Friday, 29 March 2024, 02:56

gaulislam edisi 753/tahun ke-15 (25 Sya’ban 1443 H/ 28 Maret 2022)

Kalo kita lagi nunggu seseorang yang kita sayangi setelah sekian lama tak jumpa, biasanya harap-harap cemas, kadang deg-degan juga. Selain tentunya merasa bahagia dan bergembira ingin menuntaskan rindu. Ingin rasanya terus bersamanya, selamanya. Meski sebenarnya kita tahu juga, bahwa ada perjumpaan, biasanya memang ada perpisahan.

Nah, Ramadhan ini datangnya setahun sekali. Sebulan penuh bersama orang-orang yang memanfaatkannya untuk menyemai kebaikan. Setiap harinya adalah kebaikan. Kesempatan beramal shalih, dengan pahala berlimpah. Hingga tiba masanya untuk berpisah dengan orang-orang yang merindukannya atau yang membencinya (eh, emang ada?).

Kini, setelah tahun lalu Ramadhan pergi, sebentar lagi Ramadhan akan datang kembali. Seolah ‘menyapa’ dan memberikan kesempatan kepada orang-orang beriman yang merindukannya, untuk mengisi siang dan malamnya dengan ibadah. Shaum, sedekah, tarawih, tilawah al-Quran, dzikir, berbagi kebaikan, dan banyak amal shalih lainnya.

Namun demikian, ada juga yang ketika Ramadhan menjelang, bukannya gembira, malah cemberut. Sebab, yang dipikirkan adalah rasa lapar, nggak bebas ngapa-ngapain, merasa terkekang dengan segala bentuk aturan agama. Jika kamu demikian, segera istighfar. Itu bukan ciri orang beriman. Percayalah, Ramadhan adalah bulan mulia yang penuh keberkahan. Tak semua teman kita atau orang-orang terdekat kita bisa sampai pada bulan Ramadhan. Ada banyak yang telah mendahului kita. Mumpung kita diberikan kesempatan dan kesehatan, serta masih ada iman menancap kuat di hati, manfaatkan momen tahunan ini untuk meraih amal shalih sebanyak-banyaknya, sebagus-bagusnya.

Ramadhan sebentar lagi. Saat buletin ini terbit, sudah tanggal 25 Sya’ban. Berarti tinggal menghitung hari yang tak sampai seminggu lagi masuk Ramadhan. Iya, kan? Kita patut gembira. Layak untuk bersuka cita menyambut kedatangannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang merasa senang Ramadhan datang kembali. Senang karena ini kesempatan untuk beramal shalih lebih baik lagi, lebih banyak lagi. Selain itu, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu. Tuh, jangan sampe kita nggak memanfaatkannya untuk beramal shalih.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apa pun.” (HR an-Nasa`i: no. 2079 dan Ahmad, no. 8631)

Keutamaan Ramadhan

Sobat gaulislam, selain berpuasa di siang hari, apa yang kudu kita lakukan di bulan Ramadhan? Banyak Bro en Sis. Di antaranya tilawah al-Quran, sedekah, dan shalat tarawih serta banyak kebaikan lainnya. Oya, khusus tilawah al-Quran memang kudu diperbanyak, apalagi bulan Ramadhan ini adalah bulan diturunkannya al-Quran.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS al-Baqarah [2]: 185)

Ibnu Katsir rahimahullah, sebagaimana dinukil dari laman rumaysho.com, tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, “(dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa—yaitu bulan Ramadhan—dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya al-Quran dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus salam.” (Tafsir al-Quran al-‘Azhim, jilid 2, hlm. 179)

Jadi, kalo kamu malas baca al-Quran di bulan Ramadhan, kamu hanya fokus ibadah shaum aja, rasa-rasanya rugi deh. Beneran. Sebab, kita kehilangan kesempatan untuk beramal shalih. Padahal, membaca al-Quran di bulan Ramadhan, apalagi hingga khatam, punya keutamaan tersendiri. Secara logika saja bisa kita pahami, kok. Orang yang membaca cuma 1 juz selama Ramadhan, kalah kebaikannya (pahala) dengan mereka yang membaca hingga full, yakni 30 juz. Jadi, ini kesempatan yang nggak boleh dilewatkan.

Yuk, isi siang dan malam Ramadhan yang sebentar lagi akan datang, dengan tilawah al-Quran. Semoga bisa tuntas 30 juz dalam sebulan, ya. Banyak kok teman kita yang bisa tuntas 30 juz selama bulan Ramadhan. Padahal di bulan lainnya sulit dilakukan. Ini juga keberkahan yang diberikan Allah Ta’ala di bulan Ramadhan. Mudah untuk beramal shalih, dan berani untuk menjauhi kemaksiatan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Mengutip penjelasan di laman rumaysho.com, al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.”

Lanjut al-Qadhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” (dalam al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, jilid 7, hlm. 188)

So, dengan penjelasan al-Qadhi ‘Iyadh terhadap hadits ini, mestinya kita semua nyadar dan bergembira dengan datangnya Ramadhan, karena bulan ini penuh keberkahan dan kita dimudahkan untuk taat dan dijauhkan dari maksiat. Insya Allah.

Oya, jangan lupa bahwa keutamaan lainnya di bulan Ramadhan adalah adanya Lailatul Qadr alias Malam Qadr. Dijelaskan dalam al-Quran surah al-Qadr. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS al-Qadr [97]: 1-3)

Dan Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS ad-Dukhan [44]: 3)

Nah, menurut para ulama, yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah lailatul qadr. Yuk, jangan putus puasanya dan nikmati seluruh kesempatan untuk beramal shalih.

Oya, selain keutamaan yang udah disebutin, bulan Ramadhan juga bulan yang jika kita berdoa, maka doa kita akan dikabulkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR al-Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah)

Keutamaan bulan Ramadhan ini, rasa-rasanya emang udah diketahui banyak kaum muslimin. Tulisan sebelum ini pun sudah bejibun. Saya sekadar menuliskan ulang adari fakta yang ada. Tinggal realisasinya di tengah-tengah kehidupan kamu sebagai remaja muslim. Semoga siap.

Saatnya bertaubat dan beramal shalih

Sobat gaulislam, memang bertaubat nggak harus nunggu bulan Ramadhan. Bisa kapan saja. Hanya saja memang secara khusus disebutkan bahwa bulan Ramadhan ini adalah waktu yang tepat untuk bertaubat. Asal kamu bertaubat minta ampun kepada-Nya, maka taubatmu akan dikabulkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda (yang artinya), “Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari Muslim)

Selain diampuni dosa-dosa kita ketika Ramadhan datang, kita juga akan menerima ‘bonus’, berupa dijanjikan penghapusan dosa. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat lima waktu dan Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadlan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR Muslim)

So, artinya manfaatkan dong untuk kebaikan, untuk berburu pahala, untuk berlomba meraih amal shalih terbaik dan terbanyak. Selain itu, segera bertaubat dengan menyesal dan berupaya menjauhi maksiat.

Memperbanyak amal shalih di bulan Ramadhan demi meraih pahala yang dilipatgandakan. Tentu saja, kamu tetap beriman kepada Allah Ta’ala dan melaksanakan kewajiban shaum Ramadhan, selain tentu amal shalih lainnya.

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR Muslim)

Yuk, karena Ramadhan sebentar lagi, tinggal menghitung hari dengan jari, maka kita luruskan niat dan persiapan fisik kita. Niat ikhlas karena Allah Ta’ala, dan menguatkan fisik agar tak sakit selama Ramadhan, sehingga bisa full melakukan ibadah. Semangat! [O. Solihin | IG @osolihin]