Saturday, 27 April 2024, 09:41

 gaulislam edisi 586/tahun ke-12 (8 Jumadil Awal 1440 H/ 14 Januari 2019)

Assalaamualaikum, Bro en Sis. Gimana nih, kabarnya? Semoga baik-baik aja, deh. Nah, gaulislam edisi kali ini lagi-lagi ngebahas hal ter-viral di medsos yang pastinya, kamu semua udah tahu, dong! Yup, yup, kasus prostitusi yang menyeret para selebritis tanah air ini lagi hot banget. Bumi maya sampe gonjang-ganjing karena ramainya netizen menanggapi kasus prostitusi para seleb hits.

Dilansir dari berbagai media online, kasus prostitusi selebritis ini mulai ramai karena polisi yang sukses menggerebek artis Vanessa Angel (VA) di sebuah hotel dengan Rian (R), seorang pengusaha asal Lumajang. Disusul ditangkapnya Avriella Shaqqila (AV) di sebuah tol di Sidoarjo. Dua orang mucikari alias penyedia jasa prostitusi yang berada di hotel yang sama yaitu ES dan TN juga ikut ditangkap. Selain harga VA bisa mencapai 80 juta semalam, salah satu media online bahkan menyebutkan bahwa VA sudah 15 kali mendapatkan panggilan untuk pekerjaan haram ini.

Dari penggerebekan, polisi menyita handphone milik para mucikari, yang berisi bukti percakapan pemesanan jasa prostitusi antara mucikari dengan para pelanggannya. Pelanggan berasal dari berbagai kalangan dan tempat. Dikutip dari www.cnnindonesia.com pelanggan yang memesan tak hanya pejabat dan pengusaha tapi juga warga negara asing.

Gara-gara kejadian ini, polisi berhasil mendapatkan 45 list selebritas dan 100 model majalah dewasa yang diduga juga melakukan prostitusi online. Nama-nama yang masuk list di antaranya Nikita Mirzani dan Amel Alvi.

Hmm… kalo diinget-inget, sebenarnya kasus prostitusi yang melibatkan seleb ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya juga udah banyak kasus yang menguak prostitusi dari yang orang biasa sampai selebritas ternama.

Prostitusi sendiri udah jadi masalah menjamur di Indonesia. Masih inget Gang Dolly? Meski Dolly udah digusur, tapi pemikiran rusak untuk membangkitkannya terus berjalan. Buktinya, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, prostitusi yang awalnya cuma di rumah-rumah bordil atau tempat kumpul berkembang jadi komunitas online yang kalo terdaftar sebagai membership, dapet banyak plusnya. Menurut berbagai sumber, dengan upgrade-nya prostitusi jadi prostitusi online, pelaku yang melakukannya bakal ngerasa lebih aman karena dunia maya bisa menyamarkan identitas mereka. Ckckck…

Masalahnya, nggak cuma ada di situs web tersembunyi, prostitusi juga ada di jejaring sosial macam Facebook, Instagram, dan yang paling banyak, Twitter!

Gaya hidup dan popularitas

Well, Bro en Sis pembaca setia gaulislam, kalo kita perhatiin pelaku-pelaku yang menggeluti pekerjaan prostitusi, biasanya mereka bakal maksain menggunakan alasan keuangan sebagai tameng pertanyaan macam: kenapa kecebur di dunia prostitusi?

Tapi dari kasus yang terkuak baru-baru ini, prostitusi melibatkan artis-artis ternama. Malah kalo boleh dibilang, udah cantik, udah kaya, udah terkenal pula. Apalagi sih, yang kurang sampe milih jadi pelaku prostitusi gitu? Alasan macem apa sampe mereka rela jual diri demi tumpukan harta duniawi?

Kira-kira, jawaban macam apa yang bakal Bro en Sis kemukakan?

Kalo aku sih, dilansir dari berbagai sumber, baik online maupun diskusi, ada dua point inti yang mungkin bisa jadi alasan, kenapa mereka mau bekerja sampingan sebagai penyedia layanan prostitusi.

Pertama, gaya hidup. Hah, kayaknya, ngebahas apapun, nggak bakalan jauh deh, dari life style alias gaya hidup. Yup, gaya hidup sering jadi alasan kenapa seseorang bisa berbuat begini-begitu, berbuat yang baik atau yang buruk.

Seperti yang kita tahu ingar bingarnya kehidupan para seleb di depan maupun di belakang kamera. Para seleb yang kalau kita lihat selalu berpenampilan oke, berkelas, seolah menyatakan: inilah kehidupan sukses saya.

Gaya hidup seperti ini, yang dari ujung kaki sampai ujung rambut membutuhkan perawatan dan sentuhan ekstra tangan ahli, tentunya nggak murah banget. Sebaliknya, pasti mahal banget! Untuk memenuhinya butuh biaya yang nggak sedikit. Dipengaruhi dengan lingkungan kerja dan harga diri juga gengsi yang tinggi, kebutuhan ini harus dipenuhi para seleb.

Lalu gimana caranya supaya mereka bisa memenuhi kebutuhannya? Pastinya, dengan bekerja dan menghasilkan lebih banyak uang. Nah, untuk mendapatkan uang, banyak cara yang bisa mereka lakuin. Baik ataupun buruk. Kalo seleb pilih cara yang baik, insya Allah, nggak ada deh kasus prostitusi yang nyeret-nyeret artis kayak sekarang.

Sayangnya, dengan terkuak kasus prostitusi online seleb, menunjukkan bukti banyak seleb yang memilih menggunakan cara buruk guna memenuhi kebutuhan mereka. Ckckck… karena alesan gaya hidup inilah, seleb akhirnya terjerumus pada dunia gelap prostitusi.

Kedua, popularitas. Meski selebritis dikenal karena ketenarannya dan pekerjaannya yang mungkin kita pikir pasti dapet banyak tawaran dan job, tapi ternyata nggak selalu kayak gitu loh, faktanya.

Biasanya, ketika seorang selebritis terkenal, ada waktu-waktu tertentu namanya akan booming. Tapi setelah booming, seleb ini bakalan digeser posisinya sama seleb lainnya yang juga ingin memboomingkan namanya. Seleb bakalan terus dikenal namanya selama dia mampu mempertahankan kepopularitasannya.

Kalau mau perhatiin dunia hiburan di Indonesia, kamu bisa nyimpulin sendiri, gimana sih cara para seleb mempertahankan ketenarannya. Ada yang selalu cari sensasi, cari gara-gara, terus berkarya, sana-sini masuk acara itu-ini, dan sejuta cara lain para seleb demi namanya tetap dikenal di jagat entertainment.

Kenapa mereka ngelakuin itu? Karena tanpa popularitas, susah dapet job. So, susah juga mereka mendapat keuntungan alias bayaran. Dari pada repot-repot kerja, naikin popularitas yang nggak tahu kapan naiknya, mending ikut bisnis prostitusi, cuma sehari bisa dapet 80 juta. Hadeuuh…

Tapi Bro en Sis, ngerasa nggak sih, kok yang dibahas terus-terusan bagian selebnya? Bagian perempuannya, seolah-olah ketika ada kasus prostitusi, yang salah adalah perempuannya.

No, no, no… dalam kasus prostitusi, setidaknya ada tiga pihak yang masing-masingnya memiliki salah. Mucikari yang mempertemukan dua orang bukan mahram, perempuan yang melacurkan diri, dan lelaki hidung belang.

Ketiga pihak ini tentulah salah, apapun alasan yang mereka kemukakan, jelas mereka salah. Kenapa? Mucikari membiarkan bahkan memudahkan pelaku zina melakukan kemaksiatan. Pelacur menghalalkan semua cara demi mendapatkan keinginannya, tidak peduli meski tahu zina itu haram dan mendatangkan dosa. Dan, lelaki hidung belang tidak mau tahu mengendalikan nafsu, padahal solusinya ada di depan mata, menikah.

Duhai… inilah dunia jika Islam tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (baik di tataran individu, masyarakat, dan juga negara). Individu dan masyarakat seperti udah terbiasa melakukan berbagai kemaksiatan. Eh, negara juga membiarkan gaya hidup bebas tanpa aturan mengendalikan, padahal justru manusialah yang mengendalikan. Akibatnya, kerusakan kian merajalela dalam sistem kehidupan Kapitalisme selama ini. Karena memang tak menjadikan Islam sebagai ideologi negara.

Dunia bukan tujuan utama

Dunia. Dunia itu ada di depan kita, Bro en Sis. Bisa kita lihat, kita dengar, kita rasakan. Keindahannya menakjubkan, kesulitannya menyakitkan. Bagai air dan api, keduanya saling bertolak belakang. Dan kebanyakan manusia, yang memakai indera tanpa mamasukkan hati, cuma pengen yang indah-indah aja. Ya, nggak mau yang susahnya.

Tapi banyak manusia yang lupa bahkan nggak tahu (atau nggak sadar?), kalau dunia itu bersifat fana. Sementara. Manusia terlalu buta dan tuli buat sadar, bahwa mereka udah termakan godaan dunia dan lupa sama yang abadi. Cuma gara-gara, yang abadi itu, belum keliatan. Apa itu yang abadi? Akhirat. Di sana ada surga dan ada neraka. Surga, adalah tempat yang isinya beribu-ribu kali melebihi keindahan dunia. Lebih megah dari keindahan dunia. Neraka, adalah tempat yang dipenuhi para pendosa dan siksaan yang berat yang belum pernah terbayangkan di dunia ini.

Salah satu bukti banyak yang lupa adalah para seleb yang terjerat kasus prostitusi. Saking silaunya sama dunia, jumlah uang yang mereka dapetin, mereka pura-pura nggak tahu kalau punya pencipta yang juga punya aturan yang wajib mereka taati. Walhasil, begini deh, para pelaku pelacuran, mucikari dan lelaki hidung belang, selain menanggung malu karena perbuatan bejat mereka diketahui dunia, dosa mereka juga siap menyiksa di akhirat. Ih, naudzubillah.

Hadits riwayat Baihaqi dan Ibnu Hibban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan cerai beraikan urusannya, lalu Allah akan jadikan kefakiran selalu menghantuinya, dan rezeki duniawi tak akan datang kepadanya kecuali hanya sesuai yang telah ditakdirkan saja. Sedangkan, barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai puncak cita-citanya, maka Allah akan ringankan urusannya, lalu Allah isi hatinya dengan kecukupan, dan rezeki duniawi mendatanginya padahal ia tak minta.”

Haditsnya panjang yah! Emang panjang, tapi isinya cuma ada dua kalimat inti. Kalimat pertama menjelaskan, kalo kita menjadikan dunia sebagai tujuan, maka Allah bakalan bikin gagal urusan kita, minusnya lagi, kita bakalan dirundung kefakiran, dan susah dapet rezeki.

Ish… bunyi haditsnya kok sesuai yah, sama fakta seleb yang prostitusi. Nah, karena udah ada fakta yang buktiin bahwa perkataan Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam itu benar dan janji Allah itu benar, maka jangan deh, sekali-kali kita ngejadiin dunia sebagai tujuan. Baik untuk hal kecil apalagi yang besar. Ancemannya itu loh… bikin deg-degan ketakutan, ya, kan!

Pelajari ilmu agama, raih surga

Sobat gaulislam, sebagai seorang muslim, kita harus tahu mana fakta yang benar, mana yang salah. Cara menilai sesuatu itu benar atau salah itu gampang, cukup lihat dan perhatikan apakah hal itu diperintahkan Allah Ta’ala, atau justru dilarang Allah Ta’ala. Kalau diperintahkan untuk dilakukan, maka lakukan, pasti itu benar. Tapi kalau ada larangannya, maka jauhi. Insya Allah, diberikan yang lebih baik oleh Rabb seluruh alam.

Itu sebabnya, kita harus terus belajar ilmu agama Islam sampai akhir hayat. Jadilah pencari ilmu, pengamal ilmu, dan penyebar ilmu. Supaya kita tahu dan terhindar dari kemaksiatan yang akan menceburkan kita ke dalam neraka jahanam.

Tips tambahan nih, supaya terhindar dari berbuat maksiat, hindari tempat yang mendatangkan maksiat. Percaya deh, selamat dunia akhirat. Terus, bergaul sama orang-orang yang baik, yang shalih dan shalihah. Insya Allah, mereka nggak cuma mengajak pada kebaikan, tapi juga menyelamatkan dari jurang siksaan neraka. [Zadia Mardha | IG @willyaaziza]