Friday, 4 October 2024, 21:06

gaulislam edisi 882/tahun ke-17 (12 Rabiul Awal 1446 H/ 16 September 2024)

Sobat gaulislam, siapa nih yang nggak suka nonton film? Zaman sekarang sangat sulit menemukan seseorang yang nggak suka nonton film. Kenapa? Karena film adalah bentuk seni dan hiburan yang menggunakan gambar bergerak untuk menyampaikan cerita, ide, atau pesan. Secara umum, film terdiri dari rangkaian gambar yang diputar secara cepat sehingga menciptakan ilusi gerakan. Film memanfaatkan kombinasi visual, suara, dan dialog untuk menciptakan pengalaman yang menyentuh emosi dan imajinasi penontonnya.

Bagi remaja, film memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai sarana hiburan, film sering kali menjadi referensi budaya dan sosial yang memengaruhi cara berpikir dan bertindak. Film juga dapat berfungsi sebagai medium untuk mengeksplorasi berbagai topik, dari romansa dan petualangan hingga isu sosial dan politik, yang semuanya berkontribusi pada pembentukan identitas dan pandangan hidup remaja.

Film menarik bagi remaja karena mereka sedang berada pada fase eksplorasi dan pembentukan identitas. Film dapat mempengaruhi pandangan mereka tentang dunia, hubungan sosial, dan diri mereka sendiri. Dengan menampilkan berbagai karakter, konflik, dan solusi, film memberikan gambaran tentang bagaimana menangani masalah dalam kehidupan nyata.

Film juga relevan dalam pembentukan nilai dan moral. Melalui karakter dan cerita, film sering kali mengajarkan pelajaran tentang kebaikan, keadilan, dan tanggung jawab. Namun, film juga bisa memperkenalkan ide atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial atau nilai-nilai pribadi, yang membuat penting untuk memahami dampak film terhadap remaja.

Sejarah film

Sobat gaulislam, sejarah film dimulai pada akhir abad ke-19 dengan film pertama yang diproduksi oleh pionir seperti Lumière bersaudara. Tidak bersuara dan hanya berwarna hitam-putih. Sehingga penontonnya hanya menafsirkan dari gerak-gerik tokoh. Industri perfilman berlanjut hingga awal 1920-an, ketika film dengan suara mulai diperkenalkan dengan “The Jazz Singer” sebagai salah satu pelopor. Dengan perkembangan teknologi, film kemudian memiliki warna yang memanjakan mata serta efek khusus, membuatnya menjadi lebih menarik dan realistis. Saat ini, film digital dan streaming telah merevolusi cara kita mengakses dan menikmati film.

Genre film juga mengalami evolusi yang signifikan. Dulu, film remaja seringkali terfokus pada cerita petualangan atau fantasi. Namun, sekarang terdapat berbagai genre seperti drama, komedi romantis, dan fiksi ilmiah yang resonan dengan pengalaman dan minat remaja.

Tau nggak sih sobat, film telah menjadi bagian integral dari budaya populer, memengaruhi tren sosial dan mode? Banyak banget remaja mengikuti tren yang ditampilkan dalam film, mulai dari fashion hingga cara berinteraksi sosial. Film sering kali menciptakan ikon budaya yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak para penontonnya.

Sudut pandang Islam

Oya, dalam Islam menonton film harus mempertimbangkan beberapa aspek agar sesuai dengan ajaran agama. Ulama memberikan pandangan yang berbeda-beda mengenai film, terutama terkait dengan konten dan efeknya pada iman dan moral. Beberapa dalil yang digunakan meliputi hadits dan ayat al-Quran yang mengingatkan tentang menjaga pandangan dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang merusak akidah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada orang laki–laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS an-Nur [24]: 30-31)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki (lainnya), dan janganlah pula seorang wanita melihat aurat wanita (lainnya). Seorang pria tidak boleh bersama pria lain dalam satu kain, dan tidak boleh pula seorang wanita bersama wanita lainnya dalam satu kain.” (HR Muslim, no. 338 dan yang lainnya)

Oya, menonton film memiliki hukum mubah. Namun, harus pandai memilah mana yang patut untuk ditonton dan mana yang tidak patut untuk ditonton. Karena apa yang ditonton ini akan mengubah hukumnya, Bro en Sis!

Yuk, cari tahu dulu film apa aja yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk ditonton dalam syariat islam beserta dampak-dampaknya:

Pertama, film yang diperbolehkan dalam Islam umumnya adalah film yang tidak mengandung unsur yang merusak moral atau akidah, seperti kekerasan, pornografi, atau penyebaran ajaran sesat. Film yang baik adalah yang memberikan nilai-nilai positif dan mendidik tanpa mengabaikan norma-norma agama. Sebaliknya, film yang mengandung unsur negatif dan merugikan dapat berpotensi dilarang.

Kedua, menonton film yang nggak sesuai dengan nilai-nilai agama bisa mempengaruhi kekhusyukan dalam ibadah dan kondisi spiritual. Penting untuk menjaga keseimbangan antara hiburan dan keimanan, agar film tidak mengganggu ibadah dan kehidupan spiritual remaja.

Gimana, masih tertarik menggadaikan akidah dan agama hanya untuk menonton film yang dikepoin kebanyakan anak remaja sekarang? Na’udzubillah… jangan dek ya, jangan! Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.” (QS al-Ashr [103]: 1-3)

Semoga kita nggak termasuk orang yang merugi ya. Aamiin.

Ssstt… Aku mau kasih tahu sesuatu nih sobat. Ternyata film bisa menjadi sarana edukasi dan inspirasi yang berharga bagi remaja. Hah, gimana tuh? Contohnya film yang memberikan pesan moral positif termasuk film-film yang mengajarkan tentang keberanian, persahabatan, dan tanggung jawab. Film dengan pesan inspiratif dapat memotivasi remaja untuk mengejar cita-cita dan menghadapi tantangan dalam hidup.

Tapi sangat disayangkan bahwa nggak semua film memberikan dampak positif. Film yang mengandung kekerasan, pornografi, atau perilaku tidak bermoral dapat memiliki pengaruh negatif, seperti mengubah sikap atau gaya hidup remaja. Penting untuk menyadari potensi dampak buruk dari konten film yang ditonton dan menghindari film yang bisa merusak moral dan kesehatan mental.

Intinya, pilih dan pilah. Mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang terpuji dan mana yang tercela. Aktifkan filternya. Berarti ini kamu kudu belajar agama supaya tahu aturan dan batasannya. Sip!

Soal drakor, nih

Drama Korea atau biasa yang disebut drakor saat ini sangat populer di kalangan remaja. Fenomena ini didorong oleh alur cerita yang menarik, karakter-karakter yang menggemaskan, dan aspek budaya yang eksotik. Namun, menonton drama korea juga dapat memengaruhi gaya hidup remaja, seperti ekspektasi terhadap hubungan atau pandangan tentang kecantikan. Perubahan ini bisa positif jika remaja mengambil nilai-nilai baik dari drama tersebut, tetapi bisa juga negatif jika mereka terpengaruh oleh standar yang tidak realistis.

Sobat gaulislam, film ini dapat memengaruhi hubungan sosial remaja dengan menjadi topik perbincangan dan kegiatan bersama. Komunitas penggemar film sering kali membentuk ikatan sosial yang kuat dan berperan dalam membentuk identitas dan perilaku remaja. Diskusi tentang film bisa membuka kesempatan bagi remaja untuk berbagi pandangan dan pengalaman, serta memperluas jaringan sosial mereka.

Selain itu, film juga memiliki potensi sebagai alat dakwah yang efektif dengan menyampaikan pesan-pesan keagamaan dalam format yang menarik. Contoh film dakwah yang baik adalah yang mengajarkan nilai-nilai Islam dengan cara yang relevan dan mudah dipahami oleh remaja. Film dakwah dapat membantu dalam menyebarkan pesan-pesan moral dan spiritual yang bermanfaat.

Sekadar menyebut contoh, ada film islami yang populer seperti Ar Risalah (The Message) tahun 1976. Di zamannya, film ini banyak menginspirasi penontonnya, termasuk orang kafir ada yang masuk Islam setelah menonton filmnya. Film Omar (Umar bin Khattab) yang buat tahun 2010 dengan budget ratusan miliar lebih modern dalam sinematografi untuk menyampaikan pesan keagamaan secara langsung dan menggugah pemikiran. Film-film ini sering kali memuat nilai-nilai Islam yang dapat menginspirasi dan mendidik penontonnya.

Pada dasarnya tidaklah mudah untuk membuat film dakwah. Salah satu tantangan dalam menggunakan film untuk dakwah adalah persepsi publik dan kendala produksi. Tidak semua orang mungkin menerima film dakwah dengan cara yang sama, dan produksi film yang berkualitas memerlukan sumber daya dan keterampilan.

Namun, terdapat peluang besar untuk mengembangkan film dakwah yang relevan dan menarik bagi remaja. Inovasi dalam pembuatan film, seperti menggunakan teknologi terbaru dan menceritakan kisah yang relatable, dapat membuat film dakwah lebih menarik dan efektif.

Sobat gaulislam, karena film memiliki pengaruh besar dalam kehidupan remaja, baik positif maupun negatif. Memahami dampak film dan memilih film yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi dan agama sangat penting. Film bisa menjadi alat pendidikan dan inspirasi jika dipilih dengan bijak. Mantengin layar untuk nonton film boleh aja, asalkan dipilih dan dipilah berdasarkan akidah dan syariat agama kita. Nggak asal nonton, dan jangan bercambur baur saat menontonnya seperti di bioskop. Mungkin perlu bioskop khusus putri, kali ya. Jadi yang nonton itu cewek semua atau cowok semua. Jangan campur baur. Eh, kalo pake hijab pembatas emang bisa di bioskop? Mestinya sih, bisa.

Buat kalian para remaja yang suka dengan hiburan gambar bergerak, penting untuk memilih film yang memberikan nilai positif dan menghindari film yang bisa merusak moral. Orang tua dan pendidik juga harus mendampingi remaja dalam memilih film. Kalian harus membantu mereka memahami pesan yang disampaikan, dan menjaga keseimbangan antara hiburan dan pengembangan karakter. Jadikan diri kita sebagai insan yang bermanfaat dan selalu menjaga akidah dan agama kita. Siap memilih film dengan bijak? Siap! Insya Allah. [Nayfa Citagami]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *