang, tidak boleh.

    Mengapa tidak boleh? Tanya saya semakin tak mengerti.

    “Ini dogma, yaitu aturan yang dibuat oleh para pemimpin gereja!” tegas Pastur.

    Aku katakana, kalau aku belum paham dengan dogma itu bagaimana?

    “Ya terima saja, telan saja. Kalau Anda ragu-ragu, hukumnya dosa!” tegas Pastur mengakhiri.

    Walau pun dijawab demikian, malam hari ada kekuatan yang mendorong saya untuk kembali mempelajari surat al-Ikhlas. Ini terus berkelanjutan, sampai akhirnya aku bertanya kepada Pastur, “Siapa yang membuat mimbar, membuat kursi, meja?” Dia tidak mau jawab.

    “Coba Anda jawab!” Pastur balik bertanya. Dia mulai curiga. Aku jawab, itu semua yang buat tukang kayu.

    “Lalu kenapa?” tanya Pastur lagi.

    “Menurut saya, semua barang itu walaupun dibuat setahun lalu, sampai seratus tahun kemudian tetap kayu, tetap meja, tetap kursi. Tidak ada satu pun yang membuat mereka berubah jadi tukang kayu,” saya mencoba menjelaskan.

    “Apa maksud Anda?” Tanya Pastur penasaran.

    Aku kemudian memaparkan, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan seluas isinya termasuk manusia. Dan manusia yang diciptakan seratus tahun lalu sampai seratus tahun kemudian, sampai kiamat tetap saja manusia, manusia tidak mampu mengubah dirinya menjadi Tuhan, dan Tuhan tidak boleh dipersamakan dengan manusia.

    Malamnya, kembali kukaji surat al-Ikhlas. Hari berikutnya, aku bertanya kepada Pastur, “Siapa yang melantik RW?” Saya ditertawakan. Mereka pikir, ini ‘kok ada suster yang tidak tahu siapa yang melantik RW?.

    “Sebetulnya saya tahu,” ucapku.

    “Kalau Anda tahu, mengapa Anda Tanya? Coba jelaskan!” tantang mereka.

    “Menurut saya, yang melantik RW itu pasti eselon di atasnya, lurah atau kepala desa. Kalau sampai ada RW dilantik RT jelas pelantikan itu tidak syah.”

    “Apa maksud Anda?” Mereka semakin tak mengerti.

    Saya mencoba menguraikan, “Menurut pendapat saya, Tuhan itu menciptakan alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Manusia itu hakekatnya sebagai hamba Tuhan. Maka kalau ada manusia melantik sesama manusia untuk menjadi Tuhan, jelas pelantikan itu tidak syah.”

    Keluar dari Biara

    Malam berikutnya, saya kembali mengkaji surat al-Ikhlas. Kembali terjadi dialog-dialog, sampai akhirnya saya bertanya mengenai sejarah gereja.

    Menurut semua literratur yang saya pelajari, dan kuliah yang saya terima, Yesus untuk pertama kali disebut dengan sebutan Tuhan, dia dilantik menjadi Tuhan pada tahun 325 Masehi. Jadi, sebelum itu ia belum menjadi Tuhan, dan yang melantiknya sebagai Tuhan adalah Kaisar Constantien kaisar romawi.

    Pelantikannya terjadi dalam sebuah conseni (konferensi atau muktamar) di kota Nizea. Untuk pertama kali Yesus berpredikat sebagai Tuhan. Maka silahkan umat kristen di seluruh dunia ini, silahkan mencari cukup satu ayat saja dalam injil, baik Matius, Markus, Lukas, Yohanes, mana ada satu kalimat Yesus yang mengatakan ‘Aku Tuhanmu’? Tidak pernah ada.

    Mereka kaget sekali dan mengaggap saya sebagai biarawati yang kritis. Dan sampai pada pertemua berikutnya, dalam al-Quran yang saya pelajari, ternyata saya tidak mampu menemukan kelemahan al-Qur’an. Bahkan, saya yakin tidak ada manusia yang mampu.

    Kebiasaan mengkaji al-Qur’an tetap saya teruskan, sampai saya berkesimpulan bahwa agama yang hak itu cuma satu, Islam. Subhanaallah.

    Saya mengambil keputusan besar, keluar dari biara. Itu melalui proses berbagai pertimbangan dan perenungan yang dalam, termasuk melalui surat dan ayat. Bahkan, saya sendiri mengenal sosok Maryam yang sesungguhnya dari al-Qur’an surat Maryam. Padahal, dalam doktrin Katholik, Maryam menjadi tempat yang sangat istimewa. Nyaris tidak ada doa tanpa melalui perantaranya. Anehnya, tidak ada Injil Maryam.

    Jadi saya keluar dengan keyakinan bahwa Islam agama Allah. Tapi masih panjang, tidak hari itu saya bersyahadat. Enam tahun kemudian aku baru mengucapkan dua kalimah syahadat.

    Selama enam tahun, saya bergelut untuk mencari. Saya diterpa dengan berbagai macam persoalan, baik yang sedih, senang, suka dan duka. Sedih, karena saya harus meninggalkan keluarga saya. Reaksi dari orang tua tentu bingung bercampur sedih.

    Sekeluarnya dari biara, aku melanjutkan kuliah ke Universitas Atmajaya.

    Kemudian aku menikah dengan orang Katholik. Harapanku dengan menikah adalah, aku tidak lagi terusik oleh pencarian agama. Aku berpikir, kalau sudah menikah, ya selesai!

    Ternyata diskusi itu tetap berjalan, apalagi suamiku adalah aktifis mahasiswa. Begitu pun dengan diriku, kami kerap kali berdiskusi. Setiap kali kami diskusi, selalu berakhir dengan pertengkaran, karena kalau aku mulai bicara tentang Islam, dia menyudutkan. Padahal, aku tidak suka sesuatu dihujat tanpa alasan. Ketika dia menyudutkan, aku akan membelanya, maka jurang pemisah itu semakin membesar, sampai pada klimaksnya.

    Aku berkesimpulan kehidupan rumah tangga seperti ini, tidak bisa berlanjut, dan tidak mungkin bertahan lama. Aku mulai belajar melalui ustadz. Aku mulai mencari ustadz, karena sebelumnya aku hanya belajar Islam dari buku semua.

    Alhamdulillah Allah mempertemuka saya dengan ustadz yang bagus, diantaranya adalah Kyai Haji Misbah (alm.). Beliau ketua MUI Jawa Timur periode yang lalu.

    Aku beberapa kali berkonsultasi dan mengemukakan niat untuk masuk Islam. Tiga kali ia menjawab dengan jawaban yang sama, “Masuk Islam itu gampang, tapi apakah Anda sudah siap dengan konsekwensinya?”

    “Siap!” jawabku.

    “Apakah Anda tahu konsekwensinya?” tanya beliau.

    “Pernikahan saya!” tegasku. Aku menyadari keinginanku masuk Islam semakin kuat.

    “Kenapa dengan dengan perkawinan Anda, mana yang Anda pilih?” Tanya beliau lagi.

    “Islam” jawabku tegas.

    Akhirnya rahmat Allah datang kepadaku. Aku kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di depan beliau. Waktu itu tahun 1983, usiaku 26 tahun. Setelah resmi memeluk Islam, aku mengurus perceraianku, karena suamiku tetap pada agamanya. Pernikahanku telah berlangsung selama lima tahun, dan telah dikaruniai tiga orang anak, satu perempuan dan dua laki-laki. Alhamdulillah, saat mereka telah menjadi muslim dan muslimah.

    Shalat pertama kali

    Setelah aku mengucapkan syahadat, aku tahu persis posisiku sebagai seorang muslimah harus bagaimana. Satu hari sebelum ramadhan tahun dimana aku berikrar, aku langsung melaksanakan shalat.

    Pada saat itulah, salah seorang kakak mencari saya. Rumah cukup besar. Banyak kamar terdapat didalamnya. Kakakku berteriak mencariku. Ia kemudian membuka kamarku. Ia terkejut, ‘kok ada perempuan shalat? Ia piker ada orang lain yang sedang shalat. Akhirnya ia menutup pintu.

    Hari berikutnya, kakakku yang lain kembali mencariku. Ia menyaksikan bahwa yang sedang shalat itu aku. Selesai shalat, aku tidak mau lagi menyembunyikan agama baruku yang selama ini kututupi. Kakakku terkejut luar biasa. Ia tidak menyangka adiknya sendiri yang sedang shalat. Ia tidak bisa bicara, hanya wajahnya seketika merah dan pucat. Sejak saat itulah terjadi keretakan diantara kami.

    Agama baruku yang kupilih tak dapat diterima. Akhirnya aku meninggalkan rumah. Aku mengontrak sebuah rumah sederhana di Kota Surabaya. Sebagai anak perempuan satu-satunya, tentu ibuku tak mau kehilangan. Beliau tetap datang menjenguk sesekali. Enam tahun kemudian ibu meninggal dunia. Setelah ibu saya meninggal, tidak ada kontak lagi dengan ayah atau anggota keluarga yang lain sampai sekarang.

    Aku bukannya tak mau berdakwah kepada keluargaku, khususnya ibuku. Walaupun ibu tidak senang, ketegangan-ketegangan akhirnya terjadi terus. Islam, baginya identik dengan hal-hal negatif yang saya contohkan di atas. Pendapat ibu sudah terpola, apalagi usia ibu sudah lanjut.

    Tahun 1992 aku menunaikan rukun Islam yang kelima. Alhamdulillah aku diberikan rejeki sehingga bisa menunaikan ibadah haji. Selama masuk Islam sampai pergi haji, aku selalu menggerutu kepada Allah, “kalau Engkau, ya Allah, menakdirkanku menjadi seorang yang mukminah, mengapa Engkau tidak menakdirkan saya menjadi anak orang Islam, punya bapak Islam, dan ibu orang Islam, sama seperti saudara-saudaraku muslim yang kebanyakan itu.

    Dengan begitu, saya tidak perlu banyak penderitan. Mengapa jalan hidup saya harus berliku-liku seperti ini?” ungkapku sedikit kesal.

    Di Masjidil-Haram, aku bersungkur mohon ampun, dilanjutkan dengan sujud syukur. Alhamdulillah aku mendapat petunjuk dengan perjalan hidupku seperti ini. Aku merasakan nikmat iman dan nikmat Islam. Padahal, orang Islam yang sudah Islam tujuh turunan belum tentu mengerti nikmat iman dan Islam.

    Islam adalah agama hidayah, agama hak. Islam agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Manusia itu oleh Allah diberi akal, budi, diberi emosi, rasio. Agama Islam adalh agama untuk orang yang berakal, semakin dalam daya analisis kita, insya Allah, Allah akan memberi. Firman Allah, “Apakah sama orang yang tahu dan tidak tahu?”

    Sepulang haji, hatiku semakin terbuka dengan Islam, atas kehendak-Nya pula aku kemudian diberi kemudahan dalam belajar agama tauhid ini. Alhamdulillah tidak banyak kesulitan bagiku untuk belajar membaca kitab-kitab. Allah memberi kekuatan kepadaku untuk bicara dan berdakwah. Aku begitu lancar dan banyak diundang untuk berceramah. Tak hanya di Surabaya, aku kerap kali diundang berdakwah di Jakarta. Begitu banyak yang Allah karuniakan kepadaku, termasuk jodoh, melalui pertemuan yang Islami, aku dilamar seorang ulama. Beliau adalah Masruchin Yusufi, duda lima anak yang isterinya telah meninggal dunia. Kini kami berdua sama-sama aktif berdakwah sampai ke pelosok desa. Terjun di bidang dakwah tantangannya luar biasa.

    Alhamdulillah, dalam diri ini terus menekankan bahwa hidupku, matiku hanya karena Allah.

  20. INI ADALAH SEBUAH PENGAKUAN DARI MANTAN BIARAWATI…
    IRENE HANDONO :.
    Ketika pertama kali memegang kitab suci al-Qur’an, aku bingung. Kitab ini, mana yang depan, mana yang belakang, mana atas mana bawah. Kemudian aku amati bentuk hurufnya, aku semakin bingung. Bentuknya panjang-panjang, bulat-bulat, akhirnya aku ambil jalan pintas, aku harus mempelajari dari terjemah.

    Ketika aku pelajari dari terjemahan, karena aku tak mengerti bahwa membaca al-Quran dimulai dari kiri, aku justru terbalik dengan membukanya dari kanan. Yang pertama kali aku pandang, adalah surat Al Ihlas.

    Aku membacanya, bagus surat al-Ikhlas ini, pujiku. Suara hatiku membenarkan bahwa Allah itu Ahad, Allah itu satu, Allah tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak sesuatu pun yang menyamai Dia. “Ini ‘kok bagus, dan bisa diterima!” pujiku lagi.

    Pagi harinya, saat kuliah teologia, dosen saya mengatakan, bahwa Tuhan itu satu tapi pribadinya tiga, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus. Tiga Tuhan dalam satu, satu Tuhan dalam tiga, ini yang dinamakan trinitas, atau tritunggal. Malamnya, ada yang mendorong diriku untuk mengaji lagi surat al-Ihklas. “Allahhu ahad, ini yang benar,” putusku pada akhirnya.

    Maka hari berikutnya terjadi dialog antara saya dan dosen-dosen saya. Aku katakana, “Pastur (Pastur), saya belum paham hakekat Tuhan.”

    “Yang mana yang Anda belum paham?” tanya Pastur.

    Dia maju ke papan tulis sambil menggambar segitiga sama sisi, AB=BC=CA. Aku dijelaskan, segitiganya satu, sisinya tiga, berarti tuhan itu satu tapi pribadinya tiga. Tuhan Bapak sama kuasanya dengana Tuhan Putra sama dengan kuasanya Tuhan Roh Kudus. Demikian Pastur menjelaskan.

    “Kalau demikian, suatu saat nanti kalau dunia ini sudah moderen, iptek semakin canggih, Tuhan kalau hanya punya tiga pribadi, tidak akan mampu untuk mengelola dunia ini. Harus ada penambahnya menjadi empat pribadi,” tanyaku lebih mendalam.

    Dosen menjawab, “Tidak bisa!”

    Aku jawab bisa saja, kemudian aku maju ke papan tulis. Saya gambar bujur sangkar. Kalau dosen saya mengatakan Tuhan itu tiga dengan gambar segitiga sama sisi, sekarang saya gambar bujur sangkar. Dengan demikian, bisa saja saya simpulkan kalau tuhan itu pribadinya empat. Pastur bilang, tidak boleh.

    Mengapa tidak boleh? Tanya saya semakin tak mengerti.

    “Ini dogma, yaitu aturan yang dibuat oleh para pemimpin gereja!” tegas Pastur.

    Aku katakana, kalau aku belum paham dengan dogma itu bagaimana?

    “Ya terima saja, telan saja. Kalau Anda ragu-ragu, hukumnya dosa!” tegas Pastur mengakhiri.

    Walau pun dijawab demikian, malam hari ada kekuatan yang mendorong saya untuk kembali mempelajari surat al-Ikhlas. Ini terus berkelanjutan, sampai akhirnya aku bertanya kepada Pastur, “Siapa yang membuat mimbar, membuat kursi, meja?” Dia tidak mau jawab.

    “Coba Anda jawab!” Pastur balik bertanya. Dia mulai curiga. Aku jawab, itu semua yang buat tukang kayu.

    “Lalu kenapa?” tanya Pastur lagi.

    “Menurut saya, semua barang itu walaupun dibuat setahun lalu, sampai seratus tahun kemudian tetap kayu, tetap meja, tetap kursi. Tidak ada satu pun yang membuat mereka berubah jadi tukang kayu,” saya mencoba menjelaskan.

    “Apa maksud Anda?” Tanya Pastur penasaran.

    Aku kemudian memaparkan, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan seluas isinya termasuk manusia. Dan manusia yang diciptakan seratus tahun lalu sampai seratus tahun kemudian, sampai kiamat tetap saja manusia, manusia tidak mampu mengubah dirinya menjadi Tuhan, dan Tuhan tidak boleh dipersamakan dengan manusia.

    Malamnya, kembali kukaji surat al-Ikhlas. Hari berikutnya, aku bertanya kepada Pastur, “Siapa yang melantik RW?” Saya ditertawakan. Mereka pikir, ini ‘kok ada suster yang tidak tahu siapa yang melantik RW?.

    “Sebetulnya saya tahu,” ucapku.

    “Kalau Anda tahu, mengapa Anda Tanya? Coba jelaskan!” tantang mereka.

    “Menurut saya, yang melantik RW itu pasti eselon di atasnya, lurah atau kepala desa. Kalau sampai ada RW dilantik RT jelas pelantikan itu tidak syah.”

    “Apa maksud Anda?” Mereka semakin tak mengerti.

    Saya mencoba menguraikan, “Menurut pendapat saya, Tuhan itu menciptakan alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Manusia itu hakekatnya sebagai hamba Tuhan. Maka kalau ada manusia melantik sesama manusia untuk menjadi Tuhan, jelas pelantikan itu tidak syah.”

    Keluar dari Biara

    Malam berikutnya, saya kembali mengkaji surat al-Ikhlas. Kembali terjadi dialog-dialog, sampai akhirnya saya bertanya mengenai sejarah gereja.

    Menurut semua literratur yang saya pelajari, dan kuliah yang saya terima, Yesus untuk pertama kali disebut dengan sebutan Tuhan, dia dilantik menjadi Tuhan pada tahun 325 Masehi. Jadi, sebelum itu ia belum menjadi Tuhan, dan yang melantiknya sebagai Tuhan adalah Kaisar Constantien kaisar romawi.

    Pelantikannya terjadi dalam sebuah conseni (konferensi atau muktamar) di kota Nizea. Untuk pertama kali Yesus berpredikat sebagai Tuhan. Maka silahkan umat kristen di seluruh dunia ini, silahkan mencari cukup satu ayat saja dalam injil, baik Matius, Markus, Lukas, Yohanes, mana ada satu kalimat Yesus yang mengatakan ‘Aku Tuhanmu’? Tidak pernah ada.

    Mereka kaget sekali dan mengaggap saya sebagai biarawati yang kritis. Dan sampai pada pertemua berikutnya, dalam al-Quran yang saya pelajari, ternyata saya tidak mampu menemukan kelemahan al-Qur’an. Bahkan, saya yakin tidak ada manusia yang mampu.

    Kebiasaan mengkaji al-Qur’an tetap saya teruskan, sampai saya berkesimpulan bahwa agama yang hak itu cuma satu, Islam. Subhanaallah.

    Saya mengambil keputusan besar, keluar dari biara. Itu melalui proses berbagai pertimbangan dan perenungan yang dalam, termasuk melalui surat dan ayat. Bahkan, saya sendiri mengenal sosok Maryam yang sesungguhnya dari al-Qur’an surat Maryam. Padahal, dalam doktrin Katholik, Maryam menjadi tempat yang sangat istimewa. Nyaris tidak ada doa tanpa melalui perantaranya. Anehnya, tidak ada Injil Maryam.

    Jadi saya keluar dengan keyakinan bahwa Islam agama Allah. Tapi masih panjang, tidak hari itu saya bersyahadat. Enam tahun kemudian aku baru mengucapkan dua kalimah syahadat.

    Selama enam tahun, saya bergelut untuk mencari. Saya diterpa dengan berbagai macam persoalan, baik yang sedih, senang, suka dan duka. Sedih, karena saya harus meninggalkan keluarga saya. Reaksi dari orang tua tentu bingung bercampur sedih.

    Sekeluarnya dari biara, aku melanjutkan kuliah ke Universitas Atmajaya.

    Kemudian aku menikah dengan orang Katholik. Harapanku dengan menikah adalah, aku tidak lagi terusik oleh pencarian agama. Aku berpikir, kalau sudah menikah, ya selesai!

    Ternyata diskusi itu tetap berjalan, apalagi suamiku adalah aktifis mahasiswa. Begitu pun dengan diriku, kami kerap kali berdiskusi. Setiap kali kami diskusi, selalu berakhir dengan pertengkaran, karena kalau aku mulai bicara tentang Islam, dia menyudutkan. Padahal, aku tidak suka sesuatu dihujat tanpa alasan. Ketika dia menyudutkan, aku akan membelanya, maka jurang pemisah itu semakin membesar, sampai pada klimaksnya.

    Aku berkesimpulan kehidupan rumah tangga seperti ini, tidak bisa berlanjut, dan tidak mungkin bertahan lama. Aku mulai belajar melalui ustadz. Aku mulai mencari ustadz, karena sebelumnya aku hanya belajar Islam dari buku semua.

    Alhamdulillah Allah mempertemuka saya dengan ustadz yang bagus, diantaranya adalah Kyai Haji Misbah (alm.). Beliau ketua MUI Jawa Timur periode yang lalu.

    Aku beberapa kali berkonsultasi dan mengemukakan niat untuk masuk Islam. Tiga kali ia menjawab dengan jawaban yang sama, “Masuk Islam itu gampang, tapi apakah Anda sudah siap dengan konsekwensinya?”

    “Siap!” jawabku.

    “Apakah Anda tahu konsekwensinya?” tanya beliau.

    “Pernikahan saya!” tegasku. Aku menyadari keinginanku masuk Islam semakin kuat.

    “Kenapa dengan dengan perkawinan Anda, mana yang Anda pilih?” Tanya beliau lagi.

    “Islam” jawabku tegas.

    Akhirnya rahmat Allah datang kepadaku. Aku kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di depan beliau. Waktu itu tahun 1983, usiaku 26 tahun. Setelah resmi memeluk Islam, aku mengurus perceraianku, karena suamiku tetap pada agamanya. Pernikahanku telah berlangsung selama lima tahun, dan telah dikaruniai tiga orang anak, satu perempuan dan dua laki-laki. Alhamdulillah, saat mereka telah menjadi muslim dan muslimah.

  21. BACALAH WAHAI HAMBA YANG DI MURKAI ALLAH…

    Memilih Islam dan meninggalkan Kristen (Kisah Mantan Biarawati Dewi Purnamawati)

    Dewi Purnamawati : Isi Bibel Mengantarkannya untuk memeluk Islam
    tanggal : 12/03/2007

    al-islahonline.com : Dewi Purnamawati nama saya, kelahiran Solo Th. 1962. Tahun 1971, Mase (panggilan saya kepada ayah) yang pegawai AURI pindah tugas ke P. Lombok sehingga saya besar di P. Lombok sampai lulus SLTA Th. 1981. Kemudian kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta sampai lulus Th. 1985. Sejak Th. 1986 saya kembali menetap di Solo dan mengabdikan diri sebagai guru listrik di STM Negeri 2 Surakarta yang saat ini nama-nya SMKN V Surakarta.

    Pengaruh kekristenan ibu yang aktifis gereja sangat kuat, Th. 1971 Mase yang semula Islam tidak sekedar dikristenkan ibu tetapi bahkan berhasil dibina menjadi aktifis penginjilan yang militan & handal. Mase dianggap punya kelebihan talenta. Mampu berinteraksi dan mengusir kuasa kegelapan, padahal kemampuan metafisik/paranormal semacam itu yang mereka anggap kelebihan dan anugerah Tuhan, dalam kacamata Islam justru indikasi lemahnya Tauhid, karena menurut ajaran Islam talenta semacam itu sebenarnya berasal dari setan.

    Kami 3 bersaudara -saya dan 2 adik saya- dididik dengan ketat dalam kehidupan kristen yang taat dan sangat kuat. Sejak kecil sudah dicekoki doktrin-doktrin kristen. Merendahkan & apriori terhadap Islam. Harus mampu menampakkan bahwa kristen adalah KASIH. Digembleng menjadi militan untuk mampu memasuki dan mempengaruhi kehidupan masyarakat P. Lombok yang mayoritas beragama Islam, kami semua aktif dalam penginjilan/pemurtadan. Contoh keberhasilan didikan ibu adalah adik saya laki-laki, sejak kira-kira Th. 1997 ia menjadi pendeta di daerah Cimahi setelah menamatkan S2 nya di Institut Agama Kristen TIRANUS Cimahi Bandung.

    Dia telah sukses mengkristenkan orang satu kampung melalui cara mengajarkan dan membantu masyarakat berusaha dengan mengelola tanaman hidrophonik, sementara adik saya perempuan, aktif penginjilan di P. Madura. Obsesinya mengkris-tenkan para kiai. Sebab peluang itu ada! Kalau malam minggu dia menga-mati kiai nyebrang ke Surabaya, pakaian kiai-nya ditanggalkan dan ganti pakai celana jeans dan T.Shirt lalu asyik dalam dunia hiburan!.

    Saya sendiri, suami pertama adalah aktifis HMI sekaligus pengurus pengajian yang telah berhasil saya kristenkan, tetapi akhirnya kami bercerai juga. Memang kristen mengajarkan ?Apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia.? tetapi pendeta akhirnya mengijinkan kami bercerai, ia tidak punya solusi.

    Anak saya sejak perceraian itu dipelihara ibu di Lombok, ia dididik ibu menjadi kristen militan. Tidak boleh saya ambil untuk saya didik di Solo, kecuali kalau saya balik ke kristen. Anak saya yang semata wayang itu, untuk mendapatkannya ibarat ?toh nyowo? hampir keguguran sampai 3 kali.

    Tepatnya malam 27 Ramadhan th. 2004, dengan sadar & tanpa beban telah memutuskan hubungan ibu-anak dengan saya, karena meski-pun diiming-imingi, diancam dan menanggung resiko apapun saya tetap Islam tidak mau balik Kristen. Dengar-dengar sekarang ini ia kuliah di Jawa mengambil Pastoral Konseling di sekolah theologi, dalam rangka menjadi seorang pendeta ? wallaahu a?lam.

    Sejak itu pula saya di PHK keluarga saya. sama nenek saya , Pakde Bud, Bapak-ibu dan adik-adik yang sejak kecil saya yang mengasuh, membiayai pendidikan & pernikahan mereka. Sebenarnya sejak kecil saya sudah sering merasa sangsi, bimbang, bingung, galau dan ragu dengan ajaran Kristen. Banyak sekali kejanggalan, banyak hal tidak sesuai dengan akal sehat, tetapi saya tetap mencoba setia dengan kekristenan saya. Tetap melakukan penginjilan walau kegalauan semakin hari semakin membengkak dan terasa menyiksa. Pindah agama Islam? Wow?..sorry! secuilpun tak ada minat, image Islam tidak menarik sama sekali! kalau benci? memandang rendah ?. Ya!.

    Namun yang namanya hidayah, kalau Allah menghendaki maka tidak ada seorangpun yang mampu menolaknya meskipun semula ia sangat membencinya.

    Saya meragukan kesempurnaan Bible, pikir saya ?Kalau buku sudah benar dan sempurna tidak usah direvisi, kalau kitab Injil sudah sempurna mengapa Allah masih menurunkan Al-Qur?an ?? Itulah yang mengusik logika saya dan meluluhkan ke-Kristen-an saya.

    Saya mulai meragukan Kristen, NATAL! Perayaan paling meriah dan ibadah paling sakral di dalam Kristen dan dirayakan setiap 25 Desember., tetapi tidak satupun ayat alkitab yang membahasnya atau minimal menyinggungnya, bahkan terbukti perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah perayaan yang merayakan kelahiran berhala-berhala pra Kristen, yaitu dewa Mithra yang dianggap putra tuhan dan cahaya dunia (dewa matahari), Osiris, Adonis, Dionysus, Khrisna. Jadi jelas bahwa perayaan Natal itu mengadopsi dan melestarikan perayaan tuhan-tuhan para penyembah berhala. Bahkan hari suci mingguan Kristen yang semula menghormati hari Sabat Yahudi yaitu hari Sabtu, oleh Kaisar Konstantin digeser dan disesuaikan dengan hari suci mingguan para penyembah berhala yang memuliakan dewa matahari yaitu Hari Matahari (SUN DAY) / hari Minggu.

    Saya juga mulai meragukan isi Alkitab sendiri, misalnya :

    Janganlah engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. Imamat 10:9

    Dalam ayat tersebut Allah melarang minum anggur dan mabuk tetapi kenapa dalam Injil karangan Yohanes 2:7-10 dikisahkan Mukjizat Yesus malah mengubah enam drum air menjadi anggur yang memabukkan ?

    Kenapa kisah porno dan cabul bertebaran di ?Kitab Suci Bible? misalnya di dalam kitab Kitab Kidung Agung misalnya :

    Kiranya ia mencium aku dengan kecupan!
    Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur KA 1:2

    Tangan kirinya ada di bawah kepalaku,
    Tangan kanannya memeluk aku. KA 2:6

    Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu
    Seperti dua anak rusa buah dadamu,
    Seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput
    Di tengah-tengah bunga bakung. KA 4:3,5

    Pusarmu seperti cawan yang bulat,
    Yang tak kekurangan anggur campur.
    Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
    Seperti dua anak rusa buah dadamu,
    Seperti anak kembar kijang. KA 7:2-3

    Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan
    Buah dadamu gugusannya.7
    Aku ingin memanjat pohon korma itu dan
    Memegang gugusan-gugusannya.
    Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan
    Nafas hidungmu seperti buah apel KA 7:7-8

    Kenapa Allah Yang Maha Esa diakui terdiri dari 3 unsur tuhan tetapi dipaksakan dikatakan satu (trinitas/- tritunggal)? Seabreg kemusykilan dan seabreg masalah yang jauh dari akal sehat dan tidak selaras dengan nalar.

    Saya jadi malas pergi ke gereja dan enggan membuka injil karena ada revisinya yaitu Al-Qur?an dan ketika teman meminjami buku berjudul ?Akhlahk Islam? masya Allah saya begitu ta?jub karena hal yang kecil diperhatikan dan ada tuntunan didalam Islam. Misal sehabis bersenggama wajib mandi besar, yang lewat lebih dulu memberi salam, istri pergi tidak cukup minta ijin tetapi suaminya harus ridho. Tentu hal yang besar lebih diperhatikan lagi! Setelah bertahun-tahun dalam kebimbangan, perenungan dan pergulatan batin serta berdoa memohon petunjuk kebenaran kepada Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan, maka saya memutuskan memeluk agama Islam pada Februari 1999.

    Beberapa bulan berikutnya saya menikah untuk kedua kalinya dan yang mengantarkan saya pada Islam. Tetapi teman-teman saya yang mayoritas Islam tidak berusaha mendakwahi saya, entah karena tidak PD atau tidak paham bahwa Islam itu agama luar biasa, sempurna!. Tetapi justru saya yang getol menyampaikan Kristen kepada mereka.

    Setelah keislaman saya, beberapa ujian datang dari teman-teman/tetangga yang Kristen atau orang Islam yang mencurigai ke-Islam-an saya, usaha saya bangkrut ditipu kyai yang berkedok membimbing saya, saya sempat terperosok ke dalam aliran Islam sesat, suami saya yang staf manajer mengundurkan diri karena diskriminatif. Ketika semangat Islam saya baru bersemi suami meninggal dan saya sakit keras dan sedihnya uang di dompet tinggal Rp.10.000,-.

    Seminggu kemudian Ibu saya mengultimatum saya bila memilih Islam biaya hidup mulai kecil dianggap sebagai hutang. Saat ini saya bergabung di Forum Arimatea Solo dan turut berdakwah bahayanya kristenisasi dan membentengi umat Islam dari bahaya pemurtadan. Untuk ini saya sudah 6 kali menerima ancaman, baik akan dilaporkan di kelurahan, kepolisian dan akan dibunuh, tetapi saya tidak gentar karena Allah yang Maha Kuasa dan Maha menepati janji telah menjanjikan ?Barang siapa menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya? Dan siapapun tidak akan mampu mendatangkan kemudharatan jika Allah tidak menghendaki.

    Inilah sekelumit perkenalan saya dan liku-liku hidup saya dalam menerima dan mempertahankan hidayah Al-Islam.

  22. bagi kaum muslim sudah jelas kok keterangan tentang dinnul haq,,shirothol mustaqim,, ?Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu?. (QS. al-Maidah: 3).,ya Jangan kalian meninggal sekali-kali dalam keadaan Muslim,,Glory for ISLAM

  23. Jernihkanlah hati dgn berendah diri, maka hidayah Allah yang sebenarnya akan menghampirimu..
    Serahkan semua pada Allah, Dia yang Maha Tahu akan masa lalu, sekarang dan masa datang

  24. Assalamu’alaikum.Ayolah akhi/ukhti,tdk perlu kita mnghakimi orng lain.mana kelemah lembutan seorang muslim?.itulah yg slama ini di ajari oleh Nabi Muhammad.KELEMAHLEMBUTAN.

  25. lakum dinukum waliyadin,
    Semoga Allah SWT memberikan petunjuknya pada orang2 yang dikehendakiNya….
    MArilah kita menjalankan agama dengan baik dan benar, sesuai dengan yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW…Kita tidak perlu bermusuhan dengan umat agama lain…
    Seharusnya masalah agama adalah antara seseorang dengan Tuhannya…
    Dalam Islam yang jelas tidak ada paksaan…Yang jelas, pelajarilah agama anda, telaah kitabnya, apakah isinya benar perkataan/ firman Allah (Tuhan semesta Alam), atau hasil rekayasa manusia?????
    Yang pasti, Tuhan tidak akan pernah berfirman tentang yang berbau kotor….

  26. yah.. sekadar memberi sedikit masukan dr seorang agnostik dr saya.. agama itu sbnrnya akarnya hanya 1, terus dicabang-cabangin oleh manusia. Saya setuju kalau dibilang segala kitab suci milik agama sbnrnya bikinan manusia yg katanya sihh (demi menaikkan penjualan tentunya) interpretasi dari apa yg diucapkan Tuhan. Dan perlu diingat zaman itu berbeda-beda perkembangannya, sehingga ada kalanya apa yang ditulis pd kitab suci kurang relevan lg…
    Bagi kalian penganut Kristen dan Islam, ngapain sih perang terus soal kebenaran agama masing2? Mbok akar agama kalian sama kok.. Barusan jg ad yg bilang, punya agama aja udah ngaco begini, gimana kalo gk punya agama? Yeah, saya ud bosen denger org religius menyebut orang2 agnostik/ateis spt saya ini kafir lah, pendosa lah. Tapi saya berkata atas nama penganut ateisme dan agnostik, kami para manusia tak ber-Tuhan ini justru paling tak membeda2kan orang dr agamanya. Ya mana kami peduli, wong kami gak masuk kelompok satupun dari kalian, orang2 beragama. Dlm pandangan saya pribadi, saya tak peduli agama orang itu apa, asalkan dia baik. Coba Anda sekalian pikir, banyak org yg jd sangat pemilih dlm berkawan hanya krn berbeda agama.
    Coba renungkan lagi. masih perlu gak benci2an antar agama begini? Krn smua manusia ujung2nya sama.
    trims.

  27. @ hanya manusia: baca ayat ini ya. Kalo kamu muslim, pasti tahu: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS AL FATH: 29)

    wasalam,
    karena aku manusia harus tunduk pada aturan ISLAM

  28. @ feng long|: agama memang sama asalnya, dari Tuhan. Terutama agama SAMAWI, Yahudi, Nasrani, dan ISLAM.

    Tapi ada tapinya.. hanya ISLAM yang disempurnakan dan seharusnya orang Yahudi dan Nasrani itu mengakui Islam dan masuk ISLAM. Karena Nasrani dan Yahudi sudah jauh melenceng dari ajaran yang sebenarnya, karena dirubah-rubah ajarannya oleh kaumnys sendiri. Islam tidak. Ada jaminan akan dipelihara sampai hari kiamat.

    Jadi wajar jika umat Islam berdakwah di mana pun untuk menyampaikan kebenaran Islam. Bagi orang kafir yang mau masuk Islam (tanpa paksaan), silakan. JIka tidak, urusan di akhirat kelak ditanggung sendiri2 kok.

    Dalam Islam, agama lebih diprioritaskan dari sekedar pertemanan, bahkan hubungan keluarga sekalipun jika bertentangan harus terpaksa putus walau berat. Karena surga itu tidak gratis….

    ISLAM itu eksklusif, karen hanya agama ini yag diridhoi ALLAH SWT. Ayo kaum muslimin, tetap bangga jadi muslim!

  29. Ass,wahai saudaraku..!

    Saya sebagai seorang muslim,ingin mngatakan tidak usah la kita,susah2 bertengkar pada orang kristen,masalah kebenaran ideologi agama kita masing2,tiada habisnya,,! kita hidup dlm dunia yg sama,antara islam dn kristen ada persamaan sejarahnya,,

    Tapi,baik islam atau kristen harus tau!! harus!!
    bahwa sanya yg membuat kita umat islam berbeda sejarah atau ideologi dengan umat kristen adalah orang YAHUDI!! ini adalah bangsa yg telah dikutuk oleh tuhan,karena keras kepala,dengki,licik,dan sadis..

    merekalah yg telah MEMUTAR BALIKKAN fakta sejarah dunia!! yang membuat kita baik islam tw kristen jd saling berperang,yahudilah yg telah membuat konspirasi paling luar biasa di dunia,sesungguhnya yahudi berada dibalik meletusnya perang salib,perang duia 1 dan 2 ,revolusi industri,dan bnyak revolusi di eropa lainnya.!!

    Wahai saudaraku umat muslim,
    wahai umat kristen.
    kita harusnya lebih waspada pada orang YAHUDI,mereka seseungguhnya telah menguasai dunia!! walaupun kita merasa bangsa baratlah yg menuasainya,padahal yahudi adalah bangsa dibalik layar yg menguasai dan menggenggam dunia,!!

    ini adalah fakta,bahwa dalam kitab suci orang yahudi zionis mereka di benarkan dan harus membunuh orang lain selain yg beragama yahudi.

    kalian orang kristen jga Amerika Serikat hanya di jadikan kuda tunggangan bagi mereka(yahudi) agar mereka mendapatkn apa yg mereka inginkn.

    Kmi umat muslim mengakui kebenaran INJIL,tapi kami umat muslim mengetahui bahwa injil yg sekarang telah di nodai dn palsu!! ini akibat ulah orang2 yahudi.,yg telah sesuka hatinya merusak kitab2 yg d turunkan dari tuhan.

    Jadi!! marilah kita bersatu untuk menghancurkan bangsa yahudi..!!
    apakah kalian umat kristen sudah mengetahui kebenaran di balik umat yahudi?? SADARLAH kalian..

  30. Aku nambah bikin rame aja ya, ………….. !!

    Dalam Al-Quran sering Allah barsabda : Lalu KAMI (Kami Allah) menciptakan manusia itu berpasang2an….. dstdst.
    saya tanya sama teman2 islam, mereka bilang itu adalah gelar2 Allah atau Asmaul Husna, saya jadi binggung, katanya Allah dalam konsep Islam itu Tunggal/tauhid, harusnyakan AKU bukannya KAMI. kedua Kalo gelar seperti PROF, DR,DRS,.Yudi….. SH, MH, tentu saja kalo saya berbicara tentu AKU bukannya KAMI, ketiga tentu ketika menciptakan sesuatu Allah tinggal berkata Kun fayakun, dan dia tidak bersekutu dengan makhluk apapun sehingga Perkataan “Lalu KAMI ciptakan manusia ….. dst menjadi membingungkan. ini yang membuat Konsep ketauhidan dalam islam dipertanyakan.. mengapa ya org2 ngak perhatikan konsep yang sederhana ini!!?? apakah semua setuju2 aja KAMI (JAmak) dan AKU (tunggal) ngak masalah (dalam konsep islam lho ya) dalam keteduhan hati saya mohon maaf kalo ada kata yang salah mohon di beri petunjuk. wasalam YUDI.

  31. @ Yudi, yang udah gede belum tahu apa-apa ttg ISLAM:

    Penggunaan kata “Kami” secara konsisten digunakan dalam Al Quran apabila Allah melakukan suatu tindakan dan disitu malaikat ikut terlibat / turut berpartisipasi (atas perintah Allah Swt) dalam tindakan yang dilakukan Allah tsb.

    contoh:
    “Sesungguhnya KAMI-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya KAMI benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr 15:9)
    ket: dalam menurunkan Al Quran, Malaikat Jibril juga ikut terlibat.

    keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan, (An Nahl 16:44)
    ket: idem dg yg diatas.

    Penggunaan kata “AKU” juga digunakan secara konsisten dalam Al Quran apabila Allah bertindak sendiri tanpa ada malaikat yang terlibat dalam tindakan tersebut. Selain itu kata “AKU” digunakan apabila mengekspresikan ibadah & iman kepada Allah SWT.

    contoh:
    Dan apabila hamba-hamba- Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada – Ku , maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah- Ku ) dan hendaklah mereka beriman kepada – Ku , agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al Baqarah 2:186)
    ket: Manusia hanyalah beribadah & beriman kepada Allah saja, tdk ada malaikat yg terlibat.

    Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(Adz Dzariat 51:56)
    ket: idem dg yg diatas.

    “Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa. Sesungguhnya AKU inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa. Dan AKU telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya AKU ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain AKU, maka sembahlah AKU dan dirikanlah shalat untuk mengingat AKU. Segungguhnya hari kiamat itu akan datang AKU merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha 20:11-15)
    ket: disini Allah berfirman langsung kepada nabi Musa, tanpa melalui perantaraan malaikat.

    Contoh penggunaan kata “KAMI” dan “AKU” yang berbarengan dalam 1 ayat:
    Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku .” (Al Anbiyaa 21:25)
    ket: kata Kami digunakan saat Allah menurunkan wahyu dan disini malaikat ikutan terlibat, kata Aku digunakan saat mengekspresikan sikap ibadah & keimanan kita kepada Allah SWT.

    Lalu Kami wahyukan kepadanya: “Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tanur telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (Al Mu’minuun 23:27)
    ket: kata Kami digunakan saat Allah menurunkan wahyu kepada nabi Nuh dan disini malaikat ikutan terlibat, Kata Aku digunakan saat tidak ada perantaraan malaikat.

    “Sesungguhnya KAMI telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada AKU. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat AKU dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS. Al Maa’idah 5:44)
    Ket: idem dgn yang sebelum-sebelumnya.

    Ah, mengapa YUDI masih belum tahu masalah sederhana dan cetek spt ini? Seorang muslim, seharusnya sudah tahu masalah ini. Semoga tulsian ini menjadi petunjuk bagi YUDI.

    Wallahu a`lam

  32. orang yang bertuhan seharusnya humanis. jika agama (islam, kristen, hindu, buda dll) tidak humanis berarti ada dua kemungkinan kekeliruan di sini :
    1. Agama itu keliru
    2. Orang-orang yg memeluk agama itu yang keliru

    manusia diciptakan Tuhan dengan sangat mulia, jika kita membunuh sesama (dengan alasan apapun) berarti kita MENGHINA penciptanya (TUHAN)

  33. Bismillahirachman nirachim
    As-Salamualaikum Wr, Wb,

    Dear All,

    Izinkan seorang hamba Allah SWT menjelaskan lewat milis ini mengapa saya memilih jalan ISLAM, sebagai agama yang akan saya pertanggung jawabkan nanti di hadapan Sang Khalik. Saya memilih Islam bukan dikarenakan ayah saya yang orang Aceh atau ibu yang merupakan keturunan Tionghoa blesteran Belanda dan pernah sekolah biarawati yang akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang muslimah setelah wahyu Allah datang padanya. Dari kecil saya di didik oleh kedua orang tua akan ajaran islam. Dari TK islam, SD Islam , SMP Islam dan akhirnya masuk pesantren. Jujur saja ketika masa remaja alasan saya islam karena memang saya lahir dan mempunyai orang tua muslim. Wajar kalau saya pun beragama islam. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, saya sadar dan menemukan alasan MENGAPA SAYA MEMILIH ISLAM ? ketika masa SMP dulu, alhamdulilah saya sudah berjilbab. Ketika saya dan beberapa teman (baik teman muslim dan non muslim) sedang bepergian ke suatu tempat, teman saya yang berjalan lebih dulu beberapa meter dari saya, yang menggunakan (maaf) pakaian yang kurang benang di goda oleh beberapa pemuda yang tercium bau alkoholnya dan (maaf) hampir saja ingin diperkosa. AKan tetapi ketika pemuda2 itu meihat saya yang berbaju rapat dengan jilbab, saya dibiarkan saja tanpa diganggu fisik dan ucapan yang bernada kotor. Saya bersyukur. ALHAMDULILAH. Seandainya saja saya berpakaian seperti kawan2 saya barusan tentu saya tidak luput dari gangguan pemuda (maaf) brengsek itu.
    Kakek dari bunda saya dalah seorang (apalah namanya) pastur atau pendeta. Ada kakak bunda saya yang mengikuti kakek menjadi seorang “ustadz nasrani” dan menyerahkan hidupnya 100% hanya untuk Tuhan kaum nasrani. Alhasil, karena nalurinya sebagai seorang pria normal yang membutuhkan kebutuhan psikologis (maaf) sex, tidak mampu berpegang teguh kepada ajaran nasrani, yang ada main jalan belakang, dengan para suster (paham kan maksudnya). Akan tetapi dalam islam baik itu ikhwan ataupun akhwat tidak ada didalam Al-Quran maupun hadist yang MEWAJIBKAN untuk hambanya menjadi seorang “SINGLE FOREVER” karena Allah SWT sadar akan kelemahan hambanya. Ketika terjadi tsunami di Aceh banyak pula saudara saya, para isteri yang langsung meminta suami mereka untuk menikah lagi. Sama seperti jaman Rasullah masih hidup, banyak isteri-isteri sahabat nabi yang meminta suami mereka untuk menikahi wanita yang suaminya meninggal karena perang, atau seperti di Aceh karena bencana alam. Tidak seperti masyarakat barat (maaf) yang free sex, belum menikah ataupun sudah menikah tapi buat affair dengan isteri tetangga. Dan masih banyak alasan yang membuat saya teguh berpegang kepada ajaran islam. Hidup saya untuk islam, saya bekerja sebagai penterjemah di salah satu perusahaan swasta hanya untuk mengharapkan ridho Allah, saya bekerja sambil menunggu waktu sholat, sampai sekarang saya masih terus menuntut ilmu. InsyaAllah tahun depan ingin mendaftar menjadi mahasiswi pasca sarjana (S3) mohon doa dari teman2 semua yach…, karena dengan adanya ilmu itu, saya semakin tahu betapa kecilnya manusia, dan betapa besarnya Sang Khaliq. Saya beramal bukan untuk mengharapkan syurga atau neraka. Saya tidak munafik,.. siapa sih yang tidak ingin masuk syurga. Hanya saja sudah menjadi kewajiban seorang Makhluk untuk berbakti, beribadah kepada Tuhannya, TANPA PAMRIH.
    Kepada sahabat-sahabat ku kamu nasrani, Yahudi dan Majusi, saya berdoa kepada Allah SWT Tuhan saya, semoga Allah SWT memberikan hidayahnya kepada anda semua. Amin Ya RAbbal Alaimin. Notte : Apabila terdapat perkataan saya yang benar semata2 datangnya dari Allah SWT, dan apabila ada kesalahan kata, saya mohon maaf yang sebesar2nya.

    Wasalam

    RIDA

  34. yang gak ngerti gak usah kasih komentar lah…. lebih baik manis2 aja, yg jelas para pemimpin islam tidak pernah bersatu padu tetapi para pemimpin non islam satu langkah n satu suara tampa menggunakan bahasa verbel (mungkin pake telepati x ya) menghacurkan sisa2 peradaban islam dan takut kemunculannya kembali dari asia tenggara dan konon lagi di nusantara ini yang sebentar lagi jumlah warga moslemnya seperempat milyar. Dan penghancuran peradaban islam tidak mereka bicarakan dan wacanakan lagi tapi dipraktekkan. Tapi bagemanapun ini sudah qada qadar Alllah Ta’ala tinggal bagemana kita menyikapinya atas dasar Lillahi Ta’ala dengan dasar keimanan yang sempurna dengan didasarkan pemahaman fiqih dan tauhid yang mumpuni. untuk itu pada ummat islam pelajarilah segala ilmu dengan sebaik-baiknya baik agama dan duniawi dan non muslem jangan merasa benar sendiri kalo gak ngerti agenda para pemimpinmu, kalo ngerti….. satu masa kita akan ditunjukkan kebenaran yang haq. Maafkan saya pada semua pihak kalo pikiran saya membuat amarah, tapi orang sabar adalah pemenangnya.

  35. kenapa sih kalian semua meributkan mana yang benar mana yg salah?!
    gak perlu saling menghina…
    kl kalian memang benar2 beragama islam kristen dan merasa yg plg benar apa gak sebaiknya diperlihatkan lewat sikap dan kata2 kalian..
    kl dari kata2 kalian saja yg selalu menghina umtat beragama lain apakah itu akan menunjukkan bahwa agama kalian itu benar?
    gimana org mau percaya kl kata2 kalian aja ga membawa berkat…
    apa itu yg diajarkan agama kalian masing2…
    suatu saat nanti kalian akan tahu kebenaran yg sesungguhnya..
    dan percaya atau tidak gak lama lagi akan tiba saatnya Tuhan akan datang kembali yg kedua kalinya untuk menghakimi setiap perbuatan umat manusia…
    oh ya saya mau memberi penjelasan, tadi saya baca, kenapa ada perbedaaan di setiap injil..
    kalo boleh saya jelaskan…
    injil itu memang ditulis oleh manusia yg memang sudah Tuhan pilih dan Tuhan memberikan hikmat dan bimbingan Roh kudus untuk menulisnya..
    setiap injil pun saling berkaitan kok..
    bgtu…
    pokoknya banyak hal yg pingin saya jelaskan kepada kalian supaya jgn banyak yg salah pikirannya tapi waktunya gak cukup…
    yg penting saat ini adalah pribadi masing2 sama Tuhan yg kalian sembah ajj…
    gak usah saling menghina…
    OK 😉
    GBU

  36. nama baik yg dibangun dari memburukkan yg lain adalah keburukan itu sendiri.
    Seharusnya semangat humanis mengatasi segala agama, Tujuan mula2 dari diciptakan agama (agama adalah ciptaan manusia) supaya tercipta hubungan yg baik antara manusia dengan penciptanya dan manusia dengan manusia lainnya. Tetapi manusia sekarang saling bunuh, saling menghakimi berdasarkan agama dan untuk membela agama.Tampaknya agama sudah menggantikan TUHAN. Agama sudah menjadi berhala/dewa baru umat manusia. Agama sudah menggeser TUHAN.

  37. ass wr wb….

    hooooooooooooopppp….

    buat yg muslim udh bner blm ngejalanin rukun islam dan rukun iman nya???
    klo blm bner ko msh mncela agama lain???

    buat yg nasrani /jews….udah rajin blm ikut kbakitanya atw mngamalkan yg ada d alkitab…bukannya kalian diajarkan untuk saling menyayangi dan mengasihi…

    MNJADILAH INDONESIA bgaimanapun kita adalah negara majemuk yg terdiri atas beberapa SARA…gabisa saling tuding gitu donk…

    saya yakin kalian berperang gni gara2 ada oknum yg ga suka….

    udah lah jgn bahas akidah gitu….lbh baek qta bahas bgaimana kita majuin indonesia…

  38. stooooppppppppp!!!setuju tuh dengan donz…lebih baik kita berkaca dulu walaupun tetap berbeda agama..apakah kita harus saling bermusuhan,menghina dll?Semua ajaran agama itu baik tinggal bagaimana kita yang melaksanakannya/mengekspresikannya….dain ingat 1 hal..Tuhan gak menyuruh umatnya untuk menyakiti,membunuh sesamanya…Dia ingin agar kita semua itu damai …kata-kata lembut meredam amarah dan kata-kata pedas membangkitkan amarah…aku aja yang tadi nyari tugas ips malah jadi masuk ke situs ini…….malah komenanya pada bertengkar semua….

  39. halo saudara2 ku, sebenarnya aku buka situs ini mau tau tentang perang salib sekedar tamba wawasan aja, siapa tau bisa jelasin ke adik2 kita yang sma kan bangga juga dibilang pintar, hehehehe….klo gak salah situs ini dibuka mulai 2007 ya? tp isinya 95% kok bukan tentang perang salib ya? klo mungkin teman2 kurang punya info ttg perang salib mungkin ada yg tau tentang perang versailles yg di perancis itu ya? itupun klo teman2 tidak keberatan berbagi pengetahuan, spy bisa bagi2 ilmu ke adik2 kita yang sma, drpd cuman ngotot sana sini malah uangnya habis di warnet buat ngotot. mendingan uangnya habis si warnet buat nimba ilmu. itu cuma usul aja. untuk teman2 yg muslim selamat menjalankan ibadah puasa ya, kebetulan saya beragama nasrani. semoga Tuhan selalu memberkati dan mengasihi kita semua.

  40. Alhamdulillah makin banyak artikel spt ini. Itu artinya, semakin banyak yang sudah menyadari keagungan Islam dibanding agama lainnya. Terus berjuang saudara2ku di gaulislam. Terima kasih atas artikel yang mencerahkan ini sekaligus menjadikan aku tambah wawasan. Kini semakin nyata tampak jelas kebejatan dan kebobrokan agama2 selain Islam. Maju terus gaulislam. Aku mendoakanmu…

Comments are closed.