Friday, 29 March 2024, 12:27

? edisi 028/tahun I (28 Rabiul Akhir 1429 H/5 Mei 2008)

Dakwah? Hmm.. kok kayaknya berat banget kedengarannya ya? Lho, emangnya kenapa? Sebagian teman remaja biasanya denger atau ngucapin kata dakwah terasa sangat berat. Telinga pekak en lidah kelu dan yang terbayang di benaknya pasti urusannya dengan jenggot, kopiah, baju koko, sarung, dan jilbab. Well. Nggak salah-salah amat sih. Cuma nggak lengkap penilaiannya.

Lagian juga terkesan adanya pemisahan antara dakwah dan kehidupan umum, gitu lho. Kesannya kalo dakwah adalah bagiannya mereka yang ada di kalangan pesantren atau anak-anak ngaji aja. Anak-anak nongkrong sih nggak tepat kalo berurusan dengan dakwah. Dakwah kesannya jadi tugas mereka yang hobinya dengerin lagu-lagu nasyid macam Demi Masa-nya Raihan. Bukan tugas anak-anak yang hobinya dengerin lagu-lagu pop macam Terima Kasih Cinta-nya Afgan. Halah, itu salah banget, Bro. Nggak gitu deh seharusnya. Sumpah.

Gini nih, sebenarnya urusan dakwah atau tugas dakwah jadi tanggung jawab bersama seluruh kaum muslimin. Cuma, karena tugas dakwah ini cukup berat dan nggak semua orang bisa tahan menunaikannya, jadinya dakwah secara tidak langsung diserahkan kepada mereka yang ngerti aja. Anggapan seperti ini insya Allah nggak salah. Cuma, kalo dengan alasan seperti ini lalu kaum muslimin yang belum ngerti atau masih awam tentang Islam jadi bebas untuk nggak berdakwah, atau nggak mau terjun dalam dakwah, itu tentu salah, Bro. Why? Karena tetap aja punya kewajiban untuk belajar. Tetap punya kewajiban mencari ilmu. Jadi, nggak bisa bebas juga kan? Malah kalo nekat nggak mau belajar dan nggak mencari ilmu, hal itu dinilai berdosa, man! Bener.

Baginda kita, Rasulullah Muhammad saw. bahkan menyatakan bahwa aktivitas belajar dan mencari ilmu adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin dari buaian ibu hingga ke liang lahat. Kalo mencari ilmu itu adalah wajib, berarti bagi yang nggak mencari ilmu selama hidupnya, jelas berdosa dong. Allah Swt. bahkan menjamin orang-orang yang beriman dan berilmu akan diberikan derajat lebih tinggi dibanding orang yang nggak berilmu (apalagi nggak beriman). Firman Allah Swt.:

“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Muj?dalah [58]: 11)

Bro, emang bener banget. Urusan dakwah ini sangat erat hubungannya dengan tingkat keilmuan. Dakwah itu jelas membutuhkan ilmu. Jadi, betul kalo dikatakan bahwa tugas berdakwah hanya diberikan kepada mereka yang udah menguasai ilmu agama. Tapi, buat kita yang belum menguasai ilmu agama secara mantap bukan berarti nggak ada kewajiban dakwah. Sebab, rasa-rasanya untuk ukuran sekarang nih, nggak mungkin banget ada kaum muslimin yang nggak ngerti sama sekali tentang Islam. Pasti deh, satu keterangan atau dua keterangan dalam ajaran agama Islam sudah pernah didengarnya dan menjadi pengetahuannya. So, sebenarnya tetap punya kewajiban nyampein dakwah meskipun cuma sedikit yang diketahui. Kalo pengen lebih banyak tahu tentang Islam, ya tentu saja kudu belajar lagi dan mencari ilmu lagi. Sederhana banget kan solusinya? Insya Allah kamu pasti bisa ngejalaninya, asal kamu mau. Yakin deh.

Mengapa dakwah itu wajib?

Jawabnya gini, sebab Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang cuek-bebek sama dakwah berarti bukan mukmin sejati. Bener, lho. Apa iya kamu tega kalo ada teman kamu yang berbuat maksiat kamu diemin aja? Nggak mungkin banget kan kalo ada temen yang sedang berada di bibir jurang dan hampir jatuh, nggak kamu tolongin. Iya nggak sih?

Boys and gals, bahkan Allah memuji aktivitas dakwah ini sebagai aktivitas yang mulia, lho. FirmanNya:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim” (QS Fushshilat [41]: 33)

Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berdakwah. Seperti dalam firmanNya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)

Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga dunia. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam. Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat juga ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan seruan Allah (yang artinya): “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS al-Baqarah [2]: 193)

Kini, di jaman yang udah jauh berubah ketimbang di “jaman onta”, arus informasi makin sulit dikontrol. Internet misalnya, telah mampu memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan sekaligus merugikan. Celakanya, ternyata kita kudu ngurut dada lama-lama, bahwa kenyataan yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nilai-nilai ajaran Islam di kalangan kaum muslimin. Tentu ini akibat informasi rusak yang telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja muslim. Kita bisa saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban Barat seperti seks bebas, narkoba, dan beragam kriminalitas. Walhasil, amburadul deh!

Itu sebabnya, sekarang pun dakwah menjadi sarana sekaligus senjata untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam kita. Kita lawan propaganda mereka dengan proganda kembali. Perang pemikiran dan perang kebudayaan ini hanya bisa dilawan dengan pemikiran dan budaya Islam. Yup, kita memang selalu “ditakdirkan” untuk melawan kebatilan dan kejahatan.

Sobat muda muslim, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita lakukan, maka kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali kemuliaan ajaran Islam dan mengokohkannya. Tentu, semua ini bergantung kepada partisipasi kita dalam dakwah ini.

Coba, apa kamu nggak risih dengan maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja? Apa kamu nggak merasa was-was dengan tingkat kriminalitas pelajar yang makin tinggi? Apa kamu nggak kesel ngeliat tingkah remaja yang hidupnya nggak dilandasi dengan ajaran Islam? Seharusnya masalah-masalah model beginilah yang menjadi perhatian kita siang dan malam. Beban yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan kita, beban yang seharusnya menggerogoti waktu istirahat kita, dan beban yang senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita nggak tenang kalo belum berbuat untuk menyadarkan kaum muslimin yang lalai.

Untuk ke arah sana, tentu membutuhkan kerjasama yang solid di antara kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah manusia super yang bisa melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Kalo kita ingin cepat membereskan berbagai persoalan tentu butuh kerjasama yang apik, solid dan fokus pada masalah. Pemikiran dan perasaan di antara kita kudu disatukan dengan ikatan akidah Islam yang lurus dan benar. Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah di antaranya kenapa kita wajib berdakwah, Bro. Semoga kamu paham.

Dakwah itu tanda cinta

Bro en Sis, seharusnya kita menyambut baik orang-orang yang mau meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk dakwah menyampaikan kebenaran Islam. Sebab, melalui merekalah kita jadi banyak tahu tentang Islam. Kita secara tidak langsung diselamatkan oleh seruan mereka yang awalnya kita rasakan sebagai bentuk ?kecerewetan’ mereka yang berani ngatur-ngatur urusan orang lain. Padahal, justru itu tanda cinta dari sesama kaum muslimin yang nggak ingin melihat saudaranya menderita gara-gara nggak kenal Islam dan nggak taat sama syariatnya.

Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)

Sobat, dakwah adalah darah dan napas kehidupan Islam. Itu sebabnya, kita yang masih remaja pun dituntut untuk mampu tampil sebagai pengemban dakwah yang handal. Kita khawatir banget, seandainya di dunia ini nggak ada orang-orang yang menyerukan dakwah Islam, bagaimana masa depan kehidupan umat manusia nanti? Jangan sampe Islam dan umat ini hanya tinggal “kenangan”. Yuk, kita kaji Islam biar mantap dan semangat mendakwahkannya. [osolihin: sholihin@gmx.net]

19 thoughts on “Remaja Islam, Remaja Dakwah

  1. Remaja Islam adalah penerus kehidupan…
    Jika Remaja Islam tidak berdakwah… lalu siapa lagi???
    Remaja Islam sudah sepatutnya berdakwah…
    Yuuuuk mari berdakwah bersama-sama….
    Optimalkan segala nikmat yang telah ALLAH SWT telah berikan kepada kita semua untuk berdakwah di jalanNYA…

  2. maaf saya mo ngomentari sahabat miqdad.
    Remaja Islam saat ini buka generasi penerus kehidupan masyarakat yang rusak seperti saat ini,melainkan generaSI PRODUKTIF untuk melakukan perubahan kearah lebih baik yang tentunya sesuai dengan syariat islam.. Afwan.

  3. Maunya apa?
    banyak piliHAN koQ
    MAu yG kaLEM2 kyk ust ARIFIN ilHaM dan Aa GyM…
    bisA jUGa Yg sEmangAT berjuang spt ust AbU BaKAr Ba’AsyiR yg keren punyA

    Tapi yg KerEN, da’wah MENEGAKKAN KHILAFAH! Allahu Akbar!

  4. afwan sahabat susi…
    maksud saya generasi kehidupan itu bahwasanya generasi muda adalah generasi yang kelak menggantikan generasi sebelumnya…
    bukan generasi yang makan mentah-mentah perilaku generasi sebelumnya….
    justru, klo generasi muda yang dengan tenaga dan semangat yang tinggi [semangat berperilaku sesuai syariat ISLAM], tentu dapat menggantikan suasana yang “tidak kondusif” seperti sekarang ini menuju arah yang lebih baik… [tentunya sebagai generasi PRODUKTIF untuk melakukan perubahan kearah lebih baik yang tentunya sesuai dengan syariat islam..]

  5. Akhwan ‘n Ikhwan yg msh jd pilihan Allah, Kita remaja islam wajib yg nmx berdakwah, coz neh dah ada dalam firman Allah bahwa Qt wajib untuk menyampaikan walau hanya 1 ayat. jgn berfikir hax orang tua2 saja yg harus berdakwah. INGAT, Allah suka sama orang tua yg bertaubat tp Allah lebih suka sama remaja yg bertaubat, Allah suka orang kaya yg dermawan tp Allah lebih suka sama orang miskin yg dermawan. dan menuntut ilmu itu wajib. so kita ga punya alasan untuk berdakwah apa yg kita tau(Yg baik2. red)

    Jangan tersinggung dengan kata remaja saat ini telah rusak, toh realitanya memang seperti itu, andai diantara kalian ada yg tersinggung mending diam daripada bicara yg lebih membawa kita kepada kemudaratan, ingat kata2 kita akan diminta pertnggung jawabannya. Dan naudzubillah mindzalik azab Allah ga ada 1pun makhluk yg dapat menahannya.

    Intinya, jadilah rmaja islam yg berkualitas baik dunia dan akhirat.

    Semoga Allah merahmati kita semua.

    Wassalam…

    .

  6. saatnya Islam bersatu, meski sunnatulloh Islam berbagai golongan, tapi Islam satu Tuhan Islam Punya Nabi dan Rosul Terakhir Muhammad SAW.Salihkan diri dan umat! itu lebih bijak…minimal orang2 terdekat kita….

  7. koq sama persis dgn yang disini :
    http://acmy.id.or.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=487&Itemid=49

    Terima kasih atas konfirmasinya. Kami telah cek link tsb dan kami memastikan bahwa pengelola website tsb telah memuat naskah kami tanpa mencantumkan URL sumber pengambilannya. Kami menerbitkan naskah ini pada 5 Mei 2008, sementara di website tsb pada 22 Mei 2008.

    Pada dasarnya kami sangat senang naskah-naskah kami ikut disebarluaskan. Kami berikan gratis dengan syarat mencantumkan URL-nya dan bukan untuk tujuan komersial. Tapi, ternyata banyak di antara kita yang sulit mengakui karya orang lain, dan kemudian “membajaknya”. Kondisi seperti ini cukup sering terjadi. Wallahu’alam.

    Terima kasih atas konfirmasinya dan kami sudah mengirim e-mail ke admin website tersebut untuk tidak melakukan “kelalaian” di kemudian hari.

    Salam,
    Redaksi gaulislam

  8. Dakwah tu suliiiit bgt.
    Qwu ja gag bs nglaksanainX….
    SbenerX pengen bgt b’dakwah djln Allah,tapi…
    cucah bo’…. jd gag bs dech!!!!!!!!!

    bwt wordpress success tyuzz yow……..
    ne azizah doain success tyuzz jg yow…..

  9. seharus nya kita bangga menjadi remaja islam, sebagai penerus yang selalu bertanggung jawab trhdp apa yang kita lakukan. tapi knapa y kebanyakan remaja islam sekarang mudah terpengaruh dgn apa yg dianggap tidak baik???

  10. assalamualaikum, afwan artikel ini bagus sekali, saya ijin share ya, kebetulan blog yang kami kelola juga berkenaan dengan maslah remaja, syukron

    ‘alaikumussalam wr wb
    Boleh. Silakan. Tolong cantumkan sumbernya, yakni website ini.
    Terima kasih.
    Redaksi gaulislam

  11. Assalamualaikum?
    Saya butuh pendapat anda, menurut anda bagaimana peran remaja sbg agent of change dlm meubah masa depan Indonesia yang saat ini terus mnglmi degradasi moral? Syukron


    ‘alaikumussalam wr wb

    Dia harus menjadi teladan. Untuk menjadi teladan yang benar dan baik remaja harus belajar dan memahami serta mengamalkan ajaran Islam. Islam ada solusi atas kerusakan moral dan juga kerusakan lainnya. Tentu ketika Islam dipahami sebagai IDEOLOGI. Bukan sbg ibadah ritual belaka. Terima kasih.

    Redaksi gaulislam

  12. Assalamu’alaikum, salam kenal sobat, ya benar remaja islam ialah salah satu penopang dakwah islam dimasa kini terlebih dikemudian hari, Tapi ingat satu hal dakwah mesti dilandasi dengan ilmu yang benar sesuai dengan kitabullah dan sunnah Nabi, jadi sebelum seseorang mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang baik, ia mesti memilki bekal ilmu. Any way, kita sebagai remaja islam mesti berilmu dulu sebelum berkata dan berbuat. tidak cukup hanya bermodalkan semagat yang tinggi tanpa didasari ilmu, bisa-bisa keliru dalam memahami suatu permasalahan karena tidak adanya ilmu yang akan mengakibatkan menjauhnya orang lain dari agama yang mulia ini atau setidaknya akan menimbulkan kekeliruan pemahaman dalam memahami agama yang mulia dan berakibat buruk ditengah masyarakat dengan anggapan miring. Tetap berdakwah terus dengan ilmu yang benar,

Comments are closed.