Friday, 26 April 2024, 06:22

gaulislam edisi 345/tahun ke-7 (4 Sya’ban 1435 H/ 2 Juni 2014)

 

Seperti yang kita semua tahu, zaman batu udah lama lewat (yaelah!). Kita sekarang udah ada di zaman modern, zaman dimana semua hal menjadi serba cepat dan terhubung. Teknologi yang secara bertahap ditemukan manusia, semakin lama semakin memudahkan kehidupan manusia, dan membuat batas jarak dan waktu menjadi terhapus. Semua orang bisa terhubung, dalam sekali sentuh saja, kita sudah bisa terhubung ke seluruh dunia. Komunikasi menjadi hal yang sangat mudah dilakukan.

Nah, dalam komunikasi itu tentunya terdapat pesan yang ingin disampaikan, baik itu secara langsung ataupun secara tersembunyi. Baik itu melalui koran, siara radio, majalah, musik, atau yang sedang akan kita bahas di sini adalah melalui film-film, termasuk film kartun. Kalau pesan yang disampaikan adalah pesan yang baik sih nggak masalah ya guys, contohnya seperti serial Omar yang pernah diputar di MNC TV, atau film The Message garapan Moustapha Akkad (tahun 1977) yang menceritakan sejarah Islam dan dapat membangkitkan semangat juang kita. Tapi gimana kalau pesan yang disampaikan sebuah media seperti film itu, adalah pesan yang menyesatkan? Wih, nggak banget deh guys!

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Sekarang ini kalian musti waspada, karena udah banyak banget beredar film-film dan kartun-kartun atau media lainnya yang nggak sesuai dengan akidah Islam, bahkan bertentangan! Kita ambil contoh saja film Frozen. Banyak yang tidak tahu, bahwa sebenarnya film ini adalah film yang mengkampanyekan kesetaraan derajat antara kaum heteroseksual (normal) dan kaum homosekual!

Memang sih, film ini bercerita tentang persaudaraan, dan tidak pula mengajak kita untuk menjadi homoseksual. Tapi apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh sang pembuat film itu adalah agar kita bersimpati dengan kaum homoseksual, dan supaya kita menerima keberadaan mereka di tengah masyarakat kita! Wiiih… serem juga yah. Meskipun tidak seperti film X Men yang pihak pembuatnya sudah mengakui bahwa ‘mutan’ dalam film-film X Men adalah simbolisme untuk para gay, tapi tetap saja banyak pihak yang menangkap pesan yang sama dalam film Frozen.

Nggak cuma Frozen atau X Men saja lho yang mengkampanyekan pesan-pesan yang nggak sesuai dengan Islam. Masih banyak lagi kartun-kartun atau film-film yang isinya adalah pesan-pesan yang sangat bertentangan dengan syariat Islam. Ambil saja contohnya seperti serial Avatar, Glee, film The Da Vinci Code, Coraline, Prisioners, Angels and Demons, dan masih banyak lagi. Bahkan banyak juga film-film atau serial TV yang mencontohkan kekerasan, pornografi, bullying, atau bahkan seks bebas. Ngeri juga ya guys, kita dikelilingi oleh berbagai macam media yang dapat menyesatkan kita! Kita secara perlahan diajak oleh media-media itu untuk mencontoh perilaku orang-orang Barat yang nggak sesuai dengan akidah Islam.

Hmm, mungkin bakalan banyak dari kalian yang akan bilang; itu kan cuma film, sekadar entertainment doang. Nggak bakal berpengaruh kok! Eits, jangan salah ya guys. Jangan remehkan pengaruh film terhadap kehidupan kita! Dikutip dari blogdetik.com, film dapat membawa pengaruh yang besar pada jiwa manusia. Dalam satu proses menonton film, terjadi di suatu gejala yang disebut oleh ilmu jiwa sosial sebagai identifikasi psikologis. Ketika proses decoding terjadi,para penonton kerap menyamakan atau meniru seluruh pribadinya dengan salah satu peran film.

Nah kan, apa gue bilang! Hehehe. Tanpa kalian sadari guys, kalian akan meniru apa yang kalian lihat di film-film. Adakalanya kalian bahkan terobsesi dengan apa yang ditampilkan dalam sebuah film, atau mungkin bisa jadi kalian tanpa sadar akan meniru apa yang kalian tangkap dari berbagai media, salah satunya film. Oleh karena itu, kalian harus hati-hati dalam memilih tontonan, jangan sampai membuat kalian tersesat hanya karena salah memilih hiburan! Wih, jangan sampai deh kita terjerumus hanya karena tontonan!

 

Kudu kritis terhadap tontonan!

Ketika kita menonton sebuah film atau menikmati media yang lain, janganlah kita menelan mentah-mentah apa yang disajikan. Kita harus kritis dalam menonton sebuah film, harus diperhatikan apakah film itu pesannya baik ataukah buruk. Harus kita selidiki dan perhatikan, dan kita tangkap apa yang salah dari sebuah media tersebut. Jangan asal tonton ya! Kita harus bisa mengerti bagian mana yang salah dan tidak sesuai dengan akidah kita, dan kita perlu menyebarkannya agar orang-orang yang belum mengerti bisa tahu juga. Jika pesan dalam sebuah media atau film itu baik, maka bisa diambil. Tapi jika pesannya malah dapat menjerumuskan kita, maka kita harus ekstra hati-hati, jangan sampai kita latah mengikuti apa yang disajikan media itu.

Ketika kita sedang mengkonsumsi sebuah informasi dari media tertentu, sudah sepantasnya kita menyelidi lebih lanjut jika kita mendapati keanehan yang tidak biasa. Banyak lho media yang secara nggak kita sadari dapat menjerumuskan kita karena pesan-pesannya yang buruk. Pesan-pesan yang disampaikan melalui media-media itu, jika kita konsumsi secara sering lama kelamaan dapat masuk ke alam bawah sadar kita lho. Seperti saat kita menonton sebuah sinetron yang terdapat muda-mudi yang berpacaran dalam sinetron itu, jika kita tidak berhati-hati maka lama-kelamaan, tanpa kita sadari, kita akan membenarkan perbuatan pacaran itu atau bahkan kita akan tertarik untuk mencobanya. Atau bahkan yang lebih parah seperti mulai membenarkan perilaku menyimpang seperti homoseksual atau mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan. Hal ini sering lho terjadi terhadap remaja yang menelan mentah-mentah tontonan-tontonan yang disajikan dari Barat. Nggak mau dong ya, sebagai seorang muslim isi kepala kita malah dipenuhi hal-hal yang dilarang atau diharamkan oleh Allah Ta’ala.

 

Akidah sebagai benteng

Sobat gaulislam, di era yang informasinya membludak tak terbendung bagaikan tsunami, tentu banyak sekali pihak-pihak yang ingin memanfaatkan fasilitas komunikasi yang luas ini untuk menularkan idealisme dan ideologi mereka. Semua orang seolah bebas berpendapat dan memiliki pemikiran sendiri-sendiri, dan bebas mengekspresikan semuanya melalui berbagai media, mulai dari sosial media hingga media seperti film. Tapi nggak semua pemahaman itu benar dan sesuai dengan Islam, bahkan banyak banget yang melenceng, menyimpang dan tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam. Kini, media seperti musik, serial TV, dan film didominasi oleh pesan-pesan yang bernafaskan liberalisme, sekulerisme, atau bahkan atheisme. Sedikit sekali media mainstream yang bernafaskan akidah Islam yang lurus. Para remaja pun mulai terjebak dalam berbagai pemikiran itu, dan dengan mudahnya terombang-ambing dan mengikuti pemahaman-pemahaman yang salah. Banyak yang bukan hanya semakin jauh dari Islam, malahan bertentangan dengan Islam. Kenapa sih hal ini bisa terjadi?

Guys, banyaknya remaja yang tersesat oleh pemahaman yang salah dan keliru bukan lain dan bukan tidak adalah karena mereka sudah sangat jauh dari pemahaman akidah Islam. Mereka tidak mengikatkan seluruh kehidupan mereka pada Islam, sehingga jika ada hal yang tidak mereka tahu, mereka tidak mencarinya dari Islam tapi dari berbagai sumber-sumber yang menyesatkan seperti dari situs-situs kaum liberal atau sekuler. Sehingga bukannya menyelesaikan masalah, jadinya malah mereka tersesatkan.

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Kalau saja para remaja itu mau mengedepankan akidah mereka sebagai seorang muslim ketimbang hawa nafsu mereka, maka tentu mereka tidak akan tersesat. Ketika menemui sebuah persoalan yang belum mereka ketahui hukumnya, maka mereka akan mencari solusinya dari al-Quran dan Hadits, sehingga penyelesaian masalahnya pun sesuai dengan ajaran Islam. Sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk mencari pemecahan persoalan dari sumber Islam itu sendiri, bukan yang lain. Bukan dari sumber-sumber yang mengaku Islam tapi sebenarnya ingin menghancurkan Islam. Jangan sampai kalian terjerumus ya guys. Jangan sampai!

 

Let’s fight back!

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, nggak semua film mempropagandakan keburukan kok. Masih ada juga yang berisi pesan dakwah dan seruan untuk memenuhi panggilan Allah. Tapi jumlah film-film yang seperti ini tergolong masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan yang menyesatkan. Itu sebabnya, kalian kami tantang nih!

Daripada bengong sambil merengut gemes saat mendapati pesan-pesan yang menyesatkan itu, lebih baik kalian take action deh! Kan lebih baik beraksi daripada cuma diem sambil merenungi mengapa semua ini bisa terjadi (jiah). Kalian juga bisa bikin propaganda lho. Buatlah media yang menyuarakan dakwah Islam, bisa melalui tulisan, atau bahkan film. Buatlah film-film pendek yang bernafaskan dakwah Islam, sebarkan agar orang-orang dapat menerima dakwah dengan mudah. Melalui media film, pesan dakwah kita tentu dapat tersampaikan dengan lebih mudah, betul nggak? Bikin deh film-film tandingan untuk film-film yang menyesatkan itu! Dimulai dari yang sederhana, hingga nanti suatu saat kalian bisa memiliki media besar yang memproduksi film-film yang mendakwahkan Islam.

Jangan diem aja melihat kemunkaran guys. Kalau ada hal yang bisa kita lakukan, kenapa nggak? Toh suatu hal yang besar selalu dimulai dengan hal-hal kecil. Hanya karena film kalian belum bisa begitu bagus, jangan minder ya. Semua itu proses kok. Dan ketika kalian sudah berhasil memproduksi film-film yang mendakwahkan Islam, maka itu berarti kita sudah berusaha melawan paham-paham sesat itu. Dan semoga saja usaha kalian untuk melawan pemahaman-pemahaman itu bisa menjadi bagian dari kontribusi nyata kita dalam dakwah ini, dan insyaallah akan dicatat sebagai amal baik oleh Allah Ta’ala.

Ok guys, jangan patah semangat ya. Tetap waspada, jangan terjerumus, tapi jangan mau kalah! May Allah bless you all! [hawari | Twitter @hawari88]

1 thought on “Tontonan Kok Menyesatkan!

Comments are closed.